Pengujian Regresi Linier Berganda

disimpulkan bahwa model regresi ini memenuhi syarat untuk melihat pengaruh variabel independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size terhadap variabel dependen rentabilitas.

2. Pengujian Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda dengan pengaruh working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size terhadap tingkat Rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -.083 .005 -15.183 .000 Working Capital Turnover -.003 .001 -.053 -2.119 .035 Profit Margin .960 .035 .681 27.526 .000 Operating Assets Turnover .079 .003 .591 23.348 .000 1 Firm Size .015 .004 .102 4.038 .000 Sumber: Data diolah, Output SPSS Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut: Persamaan: Y = -0,083 – 0,003 X1 + 0,960 X2 + 0,079 X3 + 0,015 X4 + ε Keterangan: Y 1 = Variabel dependen Rentabilitas a = Konstanta i = Koefisien regresi dari variabel independen ke i. X 1 = Variabel Independen Working Capital Turnover X 2 = Variabel Independen Profit Margin X 3 = Variabel Independen Operating Assets Turnover X 4 = Variabel Independen Variabel Dummy Firm Size atau Ukuran Perusahaan yang membedakan perusahaan besar dan perusahaan kecil. ε = Estimasi Error Koefisien-koefisien pada persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut: a. Tanda pada koefisien regresi mencerminkan hubungan antara variabel independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size dengan variabel dependen rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tanda + berarti terdapat hubungan yang positif atau searah antara variabel independen dengan variabel dependen. Semakin meningkat nilai variabel independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size maka semakin meningkat pula nilai variabel dependen rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, begitu juga sebaliknya. b. Nilai konstanta pada persamaan regresi sebesar -0,083 menunjukkan bahwa jika variabel dependen lainnya bernilai nol, maka tingkat rentabilitas mengalami penurunan sebesar 8,3 . c. Koefisien regresi untuk variabel working capital turnover X 1 sebesar -0,003 menunjukkan bahwa jika variabel working capital turnover X 1 meningkat satu kali perputaran maka tingkat rentabilitas mengalami penurunan sebesar 0,3 , dengan ketentuan variabel lain konstan. d. Koefisien regresi variabel profit margin X 2 sebesar 0,960 menunjukkan bahwa jika profit margin X 2 meningkat satu persen maka tingkat rentabilitas mengalami peningkatan sebesar 96, dengan ketentuan variabel lain konstan. e. Koefisien regresi variabel Operating Assets Turnover X 3 sebesar 0,079 menunjukkan bahwa jika variabel Operating Assets Turnover X 3 meningkat satu kali perputaran maka tingkat rentabilitas mengalami peningkatan sebesar 7,9 , dengan ketentuan variabel lain konstan. f. Koefisien regresi variabel firm size X 4 sebesar 0,015 menunjukkan bahwa jika perusahaan tergolong “Perusahaan Kecil” dummy = 0 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.0 = -0,083. Jadi tingkat rentabilitas mengalami penurunan sebesar 8,3, dengan ketentuan variabel lain konstan. Jika perusahaan tergolong “Perusahaan Besar” dummy = 1 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.1 = -0,068. Jadi tingkat rentabilitas mengalami penurunan sebesar 6,8, dengan ketentuan variabel lain konstan.

3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Pemerintahan Kota di Sumatera Utara

7 91 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten / Kota Di Sumatera Utara

13 65 83

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis Pengaruh Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Jawa Tengah Tahun 1991-2012.

0 2 13

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15