Uji Koefisien Determinasi R

penulis lakukan, yaitu adanya pengaruh positif antara firm size dengan tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Koefisien regresi variabel firm size variabel dummy sebesar 0,015 menunjukkan bahwa jika perusahaan tergolong “perusahaan kecil” dummy = 0 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.0 = -0,083. Jadi rentabilitas turun sebesar 8,3. Jika perusahaan tergolong “perusahaan besar” dummy = 1 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.1 = -0,068. Jadi tingkat rentabilitas turun sebesar 6,8. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang tergolong “besar” memiliki pengaruh negatif lebih kecil terhadap tingkat rentabilitas, yaitu sebesar -6,8 dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang tergolong “kecil” dimana memiliki pengaruh negatif lebih besar terhadap tingkat rentabilitas, yaitu sebesar -8,3. Oleh karena itu, perusahaan yang tergolong besar memiliki tingkat rentabilitas yang lebih tinggi dibandingkan tingkat rentabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan yang tergolong kecil.

c. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-veriabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variasi variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali, 2005. Tabel 4.8 Pengujian Koesfisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .912 a .832 .829 .029406 2.000 Sumber: Data diolah, Output SPSS Berdasarkan hasil output pada tabel 4.8 di atas, besarnya adjusted R 2 adalah 0,829, hal ini berarti kemampuan variabel independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size dalam menjelaskan variabel dependen rentabilitas sebesar 82,9, sedangkan sisanya sebesar 17,1 100 - 82,9 dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai variabel working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size serta pengaruhnya terhadap tingkat rentabilitas perusahaan pada sektor manufaktur selama periode 2003 hingga 2007, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel profit margin, operating assets turnover , dan firm size memiliki pengaruh positif dan signifikan pada level signifikan 1 terhadap tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur, sedangkan variabel pengelolaan modal kerja working capital turnover berpengaruh negatif dan signifikan pada level signifikan 5 terhadap tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profit margin merupakan variabel yang paling dominan dan signifikan mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 3. Hasil uji koefisien determinasi Adjusted R 2 menunjukkan nilai sebesar 0,829. Hal ini berarti kemampuan variabel independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover , dan firm size dapat menjelaskan variabel dependen rentabilitas sebesar 82,9 .

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Pemerintahan Kota di Sumatera Utara

7 91 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten / Kota Di Sumatera Utara

13 65 83

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis Pengaruh Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Jawa Tengah Tahun 1991-2012.

0 2 13

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15