Uji Simultan Uji F Uji Parsial Uji t

-0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.0 = -0,083. Jadi tingkat rentabilitas mengalami penurunan sebesar 8,3, dengan ketentuan variabel lain konstan. Jika perusahaan tergolong “Perusahaan Besar” dummy = 1 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.1 = -0,068. Jadi tingkat rentabilitas mengalami penurunan sebesar 6,8, dengan ketentuan variabel lain konstan.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistik. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik F dan Uji Statistik t. Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

a. Uji Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yang terdiri dari working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size terhadap variabel independen yaitu rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia secara simultan atau bersama-sama. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Regresi Simultan F-Test ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1.176 4 .294 340.033 .000 Residual .238 275 .001 1 Total 1.414 279 Sumber: Data diolah, Output SPSS Signifikan pada = 1 Berdasarkan hasil pengujian regresi simultan pada tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa variable independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size berpengaruh secara simultan terhadap variable dependen rentabilitas. Pernyataan ini didukung oleh hasil pengujian hipotesis, dengan menggunakan uji F tabel : 1, df1 = 4, df2 = 275 adalah 3,388. Dari F-test yang dilakukan menghasilkan probabilitas signifikansi di bawah 1 yaitu sebesar 0,000 dan nilai F-hitung sebesar 340,033 lebih besar dari F table sebesar 3,388, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan adanya hal itu, hasil pengujian dengan Uji F dapat disimpulkan bahwa variabel independen working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

b. Uji Parsial Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size terhadap rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia secara parsial. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Regresi Parsial t-test Sumber: Data diolah, Output SPSS Ket: Signifikan pada = 1, Signifikan pada = 5 Berdasarkan hasil pengujian regresi parsial pada table 4.7 di atas, menunjukkan bahwa hanya variabel working capital turnover yang secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur, sedangkan profit margin, operating assets turnover , dan firm size secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -.083 .005 -15.183 .000 Working Capital Turnover -.003 .001 -.053 -2.119 .035 Profit Margin .960 .035 .681 27.526 .000 Operating Assets Turnover .079 .003 .591 23.348 .000 1 Firm Size .015 .004 .102 4.038 .000 Working capital turnover berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap tingkat rentabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung -2,119 dan t tabel ±1,650 dengan penentuan : 5 dan dengan derajat kebebasan df = n – k = 280 – 4 : 276. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Profit margin berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat rentabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 27,526 dan t tabel ±2,340 dengan penentuan : 1 dan dengan derajat kebebasan df = n – k = 280 – 4 : 276. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Operating assets turnover berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat rentabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 23,348 dan t tabel ±2,340 dengan penentuan : 1 dan dengan derajat kebebasan df = n – k = 280 – 4 : 276. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Firm size berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat rentabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 4,038 dan t tabel ±2,340 dengan penentuan : 1 dan dengan derajat kebebasan df = n – k = 280 – 4 : 276. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dibentuk suatu persamaan: Rent = – 0,083 – 0,003 WCT + 0,960 PM + 0,079 OAT + 0.015 FS Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan berikut ini: 1 Working Capital Turnover Variabel Working Capital Turnover mempunyai koefisien negatif sebesar -0,003 menunjukkan bahwa variabel working capital turnover memiliki hubungan negatif dengan variabel rentabilitas, maka setiap kenaikan tingkat working capital turnover akan diikuti dengan penurunan tingkat rentabilitas perusahaan sebesar 0,003 atau 0,3 pada periode penelitian. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dari t table t hitung = -2,119 t table = -1,650, berarti variabel working capital turnover terbukti memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat rentabilitas, hal ini didukung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,035 yang lebih rendah dari tingkat alpha yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 5 = 0,05. 2 Profit Margin Berdasarkan hasil pengolahan data seperti pada tabel 4.7, variabel profit margin mempunyai koefisien positif sebesar 0,960 menunjukkan bahwa variabel profit margin memiliki hubungan positif dengan variabel rentabilitas, maka setiap kenaikan tingkat profit margin akan diikuti dengan kenaikan tingkat rentabilitas perusahaan sebesar 0,960 atau 96 pada periode penelitian. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel t hitung = 27,526 t tabel = 2,340, berarti variabel profit margin terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat rentabilitas, hal ini didukung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih rendah dari tingkat alpha yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 1 = 0,01. 3 Operating Assets Turnover Berdasarkan persamaan regresi berganda, koefisien regresi untuk variabel operating assets turnover sebesar 0,079 menunjukkan bahwa variabel operating assets turnover memiliki hubungan positif dengan variabel rentabilitas, maka setiap kenaikan tingkat operating assets turnover akan diikuti dengan kenaikan tingkat rentabilitas perusahaan sebesar 0,079 atau 7,9 pada periode penelitian. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel t hitung = 23,348 t tabel = 2,340, berarti variabel operating assets turnover terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat rentabilitas, hal ini didukung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih rendah dari tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 1 = 0,01. 4 Firm Size Nilai koefisien regresi untuk variabel firm size yaitu sebesar 0,015 menunjukkan bahwa variabel firm size memiliki hubungan positif dengan variable rentabilitas. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel t hitung = 27,526 t tabel = 2,340, berarti variabel profit margin terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat rentabilitas, hal ini didukung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih rendah dari tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 1 = 0,01. Hasil uji t t-test di atas konsisten dengan hasil penelitian Ganesan 2007 bahwa efisiensi pengelolaan modal kerja memiliki hubungan negatif dengan tingkat profitabilitas pada perusahaan industri perlengkapan telekomunikasi. Hasil penelitian ini juga sependapat dengan hasil penelitian Padachi 2006 bahwa tingginya investasi dalam pengelolaan modal kerja berhubungan dengan rendahnya tingkat profitabilitas pada perusahaan manufaktur. Sedangkan hasil temuan Indri Yuliafitri 2005 menunjukkan bahwa kecepatan perputaran modal kerja working capital turnover tidak berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Suryo Luhur W.A. dan Triani Pujiastuti 2006 yang meneliti pengaruh profit margin dan perputaran aktiva lancar terhadap tingkat rentabilitas menyimpulkan bahwa profit margin memiliki pengaruh secara parsial terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa variabel profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan operating assets turnover serta pengaruhnya terhadap tingkat rentabilitas, dilakukan oleh Indri Yuliafitri 2005 menunjukkan bahwa secara parsial variabel operating assets turnover tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan penulis, bahwa variabel operating assets turnover memiliki pengaruh positif terhadap tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur. Terjadinya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dikarenakan adanya perbedaan kondisi pasar modal yang diteliti, karakteristik sample, jumlah observasi, dan periode penelitian. Penelititan yang dilakukan oleh Susi Dwimulyani dan shirley 2007 meneliti pengaruh size perusahaan terhadap tingkat laba perusahaan manufaktur menyimpulkan bahwa size perusahaan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap tingkat laba yang diharapkan perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, yaitu adanya pengaruh positif antara firm size dengan tingkat rentabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Koefisien regresi variabel firm size variabel dummy sebesar 0,015 menunjukkan bahwa jika perusahaan tergolong “perusahaan kecil” dummy = 0 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.0 = -0,083. Jadi rentabilitas turun sebesar 8,3. Jika perusahaan tergolong “perusahaan besar” dummy = 1 dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai rentabilitas sebesar -0,083 + 0,015.DJenis = -0,083 + 0,015.1 = -0,068. Jadi tingkat rentabilitas turun sebesar 6,8. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang tergolong “besar” memiliki pengaruh negatif lebih kecil terhadap tingkat rentabilitas, yaitu sebesar -6,8 dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang tergolong “kecil” dimana memiliki pengaruh negatif lebih besar terhadap tingkat rentabilitas, yaitu sebesar -8,3. Oleh karena itu, perusahaan yang tergolong besar memiliki tingkat rentabilitas yang lebih tinggi dibandingkan tingkat rentabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan yang tergolong kecil.

c. Uji Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Pemerintahan Kota di Sumatera Utara

7 91 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten / Kota Di Sumatera Utara

13 65 83

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis Pengaruh Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Jawa Tengah Tahun 1991-2012.

0 2 13

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15