Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

adanya penambahan perputaran persediaan akan meningkatkan volume penjualan yang akhirnya dapat juga meningkatkan laba atau profit penjualan.

G. Kerangka Berpikir

Manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek terpenting dari keseluruhan manajemen pembelanjaan perusahaan. Dengan adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan karena memungkinkan untuk beroperasi seefisien mungkin. Berhubungan dengan itu, maka pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. Salah satu upaya untuk menganalisa hubungan tersebut adalah dengan melakukan analisa rasio keuangan. Dimana dengan penerapan tersebut, terdapat beberapa hal yang diketahui yaitu apakah pengelolaan modal kerja sudah efisien atau belum dalam memperoleh laba. Selain itu juga untuk mengetahui apakah working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size mempengaruhi tingkat rentabilitas bagi perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu mengetahui apakah ada pengaruh atau tidak secara parsial secara individu variabel independen terhadap variabel dependen dan uji F dilakukan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama simultan ada pengaruh atau tidak antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent atau tidak. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Uji heroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain atau tidak. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran H. Rumusan Hipotesis Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang ada pada dasarnya merupakan jawaban Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2003 sampai dengan 2007 Working capital turnover Operating Assets Turnover Profit Margin Firm Size Rentabilitas Analisis Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda Normalitas Multikolinieritas Heteroskedastisitas Autokorelasi Analisis Uji Statistik Regresi Berganda Uji Adjusted R 2 Uji t-test Uji F-test sementara terhadap suatu masalah yang harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang siginifikan antara variabel working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size secara parsial terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. Ha : Terdapat pengaruh yang siginifikan antara variabel working capital turnover, profit margin, operating assets turnover , dan firm size secara parsial terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. 2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang dominan dan signifikan antara variabel profit margin terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. Ha : Terdapat pengaruh yang dominan dan siginifikan antara variabel profit margin terhadap tingkat rentabilitas perusahaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh working capital turnover, profit margin, operating assets turnover, dan firm size terhadap tingkat rentabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda dengan periode penelitian selama 5 tahun mulai tahun 2003 hingga 2007. Alasan pemilihan tahun penelitian pada periode 2003 – 2007 yaitu karena pada awal tahun 2003 terjadi pengumuman kebijakan yang dilakukan pada zaman pemerintahan Megawati Soekarno Putri dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak BBM, Tarif Daya Listrik TDL, dan tarif telepon secara bersamaan Kompas, Januari 2003. Kemudian pada zaman pemerintahan selanjutnya yaitu tahun 2004-2007, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pun melakukan kebijakan menaikkan harga BBM untuk sektor industri sampai sebesar 150 Tempo, Oktober 2005. Akibatnya tingkat inflasi dalam negeri meningkat dan daya beli masyarakat menurun Oleh karena itu, beban operasional yang ditanggung oleh perusahaan industri semakin meningkat namun penjualan mengalami peningkatan yang rendah, sehingga tingkat pertumbuhan pada sektor industri manufaktur mengalami

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Pemerintahan Kota di Sumatera Utara

7 91 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten / Kota Di Sumatera Utara

13 65 83

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis Pengaruh Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Jawa Tengah Tahun 1991-2012.

0 2 13

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15