8
BAB II KAJIAN TEORI dan PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN
A. Kerangka Teori
1. Aktivitas Belajar Matematika
a. Pengertian
Belajar merupakan
salah satu
faktor terpenting
dalam perkembangan peradaban manusia. Sebagai makhluk yang memiliki akal
dan pikiran, manusia selalu memikirkan dan berusaha untuk menjadikan segala sesuatu menjadi lebih mudah. Sehingga setiap manusia berusaha
untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan hidup dan mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut. Untuk dapat mengatasi
permasalahan tersebut, manusia memerlukan perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut dapat diperoleh
berdasarkan pemikiran dan pengalaman pribadi atau melalui interaksi sosial dengan orang lain. Proses yang menyebabkan perubahan tingkah
laku pada manusia disebut belajar. Belajar pada hakekatnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Belajar adalah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan baik secara formal, informal, dan non formal yang dapat merubah
pengetahuan yang telah diketahui dengan pengetahuan yang akan diperoleh dari hasil belajar yang bersifat dinamis.
Banyak para ahli dalam bidang pendidikan yang mengemukakan tentang belajar. Belajar menurut Gagne, penulis buku klasik Principles of
Intructional Design, dapat dia
rtikan sebagai “A natural process that leads to changes in what we know, what we can do, and we behave.”p.1.
Belajar juga dipandang sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan pada pengetahuan, tindakan dan prilaku seseorang. Sedangkan
menurut Hein ich dkk. 2005, belajar diartikan sebagai “…development of
new knowledge, skills, or attitudes as individual interact with learning
9
resources.”p.6. Belajar merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terjadi manakala seseorang
melakukan interaksi secara intensif dengan sumber-sumber belajar.
1
Proses belajar dapat terjadi baik secara sengaja atau tidak sengaja dan berlangsung sepanjang waktu yang bermuara pada perubahan tingkah
laku, pengetahuan dan sikap dari orang yang sedang belajar. Belajar akan mempunyai suatu arti ketika pengetahuan yang diperoleh mempunyai
makna.Menurut Suparno, belajar yang bermakna adalah
2
: 1. Belajar berarti membentuk makna, makna diciptakan dari apa yang
dilihat, didengar, rasakan dan dialami oleh siswa. 2. Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia
punyai. Konstruksi arti adalah proses yang terus menerus setiap kali berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, dan
disini akan terjadi pula proses rekonstruksi.
3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi lebih sebagai perkembangan pemikiran dengan membuat pengertian
yang baru. 4. Situasi ketidakseimbangan disequilibrium adalah situasi yang
baik untuk memacu belajar. Disequilibrium = keraguan. 5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia
fisik dan lingkungannya. 6. Hasil belajar seseorang tergantung dari apa yang telah diketahui
sipelajar. Sejalan dengan pendapat Suparmo di atas, Dahar mengemukakan
bahwa belajar bermakna adalah “suatu proses dikaitkannya informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang
.”
3
Banyak hal yang merupakan suatu proses belajar, contohnya ketika seseorang beriteraksi dengan lingkungan dan mengalami perubahan
dari tidak bisa menjadi bisa atau dari tidak tahu menjadi tahu, maka sesungguhnya orang tersebut sedang belajar. Oleh karena perubahan
berlangsung sepanjang umur manusia, maka perubahan sebagai hasil
1
Benny A. Pribadi Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: PT.Dian Rakyat, 2009 cet pertama, h. 6
2
UPI, “Konstruktivisme dan Belajar Mengajar Matematika”, dari http:math-upi-03-
blog.friendster.com200702sedikti-tips-untuk-yang-ingin-mengajar
3
Trianto, Model-model Pembelajaran Inofatif Berorientsi Konstruktivistik, Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007, h. 25
10
belajar haruslah positif dan memiliki makna bagi yang mengalaminya, sehingga dapat bertahan lama dalam ingatan.
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan pada individu melalui suatu pengalamankegiatan. Belajar bukanlah semata-
mata mentransfer pengetahuan yang ada di luar sana sesuatu yang belum diketahui, tetapi belajar lebih pada bagaimana seseorang memproses dan
menginterpretasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
Penjelasan di atas telah dikemukan bahwa belajar merupakan hasil dari interaksi seseorang dengan lingkungan sekitar. Interaksi tersebut dapat
diartikan sebagai aktivitas. Aktivitas artinya “keaktifan, kegiatan”.
4
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku
dengan suatu kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran akan menimbulkan
aktivitas. Aktivitas dalam belajar yang dimaksud adalah aktivitas belajar siswa setelah diberi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.
Di bawah ini beberapa pandangan mengenai konsep aktivitas belajar, diantaranya
5
: 1. Siswa adalah suatu organisme hidup, di dalam diri beraneka ragam
kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang. Di dalam diri terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan
bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa.
2. Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan
untuk berbuat. Setiap saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah, sehingga variasinya semakin banyak dan beraneka ragam pula.
4
Sutan Rajasa, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Karya Utama, 2002, h.23
5
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet III, h.170
11
Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar mengajar, kedua aspek harus selalu
berkaitan. Dengan begitu apapun yang dilakukan tidak terlepas dari tujuan belajar yang sebenarnya karena aktivitas dan keduanya akan membuahkan
aktivitas belajar yang optimal. Dalam aktivitas belajar, seseorang tidak dapat menghindari diri dari situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa
yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan
kemudian. Menurut beberapa pengertian aktivitas di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa aktivitas merupakan inti dari suatu proses belajar, karena belajar merupakan suatu kegiatan. Dapat dikatakan bahwa aktivitas
merupakan asas yang terpenting karena belajar merupakan suatu kegiatan. Tanpa kegiatan atau bergerak tak mungkin seseorang dikatakan belajar.
Aktivitas belajar sangat dibutuhkan, dapat dilihat dari salah satu mata pelajaran yang sangat membutuhkan aktivitas belajar yaitu
matematika. Kata matematika berasal dari kata mathaein yang mempunyai arti belajar berpikir. Banyak orang yang berpendapat tentang
arti kata matematika. Ada yang mengartikan matematika arti segi filsafat, ada yang mengartikan dari segi keilmuan dan ada yang mengartikan dari
segi pengalaman sehari-hari. Matematika secara estimologi berarti pengetahuan yang diperoleh
secara bernalar. Arti bernalar disini dapat diartikan sebagai logika pemikiran yang jelas dan tepat disertai dengan argument-argumen.
Menurut Arini, ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis
kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten .
6
Sedangkan dalam bidang keilmuan, matematika berperan sebagai bahasa karena sebagai komunikasi. Sejalan
6
Arini, “Definisi Matematika, 2008”, dari http:arinimath.blogspot.com200802definisi -matematika.html, [08 Juni 2011]
12
dengan pendapat Arini, Sujono juga mengemukan pengertian matematika, yaitu “sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi
secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logic dan masalah yang berhubungan dengan
bilangan. Bahkan dia mengartikan matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.
”.
7
Untuk mengenal matematika lebih jauh lagi, kita perlu mengetahui ciri-ciri atau mengenal sifat-sifat matematika itu sendiri. Ciri dari
matematika yang pertama yaitu memiliki objek yang sangat abstrak dan kedua yaitu deduktif dan konsisten. Pengertian dari ciri yang pertama
adalah matematika tidak mempelajari obyek secara langsung sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam hal ini kita perlu ketahui bahwa
subtansi dari matematika itu sendiri adalah pola pikir. Kemudian pengertian dari ciri matematika yang kedua adalah suatu kesimpulan yang
didapatkan dari pengalaman yang bersifat tetap. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
aktivitas belajar matematika adalah suatu kegiatan yang merubah tingkah laku dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan dan yang diperoleh
secara bernalar dan berhubungan dengan bentuk baik bersifat fisik berhubungan dengan bilangan dan mental penalaran logika. Dan dapat
disimpulkan definisi aktivitas belajar matematika secara oprasional yaitu kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas atau selama proses
pembelajaran berlangsung
seperti memperhatikan,
bertanya, mengerluarkan pendapat, mencatatmenyalin, menggambar, membuat
kontruksi, melakukan percobaan dan memecahkan masalah.
b. Aktivitas-aktivitas Belajar