18
dalam Zone of proximal depelopment yaitu tingkat perkembangan sedikit diatas tingkat perkembangan seorang anak saat ini.
Piaget juga mengumukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seorang. Konstruktivisme adalah sebuah teori yang
memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan yang telah dimiliki untuk menemukan
keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain.
b. Komponen-komponen Pendekatan Konstruktivisme
Implementasi pendekatan
konstruktivisme dalam
kegiatan pembelajaran perlu memerlukakan beberapa komponen penting sebagai
berikut.
14
1. Belajar aktif active learning. 2. Siswa terlibat dalam aktivits pembelajaran yang bersifat otentik dan
situasional. 3. Aktifitas belajar harus menarik dan menantang.
4. Siswa harus mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya dalam sebuah proses yang disebut
“bridging”. 5. Siswa harus merefleksikan pengetahuan yang sedang dipelajari.
6. Guru harus lebih banyak berperan sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa dalam melakukan konstruksi pengetahuan. Dalam
hal ini, guru tidak lagi hanya sekadar berperan sebagai penyaji informasi.
7. Guru harus dapat memberi bantuan berupa scoffolding yang diperlukan oleh siswa dalam menempuh proses belajar.
Setting pembelajaran konstruktivistik yang mendorong konstruksi pengetahuan secara aktif memiliki beberapa ciri: 1 menyediakan peluang
kepada siswa belajar dari tujuan yang ditetapkan dan mengembangkan ide-
14
Benny A. Pribadi………h. 161
19
ide secara lebih luas; 2 mendukung kemandirian siswa belajar dan berdiskusi, membuat hubungan, merumuskan kembali ide-ide dan menarik
kesimpulan sendiri; 3 sharing dengan siswa mengenai pentingnya pesan bahwa dunia adalah tempat yang kompleks di mana terdapat pandangan
yang multi dan kebenaran sering merupakan hasil interpretasi; 4 menempatkan pembelajaran berpusat pada siswa dan penilaian yang
mampu mencerminkan berpikir divergen siswa. Proses
pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme
mempunyai beberapa faktor-faktor yang melandasi kegiatan pembelajaran, yaitu
15
: 1. Berikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan belajar dalam
konteks nyata. Belajar terjadi manakala siswa menerapkan pengetahuan yang dipelajari dalam mengatasi permasalahan.
2. Ciptakan aktifitas belajar kelompok. Belajar merupakan sebuah proses yang berlangsung melalui interaksi sosial antara guru dan
siswa dalam
menggali dan
mengaplikasikan kombinasi
pengetahuan yang telah mereka miliki. 3. Ciptakan model dan arahkan siswa untuk mendapat mengkonstruk
pengetahuan. Guru dan siswa bekerja sama untuk mencari solusi terhadap suatu permasalahan. Guru, yang pada umumnya memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang lebih luasekstensif, perlu memberi arah yang konsisten agar siswa dapat memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna.
c. Desain Sistem Pembelajaran Kontruktivisme