Indikator keberasilan Subjekpartisipan yang terlibat dalam Penelitian Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Tahapan Intervensi Tindakan

31 h. Penilaian tes formatif dan tes akhir siklus II i. Dokumentasi Observasi Tindakan a. Kolaborator mengobservasi proses pendekatan konstrutivisme. b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa Refleksi Tindakan Peneliti bersama kolaborator mengevalusi proses pembelajaran silkus II. Hasil penelitian siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus selanjutnya

C. Indikator keberasilan

Berdasarkan desain yang telah dipaparkan di atas, maka apakah siklus selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak, sedangkan penelitian akan dihentikan dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: 1. Hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa menunjukkan peningkatan aktivitas belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil persentase seluruh indikator aktivitas mencapai rata-rata 70. 2. Tes yang diberikan setiap akhir siklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mencapai ≥ 70.

D. Subjekpartisipan yang terlibat dalam Penelitian

Partisipan dalam penelitian tindakan ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP YMJ Yayasan Miftahul Jannah tahun pelajaran 20102011 semester genap, dengan jumlah siswa putra 21 orang dan putri 19 orang sebagai subjek penelitian, guru kolaborator dan peneliti. 32

E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana tindakan penelitian dan pewawancara terhadap subjek penelitian. Peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator yang bertugas: a Mengamati aktivitas belajar matematika siswa dan menulisnya dalam instrumen catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa serta memberikan skor pada instrumen aktivitas belajar matematika siswa. b Mengamati pelaksanaan tindakan penelitian dan menuangkannya dalam lembar catatan evaluasi tindakan penelitian. c Bersama peneliti mengevaluasi tindakan penelitian yang telah dilakukan pada suatu siklus tertentu dalam tahap refleksi dan d mendokumentasikan aktivitas pembelajaran dalam bentuk foto-foto selama penelitian berlangsung.

F. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian ini diawali dengan mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas, mencari akar masalahnya, kemudian peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi. Setelah itu, peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan. Hasil perencanaan ini akan dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I. Setelah semua rangkaian tahapan siklus I dilalui, hasilnya dianalisis dan dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Jika hasil siklus I sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka untuk lebih meyakinkan lagi peneliti akan memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus I dalam siklus II. Sebaliknya, jika hasil siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dilanjutkan dengan siklus II dengan menggunakan hasil refleksi pada siklus I. Jika hasil siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan ini dihentikan. Sebaliknya, jika hasil siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dilanjutkan dengan siklus III dan seterusnya hingga memenuhi indikator keberhasilan. 33

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan