Instrumen Pengumpul Data METODOLOGI PENELITIAN

Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolabolator melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang kemampuan komunikasi matematik siswa terhadap pelajaran matematika, tentang kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

Keabasahan data penelitian yang berbentuk data kualitatif dalam penelitian ini akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi secara khusus adalah sebuah strategi untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas dari penelitian atau evaluasi dari penemuan-penemuan. 3 Dalam hal ini, teknik triangulasi dilakukan dengan cara mengobservasi siswa dan mewawancarai siswa, serta memberikan tes kepada siswa. Agar diperoleh data yang valid sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. 1. Uji validitas Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: 4 ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Keterangan: = Koefisien korelasi N = Banyaknya subjek ∑ = Jumlah nilai setiap butir soal ∑ = Jumlah nilai total ∑ = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y 3 Sari Wahyuni, Qualitative Research Method : Theory and Practice, Jakarta : Salemba Empat, 2012, h.40 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Cet.9, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, h. 72 Perhitungan validitas menggunakan program Microsoft Excel. Setelah diperoleh harga kemudian dikembalikan dengan r kritik product moment dengan taraf α = 5 , jika , maka soal dikatakan valid. 2. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach, yaitu 5 : [ ∑ ] Dengan ∑ – ∑ Keterangan : : koefisien reliabilitas n : Banyaknya butir soal item : Varians skor total ∑ : Jumlah varians skor tiap-tiap item 3. Daya Pembeda Rumus yang digunakan untuk daya pembeda adalah : 6 Keterangan : DP : Daya Pembeda BA :Jumlah skor kelompok atas BB : Jumlah skor kelompok bawah JA : Jumlah skor maksimal kelompok atas JB : Jumlah skor maksimal kelompok bawah Kriteria untuk daya pembeda adalah sebagai berikut : DP : negatif = sangat jelek DP : 0,00 – 0,20 = jelek 5 Ibid., h. 109 6 Ibid., h. 213 DP : 0,21 – 0,40 = cukup DP : 0,41 – 0,70 = baik DP : 0,71 – 1,00 = sangat baik 4. Uji Taraf Kesukaran Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, maka digunakan rumus sebagai berikut : 7 Keterangan : P : Indeks kesukaran B : jumlah skor siswa J s : Jumlah skor maksimal Kriteria untuk indeks tingkat kesulitan adalah sebagai berikut : 0,00-0,30 : soal kategori sukar 0,31-0,70 : soal kategori sedang 0,71-1,00 : soal kategori mudah

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Data yang diperoleh dalam penelitian, selanjutnya diinterpretasikan melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Kuantitatif Data hasil tes komunikasi matematik siswa dianalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan. Kemampuan siswa dalam komunikasi matematik dapat terlihat dalam perhitungan skor rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa. Selanjutnya kemampuan komunikasi matematik di analsis per indikator. Persentase tiap indikator dihitung dengan rumus: Persentase indikator komunikasi matematik = 100  r PerIndik ao Mak simal Sk or Jumlah or PerIndik at Sk or Jumlah 7 Ibid.h. 208 Untuk kepentingan mengklarifikasi kualitas kemampuan komunikasi matematik dikelompokan menjadi kategori Maksimal, Optimal, Baik dan kurang. 2. Data Kualitatif a. Observasi Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah: Keterangan: = Angka persentase = Frekuensi yang akan dicari persentasenya = Number of Cases Jumlah frekuensiBanyaknya individu b. Jurnal Harian Data hasil jurnal harian dianalisis dengan cara merangkum pendapat siswa pada setiap pertemuan, kemudian mengelompokannya ke dalam sikap positif, netral dan negatif. Sikap positif bisa diartikan sebagai menyukai, menyenangi, menunjang atau memihak terhadap suatu objek. Sedangkan sikap negatif dapat diartikan sebaliknya dan sikap netral antara keduanya. Persentase untuk tiap-tiap sifat pernyataan tersebut digunakan rumus, yaitu: Pernyataan positif = 100  Siswa Jumlah Positif Pernyataan Jumlah Pernyataan netral = 100  Siswa Jumlah Netral Pernyataan Jumlah Pernyataan negatif = 100  Siswa Jumlah Negatif Pernyataan Jumlah c. Wawancara Data hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun dalam bentuk rangkuman hasil wawancara. Data ini dapat memperkuat hasil temuan pengolahan nilai tes dan jurnal harian.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu meningkatnya kemampuan komunikasi matematik siswa, maka akan ditindak lanjuti sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Apabila setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan strategi menulis matematik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Atau dengan kata lain, hasil penilaian kemampuan komunikasi matematik siswa meningkat dari pembelajaran sebelumnya atau sebelum diberi tindakan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan. 91 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta : Prestasi Pustaka. 2011. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Cet.9. Jakarta : Bumi Aksara. 2009. Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2007. Balard,Teresa.,dkk. Writing Across the Curriculum, hal. 24 www.michigan.gov diakses pada tanggal 28 September 2011. Bergeson, Tery. Teaching and Learning Mathematics. Washington: State Superintendent of Public Instruction. 2000. Burns,Marilyn. Writing in Math Class. Sausalito: Math solution publication, 1995. Fachrurazi. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan http:jurnal.upi.edupenelitian- pendidikanview637penerapan--pembelajaran-berbasis-masalah-untuk- meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-komunikasi-matematis- siswa-sekolah-dasar.html Kadir, S.Pd, M.Si. Kemampuan Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Kendari : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unhalu. Killen, Roy. Effective Teaching Strategies: Lesson from Research and Practice,4 th ed. Victoria: Cengage, 2007. Lim, Louis., and Pugale, David K. Using Journal Writing to Explore “They communicate to Learn Mathematics and They Learn to Communicate mathematically”. http:nipissingu.caoarpdfsv722.pdf diakses pada tanggal 28 Oktober 2011 Mahmudi, Ali. Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Melalui Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Mahmudi,Ali. “Menulis sebagai Strategi Belajar Matematika”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional matematika dan pendidikan matematika FMIPA UNY. 5 Desember. Yogyakarta,2009.

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa pada sub bab relasi dan fungsi (penelitian eksperimen di SMP 3 Pelabuhan Ratu)

0 22 194

Penerapan strategi pembelajaran open inquiry untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa: penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 1 Depok

1 16 202

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Model Experiential Learning (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 8 271

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Pengaruh penerapan strategi heuristik vee terhadap kemampuan komunikasi matematika

1 37 0

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 0

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP KARYA BUNDA.

2 10 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMA.

0 2 57