Latar Belakang Informan Mengetahui Anaknya Menderita Autisme Di

5.1.2 Faktor Ekstrinsik

Untuk mengetahui faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi informan, peneliti melihat dari 1 sumber informasi informan terhadap keberadaan Tali Kasih, 2 pendapat suami informan terhadap Tali Kasih, 3 fasilitas di Tali Kasih maupun, 4 tempat terapi lain.

5.1.2.1 Sumber Informasi

Sumber informasi informan terhadap Tali Kasih, dihimpun dalam penelitian ini meliputi, 1 Latar belakang informan mengetahui anaknya menderita autisme 2 Sumber informasi Informan terhadap keberadaan Tali Kasih, 3 Pendapat Informan tentang informasi keberadaan Tali Kasih.

1. Latar Belakang Informan Mengetahui Anaknya Menderita Autisme Di

Yayasan Tali Kasih Medan Latar belakang informan mengetahui anaknya menderita autisme adalah, bagaimana cara informan mengetahui bahwa anaknya menderita autisme. Dari hasil wawancara mendalam diketahui hanya satu dari empat informan yang mengetahui anaknya menderita autisme dari dokter setelah mendapatkan pemeriksaan pertama kali oleh dokter tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan berikut ini : ”Saya tahu anak Saya autis pertama kali dari dokter. Dokter ngasi saran ke Tali Kasih. Dari situ dokternya suruh cari ada sekolah buat anak Autis di Sei Wampu.” Sedangkan informan yang lain, mengetahui anaknya menderita autisme, setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan ini biasanya berkaitan dengan gejala-gejala yang diperlihatkan oleh anak informan. Informan membawa anak informan ke dokter yang bidanganya sesuai dengan gejala-gejala autisme yang diperlihatkan oleh anak informan. Misalnya Seperti yang dilakukan oleh salah satu Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara informan berikut, yang membawa anaknya ke dokter THT Telinga-hidung- tenggorokkan, setelah melihat gejala kesulitan bicara yang dialami oleh anak informan. Namun, setelah diperiksa oleh dokter, ternyata tidak ada masalah pada THT telinga- hidung- tenggorokkan anak informan. Seperti yang diungkapkan oleh informan berikut : ”Umur anak Saya waktu itu dua tahun. dia cuma bisa bilang mama-mama yang lain gak bisa bilang. terus saya bawa ke dokter THT katanya bagus, terus saya bawa ke dokter psikiater di Jakarta di Yayasan Husada, baru di sana ketauan autis, enam bulan dia di Yayasan Husada.” Hal senada juga diungkapkan informan berikut ini : ”Saya lihat di Tv sama saya baca di Koran nova, dulu kan banyak tentang anak autis, terus saya cocokkan sama anak saya, cocok. Lalu anak saya, saya bawa ke dokter syaraf. Dua tahun setengah anak saya, periksa terapi ke dokter syaraf Syawaludin yang ada di Brayan, enam bulan juga dia sama dokter itu. Terapi Syaraf, terakhir dia nyerah.” Gejala autisme adalah gejala yang diperlihatkan oleh anak autisme yang menandakan anak tersebut autisme. Menurut Sutardi 2003, ada tiga hal yang membuktikan bahwa seorang anak menderita autisme, yaitu hubungan sosial yang terbatas dan buruk, keterampilan komunikasi belum sempurna, perilaku berulang-ulang, minat dan aktivitaspun berkurang. Gejala yang dirasakan oleh informan terhadap anaknya merupakan gejala yang diperlihatkan oleh anak autisme, seperti sulit berkomunikasi, dan sebagainya. Berdasarkan asumsi peneliti gejala inilah yang mendorong informan untuk membawa anak informan ke dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat mengenai kondisi anak informan tersebut. Tindakan informan membawa anak informan ke dokter merupakan tindakan yang benar, karena untuk membuktikan seorang anak menderita autisme, dibutuhkan beberapa pemerikasaan, seperti pemeriksaan pendengaran Audiometric, Electrochepalogram Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara EEG, dan yang lainnya, yang dilakukan oleh suatu tim dari berbagai multidisiplin termasuk ahli syaraf, psikologi, ahli perkembangan anak, ahli wicara, konsultan belajar atau profesional lain yang ahli atau mempunyai pengetahuan mengenai autisme. Akan tetapi adanya satu tim yang khusus menangani diagnosis autisme saat ini belum ada di Indonesia. Oleh karena itu diharapkan adanya pemberian Informasi mengenai autisme di Puskesmas, agar dapat memberikan penjelasan kepada orang tua yang anaknya diduga menderita autisme.

2. Sumber Informasi Informan terhadap Keberadaan Tali Kasih