Penyebab Informan Memilih Tali Kasih sebagai Tempat Terapi

”Saya maunya si J inisial ya ngomongnya lah lancar.” Autisme adalah gangguan perkembangan, khususnya yang terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan hidup dalam dunianya sendiri Angelfire,2008. Anak autisme tidak mampu mengadakan interaksi sosial dikarenakan mereka mengalami gangguan perkembangan. Salah satu gangguan perkembangan yang dialami oleh anak autisme adalah kesulitan berbicara seperti yang dialami oleh salah satu anak informan di atas. Akan tetapi, gangguan perkembangan yang dialami oleh anak informan di atas, sekarang, dapat diatasi dengan cara pemberian terapi. Menurut Sabri 2008 yang mengutip pendapat Masra, pemberian terapi pada anak informan autisme dapat mengurangi masalah gangguan perkembangan yang dialami oleh anak informan di atas, termasuk kesulitan berbicara.

5.2.3 Penyebab Informan Memilih Tali Kasih sebagai Tempat Terapi

Dari hasil wawancara mendalam, diketahui bahwa, penyebab informan memilih Tali Kasih sebagai tempat terapi pada dasarnya adalah sama, yaitu karena informan membutuhkan tempat terapi autisme untuk anak informan. Akan tetapi ada alasan-alasan khusus yang membuat informan memilih Tali Kasih sebagai tempat terapi, yaitu seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan berikut, yang menyatakan penyebab informan memilih Tali Kasih sebagai tempat terapi autisme adalah karena Tali Kasih merupakan tempat terapi yang bagus. ”Kebetulan tempat terapi anak Saya yang lama tutup. Kemudian kata teman Saya ada terapi autisme di Tali Kasih, anaknya terapi di sana. Saya lihat anak teman saya, perkembangannya bagus, dia terapi di Yayasan ini. Anaknya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sama-sama autis seperti anak saya, tapi sudah lebih pintar. Dari dulu saya udah tahu Tali Kasih.” Dari uraian di atas diketahui bahwa, tingkah laku informan dalam memilih tempat terapi autisme tersebut selain dikarenakan kebutuhan akan tempat terapi, juga dipengaruhi oleh keadaan dari tempat terapi itu sendiri. Jika tempat terapi itu menarik menurut informan maka informan akan termotivasi untuk memilih tempat tersebut sebagai tempat terapi yang dipilih informan. Yang dimaksud bagus oleh informan adalah karena Tali Kasih merupakan tempat terapi autisme yang telah memiliki pengalaman terhadap anak autisme yang berhasil di terapi di Tali Kasih. Seperti yang diungkapkan informan berikut ini : ”Karena terapi di sana Tali Kasih bagus. Udah banyak yang terapi di Tali Kasih udah sembuh, udah masuk sekolah biasa.” Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa alasan informan memilih Tali Kasih adalah karena Tali Kasih merupakan tempat terapi yang bagus, yaitu yang telah memiliki pengalaman terhadap keberhasilan terapi anak autisme, di Tali Kasih. Menurut asumsi peneliti, pengalaman yang dimiliki oleh Tali Kasih terhadap keberhasilan terapi autisme inilah yang menjadi penyebab informan memilih Tali Kasih sebagai tempat terapi, sehingga informan berpendapat bahwa Tali Kasih merupakan tempat terapi yang bagus, selain karena kebutuhan informan terhadap tempat terapi autisme tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat sabur 2003 yang mengutip pendapat Dirgagunasa, yang menyatakan bahwa motivasi seseorang dalam ber tingkah laku juga dipengaruhi oleh keadaan tujuan dari tingkah laku seseorang tersebut, yaitu keadaan Tali Kasih, sehingga informan termotivasi untuk memilih Tali Kasih sebagai tempat terapi autisme. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Faktor Intrinsik

Berdasarkan kerangka konsep, faktor intrinsik adalah faktor yang mempengaruhi motivasi informan dari dalam, yaitu : 1. Umur informan bervariasi, yaitu antara umur 29 sd 46 tahun. Umur yang bervariasi tidak mempengaruhi motivasi informan terhadap terapi autisme di Tali Kasih. 2. Pendidikan informan adalah, dua informan memiliki pendidikan sampai perguruan tinggi PT, dan tiga informan memiliki pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA. Pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap motivasi informan terapi di Tali Kasih. 3. Pekerjaan informan adalah, dua informan ibu rumah tangga, dua informan adalah Pegawai Negeri Sipil PNS, dan satu informan adalah wiraswasta. Pekerjaan informan tidak berpengaruh terhadap motivasi Ibu di Tali Kasih. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara