3. Menambah pengetahuan dan wawasan si peneliti untuk mengetahui motivasi Ibu terhadap terapi autisme di Yayasan Tali
Kasih Medan. 4.
Bahan masukkan untuk Ibu yang memiliki anak autisme.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Motivasi Manusia
Motivasi merupakan seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan
atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena itu bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan Sabur, 2003.
Pengertian motif sendiri menurut Sabur 2003 yang mengutip pendapat Sherif sherif menyebutkan, motif adalah semua faktor internal yang mengarah pada berbagai
jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal seperti Kebutuhan needs yang berasal dari fungsi- fungsi organisme, dorongan, dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial
yang bersumber dari fungsi- fungsi tersebut. Sesungguhnya motivasi itu sendiri bukan merupakan sesuatu kekuatan yang
netral, atau kekuatan yang kebal tehadap pengaruh faktor-faktor lain. Menurut Notoatmodjo 2003 yang mengutip pendapat Green menjelaskan bahwa seseorang
berperilaku dipengaruhi oleh 3 faktor pokok yaitu : 1. Predisposing faktor faktor pemudah: yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai- nilai. 2. Enabling faktor faktor pendukung: yang terwujud dalam lingkungan fisik,
tersedia atau tidaknya fasilitas. 3. Reinforcing faktor faktor penguat: yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan. Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan Supardi, 2002. Untuk mendorong keinginan individu itu diperlukan suatu rangsangan.
Menurut Notoatmodjo 2003 dalam teori stimulasi-organisasi S-O-R yang mengutip pendapat Hosland, berasumsi bahwa penyebab seseorang bertindak dipengaruhi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
oleh kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organisme, proses organisme berperilaku terdiri dari :
1. Stimulus yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak. Bila
ditolak berarti stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi seseorang dan berhenti sampai disini tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada
perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. 2.
Apabila stimulus lebih mendapatkan perhatian dari organisme diterima maka ia mengerti stimulus itu dan dilanjutkan kepada proses selanjutnya. Selanjutnya
organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang diterimanya.
3. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka
stimulus tersebut mempunyai efek pada individu tersebut dengan menyakinkan organisme ini, faktor reinforcing memegang peranaan penting.
Soekidjo 2003 yang mengutip pendapat Skinner, menyatakan bahwa, faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.
Deteriminan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni : 1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan
yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya.
2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dsb. Salah satunya adalah media elektronikcetak dan
penyuluhan budaya, teman sosial, dan lain-lain. Faktor Lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Menurut Notoadmodjo 2005 yang mengutip pendapat Karr, menyatakan bahwa, terjangkaunya sumber informasi dapat mendorong individu untuk bertingkah laku.
2.2 Lingkaran motivasi