2.2.3 Tujuan
Unsur ketiga dari lingkaran motivasi adalah tujuan yang berfungsi untuk memotivasikan tingkah laku. Tujuan juga
menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar, tingkah laku juga ditentukan
oleh keadaan dari tujuan. Jika tujuannya menarik, individu akan lebih aktif lagi bertingkah laku.
Pada dasarnya, tingkah laku manusia ini bersifat majemuk. Karena itu, tujuan tingkah laku tidak hanya satu. Selain
tujuan pokok primary goal, ada juga tujuan lain atau tujuan sekunder secondary goal. Misalnya, seorang anak kecil ingin
makan. Untuk mendapatkan makan ia menangis. Karena menangis, anak digendong ibunya dan diberi makanan. Pada saat
ia diberi makan, tujuan pokoknya tercapai, yaitu mendapatkan makanan. Namun, pada saat itu pula, ia merasakan senangnya
digendong. Pada lain waktu, kalau menangis lagi, ia tidak saja ingin makan, tetapi juga ingin digendong sambil makan. Jadi
sudah timbul tujuan kedua, yaitu digendong.
2.3 Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik
Menurut Sabur 2003 yang mengutip pendapat Suryabrata, motivasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dibagi menjadi dua yaitu, motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang dapat bekerja tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar, dalam diri individu memang sudah terdapat
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dapat bekerja karena dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar seperti situasi lingkungan,
dan sebagainya. Antara kedua teori motivasi intrinsik dan ekstrinsik tidak diketahui mana yang
lebih baik dan tidak dapat dipisahkan dalam membentuk motivasi seseorang Supardi, 2002.
2.4 Fungsi Motivasi
Fungsi Motivasi adalah sebagai berikut: 1.
Mendorong manusia untuk berbuat, yakni sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuan. 3.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak mengandung manfaat bagi tujuan tersebut.
2.5 Alat Motivasi
1. Materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan itu berupa uang atau barang
yang mempunyai nilai, jadi memberikan kebutuhan ekonomis. 2.
Non materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa benda atau barang yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan rohani saja.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Kombinasi materil dan non materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan iti
berupa materil uang atau barang dan non materil piagam, jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan atau kebanggaan rohani.
4.
2.6 Pengertian Autisme