Tingkah Laku Lingkaran motivasi

maka ia akan terdorong untuk melakukan perilaku tersebut. Teori-teori tersebut banyak dikembangkan dalam dunia kerja.

2.2.2 Tingkah Laku

Unsur kedua dari lingkaran motivasi ialah tingkah laku yang dipergunakan sebagai cara atau alat agar suatu tujuan bisa tercapai. Tingkah laku terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar. Tapi kita hanya dapat melakukan observasi terhadap tingkah laku yang terjadi secara sadar Sabur, 2003. Dalam rangkaian pernyataan tersebut menurut Sabur 2003 yang mengutip pendapat Leavitt, terkandung tiga asumsi penting: 1. Pandangan tentang sebab-akibat causality,yaitu pendapat bahwa tingkah laku manusia itu ada sebabnya. 2. Pandangan tentang arah dan tujuan directedness, yaitu bahwa tingkah laku manusia tidak hanya disebabkan oleh sesuatu, tetapi juga menuju arah sesuatu, atau mengarah pada suatu tujuan, atau bahwa manusia pada hakikatnya ingin menuju sesuatu. 3. Konsep tentang motivasi motivation, yang melatarbelakangi tingkah laku, yang dikenal juga sebagai suatu “desakan”atau “keinginan” want atau “kebutuhan” need atau suatu dorongan drive. Ketiga pandangan tersebut dapat merupakan sumbangan bagi pemahaman mengenai tingkah laku manusia. Dengan bantuan pandangan tersebut, manusia bisa dipandang sebagai bagian dari suatu permainan anda dari motif kearah tingkah laku dan kemudian ke arah tujuan. Juga bermanfaat untuk meneliti rantaian sebab-musabab yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pada umumnya membentuk lingkaran yang tertutup. Bila seseorang telah mencapai tujuannya, hilanglah motif dan hal ini akan menghilangkan pula tingkah laku. Menurut Sabur 2003 yang mengutip pendapat Morgan mengemukakan beberapa bentuk tingkah laku instrumental berikut: 1. Aktivitas, ialah gerakan-gerakan yang timbul menyertai adanya kebutuhan. Misalanya gerakan yang diperlihatkan bayi ketika ia lapar, atau gerakan gelisah pada seorang yang sedang berusaha memecahkan persoalan. 2. Gerakan- gerakan naluriah, suatu gerakan yang dapat dilakuan tanpa dipelajari terlebih dahulu. Gerakan- gerakan inilah yang memungkinkan seorang bayi dapat melangsungkan hidupnya. 3. Refleks, Suatu gerakan yang diperlihatkan seseorang untuk mempertahankan atau melindungi tubuh dari kemungkinan- kemungkinan cacat, cedera, luka, dan lain- lain. 4. Belajar secara instrumental, yaitu mempelajari sesuatu yang terjadi tanpa sengaja. Setelah membicarakan mengenai tingkah laku, menurut Sabur 2003 yang mengutip pendapat Dirgagunasa ada hal yang juga penting untuk diperhatikan, yaitu dalam bertingkah laku seseorang akan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Adanya atau timbulnya konflik. 2. Pertarungan antara motif-motif bilamana pada suatu saat terdapat beberapa motif yang muncul secara serempak. 3. Mengambil putusan atau menentukan pilihan motif. 4. Mewujudkan tingkah laku bermotivasi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Tujuan