1 Umur anak Saya waktu itu dua tahun. dia cuma bisa bilang mama-mama
yang lain gak bisa bilang. terus saya bawa ke dokter THT katanya bagus, terus saya bawa ke dokter psikiater di Jakarta di Yayasan Husada, baru di
sana ketauan autis, enam bulan dia di Yayasan Husada.
2 Saya lihat di Tv sama saya baca di Koran nova, dulu kan banyak tentang
anak autis, terus saya cocokkan sama anak saya, cocok. Lalu anak saya, saya bawa ke dokter syaraf. Dua tahun setengah anak saya, periksa terapi
ke dokter syaraf Syawaludin yang ada di Brayan, enam bulan juga dia sama dokter itu. Terapi Syaraf, terakhir dia nyerah.
3 Saya tahu anak Saya autis pertama kali dari dokter. Dokter ngasi saran ke
Tali Kasih. Dari situ dokternya suruh cari ada sekolah buat anak Autis di Sei Wampu.
4 Kan dia autis, tau dia autis umur 3 tahun, kalo udah ngamuk sering bentur-
benturkan badannya ke dinding, tapi kalo kepala belum pernah, badannya aja. Trus kami bawa ke dokter Simbolon yang di Yakari tapi katanya cuma
autis. Soalnya dia juga belum punya alatnya lengkap. Ada dikasinya obat selama sebulan. Memang abis makan obat itu dia agak tenang. Trus kami
tengokla kok obatnya habis balik lagi, ngamuk. Kami pun gak mau la si joan jadi ketergantungan obat. Paling makanan kayak coklat-coklat kami
kurangi.
5 Anak Saya terlambat bicara, konsentrasi gak ada. Kami taunya, selak dia
udah sekolah la,TK, itu pun masih TKA, terus kata teman Saya ada sekolah buat konsentrasi belajar di Tali Kasih, ya udah Saya masukkan aja kesini.
Dari hasil wawancara mendalam diketahui hanya satu dari empat informan yang setelah mengetahui anaknya autisme dari dokter, langsung memasukkan anaknya ke
tempat terapi autisme. Satu informan menyatakan mengetahui anaknya menderita autisme dari gejala-gejala autisme yang ada pada anak informan, kemudian memasukkan anaknya
ke tempat terapi autisme.
2. Sumber Informasi Informan tentang Keberadaan Tali Kasih
Tabel 4.3 Sumber Informasi Informan tentang Keberadaan Tali Kasih
KET PERNYATAAN
1 Saya tahu Tali Kasih bagus, dari teman saya, tapi sebenarnya Saya udah
tahu Tali Kasih dari dulu, karena Saya sering lewat dari jalan ini. 2
Saya Tahu Tali Kasih dari internet, kebetulan Saya lihat terapi buat anak autis di internet, yang ada di Medan, cuma Tali kasih.Kalau tidak salah dari
Wikipedia.
3 Saya tau Tali kasih dari dokter Pringadi bagian anak. Pas saya periksa anak
Saya ke Dia, dia bilang ini anak Ibu kayaknya autis, kalau untuk autis ada
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sekolahnya di jalan Sei Wampu. 4
Saya tahu Tali Kasih karena dibilangin sama Saya, di tali Kasih ada jam sorenya, kata teman Saya. Saya juga cari di internet, kebetulan Saya cari
tempat-tempat terapi, yang keluar Tali Kasih.
5 Saya tahu Tali Kasih dari teman, Saya tanya-tanya teman, ada enggak
sekolah buat konsentrasi belajar.
Dari hasil wawancara mendalam kepada semua informan diketahui bahwa dua informan menyatakan, sumber informasi informan tentang keberadaan Tali Kasih berasal
dari internet, dan dua informan menyatakan dari teman informan, dan satu informan menyatakan dari dokter.
3. Pendapat Informan tentang Informasi Keberadaan Tali Kasih
Tabel 4.4
Pendapat Informan tentang Informasi Keberadaan Tali Kasih KET
PERNYATAAN
1 Teman Saya bilang Tali Kasih bagus, karena anak teman Saya juga dari
sana. Tapi anaknya udah sembuh, udah bisa masuk sekolah biasa.saya lihat anaknya memang bagus, udah seperti anak yang normal. Makanya Saya
percaya. Tali Kasih bagus.
2 Di situ internet ada alamat-alamat terapi lain, hanya alamatnya rata-rata
banyak di kota lain. Kalau di Medan saya liat hanya Tali Kasih. Saya juga coba cari di situs yang lain selain Wikipedia, yang di internet ada juga Tali
Kasih di situ.
3 Kalau dokter yang bilang saya percaya Tali Kasih bagus. Dokter kan lebih
tahu dari pada kita. Kita kan enggak sekolah tentang kayak gitu autisme, udah gitu yang periksa dokter spesialis pula, khusus meriksa anak-anak.
Pengalamannya pun pasti udah banyak.Soalnya dokternya udah tua, jadi penglamannya udah banyak.
4 Kalau nama situsnya saya lupa, waktu itu saya buka-buka Google Disitu
internet ada Tali Kasih, dibilang disitu khusus untuk anak autisme. Sekolah lain juga ada di situ, cuma Tali Kasih duluan muncul pertama
namanya .Ya udah Saya cek aja langsung ke Tali Kasih, terus saya daftar aja langsung ke sana.
5 Teman saya kasi tau ke Saya, coba aja ke Tali Kasih. “Di sana ada sekolah
buat kesulitan belajar”, katanya, Saya langsung daftar aja ke sana Tali Kasih. Karena Saya males sama sekolahnya yang lama. Udah dua tahun
anak saya sekolah disitu TKA sama TKB, masak baru dikasih tau, anak Saya agak lain baru sekarang.
Dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa dua dari lima informan yang mendapatkan informasi tentang keberadaan Tali Kasih dari internet menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mereka merasa tidak puas terhadap informasi yang mereka dapatkan dari internet. Dua dari lima informan, yang mendapatkan informasi dari teman informan tentang
keberadaan Tali Kasih, menyatakan bahwa mereka merasa puas terhadap informasi yang mereka dapatkan dari teman informan. Dan satu dari lima informan, yang mendapatkan
informasi dari dokter, menyatakan bahwa, informan juga merasa puas terhadap informasi yang diterima dari dokter tentang keberadaan Tali Kasih.
4.2.2.2 Lingkungan
Faktor ekstrinsik yang kedua adalah lingkungan, dalam hal ini adalah suami informan. Berdasarkan observasi peneliti, peneliti melihat lingkungan di sekitar informan
khususnya orang-orang disekitar informan, yang paling dekat dengan informan adalah suami informan, maka dari itu peneliti memasukkan pendapat suami informan sebagai
salah satu faktor ektrinsik yang mempengaruhi motivasi informan. Pendapat suami informan meliputi, pendapat suami informan terhadap terapi di
Tali Kasih, pendapat suami informan terhadap biaya terapi di Tali kasih, pendapat suami informan terhadap alat terapi yang digunakan di Tali Kasih, dan pendapat suami
informan terhadap terapis di Tali Kasih.
1. Pendapat Suami Informan terhadap Terapi di Tali Kasih
Tabel 4.5 Pendapat Suami Informan terhadap Terapi di Tali Kasih
KET PERNYATAAN
1 Suami Saya setuju kali sama Tali Kasih, katanya Tali Kasih bagus.karena di
Tali Kasih, tempatnya bagus, perkembangan anak saya banyak.Makanya kalau anak Saya di Tali Kasih dia setuju aja.
2 Dulu Papa A anak informan enggak tahu A, anak informan saya
daftarkan di sini. Setelah saya bawa kemari, dibilang observatornya, anak ibu ini autis. Tanda-tanda yang dibilang observatornya sama dengan A.
Baru papanya percaya si A agak lain, katanya, oh ia, oh ia. maksudnya papanya setuju A di masukkan ke Tali Kasih, Karena dirasanya betul kali
yang dibilang observatornya.Udah gitu, A dilihatnya di sana Tali Kasih banyak perkembangan, Udah bisa nulis angka satu sama angka dua.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3 Dia hanya mengharapkan yang terbaik bagi si J anak informan, sama
seperti saya, kalo misalnya kata dokter, Tali Kasih bagus, ya udah Tali Kasih aja.
4 Suami Saya lebih setuju anak Saya masuk ke Y inisial, tapi karena udah
masuk sini ya udahla. Karena, katanya Tali Kasih kurang la, bangunannya biasa aja, udah gitu dokternya enggak ada. Mana tau ada tempat terapi yang
lebih bagus, dia lebih memilih ke situ.
5 Bapaknya ini, nampaknya perduli padahal enggak. Saya enggak pernah
tahu, apa kata terapisnya sama dia. Padahal dia jemput anak Saya tiap hari.
Dari hasil wawancara mendalam terhadap informan mengenai pendapat suami informan terhadap terapi di Tali Kasih, diketahui bahwa dua informan menyatakan Tali
Kasih bagus, dua informan menyatakan Tidak peduli, Satu informan menyatakan tidak bagus.
2. Pendapat Suami Informan terhadap Biaya Terapi di Tali Kasih