Firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 104 : Firman Allah dalam surat al Baqoroh 159-160 :

Atas dasar itulah maka ada orang yang mengajak kepada ketaatan dan berbuat kebajikan, adapula yang mengajak kearah kemaksiatan dan kemungkaran. Karenanya, Rosulullah SAW. Disebut sebagai seorang da’i. Allah berfirman ; ⌧ ☯ Artinya : Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Q.S. al Ahzab : 45-46. Dari berbagai dasar diatas menunjukkan bahwa dakwah adalah salah satu cara untuk menyeru atau mengajak kepada kebaikan. Karena hal ini sudah dilakukan sejak Islam ada, bahkan cara-cara yang dipakai oleh agama dan para utusan Allah sebelum kita pun tidak jauh berbeda. Dakwah bertujuan mengajak manusia untuk kembali pada kehidupan yang hakiki yaitu jalan yang lurus yang diridloi oleh Allah SWT.

2. Hukum Dakwah Menurut Al Qur’an

Dakwah merupakan kewajiban yang syar’i selain manusia dituntut untuk mencari ilmu dan mengamalkan. Kewajiban tersebut berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut :

a. Firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 104 :

☺ ☺ Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Q.S. Ali Imron : 104. Ayat ini secara jelas menunjukksn wajibnya berdakwah, karena ada Lam Amr Lam yang berarti perintah dalam kalimat Wal takun. Sedang kalimt Minkum menunjukkan fardlu kifayah. Karena itu, seluruh umat Islam diperintahkan agar sebagian mereka melaksanakan kewajiban ini. Ketika ada sekelompok orang yang melaksanaknnya maka kewajiban ini gugur dari yang lain. Jika tidak ada seorangpun yang melaksankannya maka seluruh umat Islam akan berdosa. Ketika seorang muslim melihat kemungkaran yang dilakukan secara terang- terangan , maka Rosululloh SAW mewajibkan setiap umat muslim untuk mengubah kemungkaran tersebut, sebagimana sabdanya : ﻦ ىأر ﻢﻜ اﺮﻜ ﻴ ﺮﻴﻐ ﺪﻴﺑ , نﺎ ﻢﻟ ﺴ ﻄﺘ ﺎﺴ , ﺎ ن ﻢﻟ ﻄﺘﺴ , ﻚﻟاذو أ فﺎ نﺎﻤ ﻻا . Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, ubahlah ia dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya; itulah selemah-lemah iman. HR. Muslim 18

b. Firman Allah dalam surat al Baqoroh 159-160 :

☺ 18 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005 h. 32 Cet.5 Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dilanati Allah dan dilanati pula oleh semua mahluk yang dapat melanati. Kecuali mereka yang Telah Taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan kebenaran, Maka terhadap mereka Itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang . Q.S. al Baqoroh :159-160 Ibnu Katsir mengatakan, bahwa ini merupakan ancaman keras bagi orang yang menyembunyikan ajaran yang dibawa oleh para rosul, berupa petunjuk yang menjelaskan tentang berbagai petunjuk yang benar, dan petunujuk yang bermanfaat untuk hati, sebagaimana dijelaskan Allah kepada para hamba-Nya dalam kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rosul-Nya. 19

c. Firman Allah dalam surat al Maidah ayat 63 :