Perumpamaan orang yang tegak dijalan Allah dan yang meninggalkannya, seperti orang-orang yang berdesakan diatas kapal.
Sebagian berada diatas dan sebagian lain berada diabwah. Orang- orang yang ada dibawah, apabila mengambil air haruis melewati
orang-orang yang ada di atasnya. Maka mereka berkata, ‘Bagimana jika kita lubangi saja bagian yang dibawah kita ini, sehingga tidak
usah menganggu yang diatas?’. Jika orang-orang yang diatas membiarkan apa yang mereka inginkan niscaya tenggelmlah
semuanya. Tetapi jika mencegahnya, selamatlah mereka dan selamtlah semuanya.
HR. bukhari.
c. Telah diragukan bahwa kepunahan dan kehancuran umat itu
disebabkan oleh kefasikan para pembesar dan orang-orang kaya diantara mereka, serta banyaknya kemungkaran di seantero negeri,
sehingga tidak ada lagi orang yang memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran. Orang zalim tidak pernah mendengarkan
kalimat haq yang diucapkan, sehingga kezaliman itu semakin merajalela dan kekejian makin tersebar. Kemungkaran berada di atas
laksana buih diatas air. Padahal, kekuatan umat itu terletak pada sejauhmana mereka berpegang kepada kebenaran dan menegakkan
keadilan. Rosulullah SAW. Bersabda, “apabila kalian melihat umatku merasa takut kepada yang zalim
uantuk mengatakan kepadanya ‘hai orang yang zalim’ maka berarti ia telah berdamai dengan mereka.”
HR. Ahmad
d. Takut terhadap laknat Allah yang menimpa masyarakat yang tidak
melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, sebagaimana yang pernah
menimpa Bani Israil. Peristiwa itu dijelaskan dalam riwayat sebagi berikut :
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata bahwa rosulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya cacat pertama yang merasuki Bani Israil seseorang bertemu dengan rekannya, kemudian ia berkata, “Wahai
saudarakau, bertakwalah kepada Allah, dan tinggalkanlah apa yang kamu lakukan karena ia tidak halal bagimu.” Esok harinya ia bertemu
lagi dengannya dan berbuat serupa, tetapi tidak melarangnya, karena telah menjadi teman makan, minum, dan teman duduknya. Keteka
mereka berbuat demikian, Allah menyiksa sebagian mereka dengan sebagian yang lain.”
Kemudian Rosulullah SAW membacakan firman Allah SWT :
⌧
☺
⌧ ☯
⌧ ⌧
⌧
Artinya : 78 Telah dilanati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian
itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. 79 Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. 80.
Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir musyrik. Sesungguhnya
amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan
mereka akan kekal dalam siksaan. 81. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi Musa dan kepada
apa yang diturunkan kepadanya Nabi, niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi
penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
Q.S. Al Ma’idah : 78-81.
Kemudian Rosulullah SAW. bersabda : “Tidak, Demi Allah kalian benar-benar akan menyuruh yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, atau Allah akan menyiksa dengan hati sebagian kalian atas sebagian yang lain, kemudian
Allah melaknati kalian sebagaimana melaknati mereka.”Riyadh Ash-Shalihin, h.106
23
Begitulah beberapa kebutuhan yang mendesak secara sosial
manusia terhadap da’wah berdasarkan berbagai tanda-tanda yang diterangkan dalam beberapa dasar diatas.
C. Unsur-unsur dakwah
1. Subyek Dakwah
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat at Taubah ayat 71 :
☺ ☺
☺
23
Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005 h. 42 Cet.5