BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR
A. Metode Penyampaian Materi Tafsir Ustadz Mufakhir
1. Metode dakwah Ustadz Mufakhir pada pengajian Tafsir Al-Qur’an
tanggal 8 Mei 2010 – 12 Juni 2010
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan penulis selama 6 enam kali pertemuan adalah sebagi berikut :
a. Metode Dakwah Pada Tanggal 8 Mei 2010
Materi Metode Tafsir
Metode Dakwah
S. al-Baqoroh : ayat 34
Kemurkaan Allah terhadap
Iblis ketika iblis
membangkang untuk bersujud
kepada nabi Adam a.s.
1. Membacakan ayat yang akan dikajidibahas.
2. Membacakan terjemahnya. 3. Membacakan dan menerang
munasabah ayat. 4. Memberikan keterangan
maksud kandungan ayat tersebut beserta dengan
munasabahnya. 1. Ceramah, yang berisi Pertama,
kemurkaan Allah terhadap Iblis yang membangkang ketika diperintahkan
untuk bersujud kepada nabi adam. Maksud dari kata sujud disini adalah
menghormati bukan menyembah karena yang berhak disembah
hanyalah Allah. Kedua, ancaman bahwa kita akan selalu digoda untuk
dijerumuskan kedalam kesesatan oleh iblis kecuali kita menjadi orang yang
mukhlis.
5. tanya jawab. pertanyaan :
Orang yang muklis itu orang yang seperti apa sih
ustadz? 2. Menjawab Pertanyaan
a. Didalam diri manusia itu ada dua ajakan yaitu mengarah kepada
kebaikan dan yang mengajak untuk melakukan kemaksiatan. Karena
kadang kala dalam melakukan
50
kebaikan timbul rasa sombong atau kadang juga setan berbisik dalam
hati kita agar kita melakukan kemaksiatan dengan membayang-
bayangi kenikamatan melakukan kemaksiatan. Bahkan yang lebih
kacau lagi kita digiring melakukan amal baik tetapi untuk riya. Tetapi
jika kita dapat meneguhkan hati kita dengan selalu berusa untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan iklas maka kita akan
selamat.
6. Diskusi tentang bagaimana puasanya orang yang sakit
parah. 3. Ustadz Mufakhir memberikan
kesempatan kepada jamaah tentang kasus itu. Kemudian memberikan
jawaban untuk menyelesaikan.
Pada pertemuan ini dalam metode ceamah ustadz Mufakhir lebih banyak memberikan nasehat agar lebih hati-hati dalam berbuat karena
iblis dan anak turunnya selalu berusaha untuk menyesatkan manusia yang beriman kepada Allah. Setiap perbuatan itu ada yang hanya mendapat izin
Allah dan ada yang mendapat izin dan ridlonya. Adapun perbedaan izin adalah jika izin Allah perbuatan kita bisa berlangsung tetapi Allah tidak
restu. Sebenarnya Allah bisa saja memusnahkan iblis pada waktu itu akan tetapi Allah memberikan izin. Sedangkan ridlo Allah adalah perbuatan
kita mendapat restu dari Allah SWT.
1
1
Observasi Pengajian Tafsir Masjid Baiturrahmah 8 Mei 2010
b. Metode Dakwah Pada Tanggal 15 Mei 2010