Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemahaman agama adalah persoalan yang pokok yang harus dikaji secara serius demi membangun dan mengembangkan ukhuwah Islamiyah. Pada dasarnya setiap persoalan tidak akan sempurna tanpa adanya pemahaman yang mendalam. Misalnya pemahaman terhadap agama ini adalah merupakan sumber utama dalam meningkatkan kualitas keagamaan seorang umat. Dengan demikian proses untuk menggali sebuah pemahaman menjadi bahasan yang penting, karena akan menjadi jembatan bagi umat untuk meraih pemahaman tersebut. Mustahil seorang umat dapat menjalan agamanya dengan baik tanpa adanya pemahaman yang mendalam. Sebuah contoh, bagaimana seorang muslim dapat menjalankan syari’at Islam sedangkan dia tidak paham atas segala apa yang terkandung dalam syari’at. Islam adalah agama dakwah dilihat dari teori maupun pada prakteknya. Hal ini sudah terbukti mulai dari zaman nabi Muhammad SAW hingga sekarang. Nabi Muhammad diturunkan kebumi dalam rangka membawa agama Islam dengan penyebaran melalui dakwah. Beliau menjadi pemimpin dakwah Islam dalam waktu yang lama dan telah berhasil menarik banyak penganut dari kaum kafirin 1 . 1 Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam. Jakarta : Widjaja, 1981 h. 4 1 Melalui dakwah agama Islam dapat tersebar diberbagai penjuru negara, termasuk di Indonesia Islam tersebar diberbagai wilayah melalui dakwah. Dakwah adalah sumber dari penyebaran agama Islam, akan tetapi dakwah juga merupakan suatu keharusan untuk dilaksanan setiap muslim dalam rangka Amar ma’ruf dan Nahi mungkar. Berdasarkan firman Allah : ☺ ☺ Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Q.S. Ali Imron : 104. Tugas kewajiban dakwah dalam Islam bukan sesuatu yang dipikirkan sambil lalu, melainkan sesuatu yang sejak semula diwajibkan bagi pengikut- pengikutnya. 2 Dengan demikian siapapun yang merasa dirinya adalah golongan umat Islam mempunyai beban kewajiban untuk melaksanakan dakwah, yaitu menegakkan agama Allah serta mengajak manusia kejalan yang ridhoi Allah SWT. Selain dakwah merupakan kewajiban umat muslim dakwah juga merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam hidup ini. Ketika manusia sedang dilanda kegundahan, kecemasan dengan timbulnya berbagai hal yang menjadi timbulnya sebuah tanda-tanya, maka disitulah manusia sangat membutuhkan siraman rohani sebagai pencerahan. Diamping itu dakwah juga 2 Ibid h.5 memberikan tuntunan kepada umat Islam terutama yang berpengatahuan minim dalam hal agama Islam. Firman Allah dalam Surat An-Nahl :125 ☺ ☺ ☺ ☺ Artinya : Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Q.S An-nahl :125. Kandungan ayat diatas menjelaskan tentang tata cara dalam berdakwah. Pada dasaranya dakwah adalah sebuah penyampaian materi keagamaan atau siraman rohani dengan tujuan memperbaiki dan membangun jiwa yang Islami. Akan tetapi metode dalam dakwah sangat diperlukan dalam menyampaikan, karena akan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dakwah. Dalam Islam dakwah bukan berarti hanya sekedar menyampaikan materi saja tetapi cara atau metode itu lebih penting. Sejarah dakwah nabi Muhammad SAW membuktikan tata cara dakwah beliau sangat mulia. Yaitu tidak adanya pemaksaan terhadap kaum kafir meskipun sudah banyak kaum kafir yang menghina ajakan nabi bahkan juga menyakiti nabi Muhammad SAW. Sejarah diatas dapat dijadikan contoh bagi para da’i sekarang ini bahwa materi yang bagus bukan menjadi patokan keberhasilan, tetapi metode yang bagus itulah yang akan menjadi penentu keberhasilan. Berhasil atau tidaknya dakwah sangat bergantung sekali pada da’i dalam memberikan pengaruh kepada mad’u. Meskipun keberhasilan dakwah tidak hanya ditentukan oleh da’i, akan tetapi da’i lah yang memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan dakwah. Menurut Dr. Ahmad Mubarrok, M.A dimungkan berbagai hal : 1. Kemungkinan pertama karena pesan dakwah yang disampaikan oleh da’I memang relevan dengan kebutuhan masyarakat merupan suatu keniscayaan yang tak mungkin ditolak sehingga mereka menerima pesan dakwah itu dengan antusias. 2. Kemungkinan kedua factor pesona da’I yakni disebut mempunyai daya tarik personal yang menyebabkan masyarakat mudah menerima dakwahnya, walaupun kualitas dakwahnya boleh jadi sederhana. 3. Kemungkinan ketiga karena kondisi psikologi masyarakat yang sedang haus siraman rohani dan mereka terlanjur memiliki persepsi positif kepada setiap da’I sehingga pesan dakwah yang sebenarnya kurang jelas ditafsirkan sendiri oleh masyarakat dengan penafsiran yang jelas. 4. Kemungkinan keempat adalah kemasan yang menarik masyarakat yang semula acuh tak acuh terhadap agama dan juga terhadap da’I setelah melihat kemasan lain misalnya ; kesenian, stimuli, ataupun program pengembangan masyarakat maka paket dakwah berhasil menjadi stimuli yang menggelitik persepsi masyarakat dan akhirnya mereka pun merespo secara positif. 3 Ustadz Mufakhir adalah salah satu pengajar pegajian rutin dimasjid Baiturrahmah. Ini yang membuat penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai metode yang digunakan. Terlebih yang diajarkan dalam pengajian rutin tersebut adalah tafsir Al-Qur’an, sedangkan yang menjadi sasaran utamanya adalah orang-orang yang kebanyakan berpengatahuan minim terhadap agama. Selain itu melihat dari tingkat materi yang disajikan ini sangat berat dihadapkan pada orang yang belum ada basic menterjemahkan bahkan untuk memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menjadi pedoman dan petunjuk bagi umat Islam. Maka sudah patutlah umat Islam untuk mempelajari untuk dapat memahaminya secara menyeluruh. Fungsi dari diturunkannya kitab suci Al-Qur’an akan menjadi kurang manfaatnya apabila belum bisa memahaminya kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika Al-Qur’an sudah dapat dipahami setidaknya dapat dijadikan pegangan yang kuat bagi umat Islam. Menaggapi persoalan ini peran seorang da’i atau ustadz sangat penting. Guna menyampaikan isi kandungan Al-Qur’an terhadap para jama’ah. Tentunya yang menjadi factor utamanya adalah bagaimana metode dalam penyampaian materi tafsir Al- Qur’an. Metode merupakan penentu sampainya materi yang disampaikan kepada jama’ah. Karena dengan adanya metode yang baik dan tepat jama’ah 3 Dalam Ahmad Syafi’i Maarif dan Said Tuhu Leley ed Al Qur’an dan tantangan moderenisasi,Yogyakarta : Sipres 1990 cet. Ke 1, h. 2 akan lebih mudah dalam menerima dan memahami tafsir Al-Qur’an tersebut. Sebagus apapun materi yang disampaikan jika jama’ah sulit memahaminya maka penyampaianpun akan menjadi sia-sia. Dengan berbagai pertimbangan yang telah terurai, maka penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul “Metode Dakwah Ustadz Mufakhir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Terhadap Jamaah Masjid Baiturrahmah Legoso”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah