- Pendidikan dan pelatihan
Melalui pendidikan dan pelatihan, pekerja menjadi lebih memahami lingkungan dan alat kerja sehingga diharapkan lebih inovatif dalam upaya
pencegahan resiko sakit akibat kerja. -
Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang Melalui pengaturan waktu kerja yang baik dan istirahat yang seimbang
dan berkualitas, tubuh yang lelah menjadi stabil dan diharapkan kondisi fisik pekerja dalam keadaan baik untuk melakukan pekerjaan.
- Pengawasan yang intensif
Melalui pengawasan yang intensif dapat dilakukan pencegahan secara lebih dini terhadap kemungkinan terjadinya resiko sakit akibat kerja.
3.7. Biomekanika
3.7.1. Definisi dan Klasifikasi Biomekanika
Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari ilmu fisika khususnya mekanika dan teknik, dengan berdasar kepada biologi
dan juga pengetahuan lingkungan kerja. Winter 1990, mendefinisikan bahwa biomekanika dari gerakan manusia
adalah ilmu yang menyelidiki, menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia. Biomekanika umum adalah bagian dari biomekanika yang berbicara
mengenai hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Universitas Sumatera Utara
Biostatik adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisa bagian tubuh dalam keadaan diam maupun bergerak pada garis lurus dengan
kecepatan seragam uniform. Biodinamik adalah bagian dari biodinamika umum yang berkaitan dengan gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya
yang terjadi kinematik dan gaya yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh kinetik.
Bidang ilmu biodinamik terdiri dari dua macam gerakan, yaitu kinematik, dan kinetik.
a. Kinematik Mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannya, kecepatan dan
percepatan, tanpa memperhatikan penyebab gerakan. b. Kinetik
Berhubungan dengan kerja gaya-gaya pada benda dan akibat hasil kerja gaya-gaya tersebut.
Baik gerakan kinematik maupun kinetik dibedakan menjadi dua macam gerakan yaitu:
a. Gerakan linear adalah gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh titik
pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama.
Universitas Sumatera Utara
b. Gerakan angular adalah gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda pada
segmen tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama. Gerakan ini bekerja pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi.
Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu : 1.
General Biomechanic Adalah bagian dari Biomekanika yang berbicara mengenai hukum – hukum
dan konsep–konsep dasar yang mempengaruhi tubuh organic manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Dibagi menjadi 2, yaitu: a.
Biostatics adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan
seragam uniform. b.
Biodinamic adalah bagian dari biomekanik umum yang berkaitan dengan gambaran gerakan–gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi
kinematik dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh kinetik.
2. Occupational Biomechanic.
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanik terapan yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan
Universitas Sumatera Utara
untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja dapat meningkat.
Salah satu jenis kegiatan yang termasuk biodinamik adalah kegiatan menyorong beban kerja, menurut Tri Wibawa dalam Jurnal Optimasi
“Pengembangan Model Biomekanika Statik Tiga Dimensi untuk Menentukan Gaya Dorong Tubuh” Desember, 2007, Besar gaya untuk kegiatan menyorong
dapat dihitung dari segmen tubuh yang berkaitan dengan pekerjaannya serta dipengaruhi oleh besar sudut yang dibentuk antar segmen tubuh yang berkaitan.
Sudut antar segmen berbanding lurus dengan besar gaya yang dikeluarkan yang berarti semakin besar besar sudut antara segmen tubuh dalam melakukan
pekerjaan maka gaya kerja yang dihasilkan juga akan semakin besar dan demikian sebaliknya semakin kecil sudut antara segmen tubuh dalam melakukan pekerjaan
maka gaya kerja yang dihasilkan juga akan semakin kecil. Menurut K. N. Agrawal, dkk Maret 2010, p:10 dalam jurnal “Isometric
PushPull Strength of Agricultural Workers of Central India” batas rata-rata untuk menyorong dan menarik dengan kedua tangan dan dalam postur berdiri dalam
bidang horizontal untuk persentile 5 adalah: 149,7 N dan 161,2 N untuk pekerja lelaki dan 119,7 N dan 88,8 N untuk pekerja perempuan. Menurut Van
Wely 1970, pekerjaan yang dilakukan secara dinamis seharusnya tidak berulang melebihi 30 dari nilai maksimum, meskipun mungkin meningkat menjadi 50
selama upaya tidak lebih lama dari 5 menit. Bila suatu pekerjaan menyorong dilakukan dengan mengeluarkan gaya sorong yang lebih besar dari 194,61 N,
maka pekerjaan yang dilakukan operator sudah bersifat memaksa, bila besar gaya
Universitas Sumatera Utara
sorong berada dalam nilai 149,7 N ± 30 maka pekerjaan bersifat sedikit memaksa dalam kondisi maksimal dan bila nilai gaya yang dikeluarkan lebih
kecil dari 104,79 N maka pekerjaan bersifat tidak memaksa.
3.7.2. Tubuh Sebagai Sistem Pengungkit