Analisa Metode Kerja Aktual

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Metode Kerja Aktual

Keluhan musculoskeletal terjadi pada 23 bagian tubuh. Keluhan yang dirasakan oleh pekerja diklasifikasikan kedalam beberapa kategori Klasifikasi berdasarkan hasil pendataan keluhan operator adalah: 1. Keluhan yang terus terjadi Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan keluhan yang terus terjadi, bagian tubuh ini meliputi: Leher bagian atas, Leher bagian bawah, Bahu kanan, Punggung, Lengan atas kanan, Siku kiri , Siku kanan, Lengan bawah kanan, Pergelangan tangan kiri, Pergelangan tangan kanan, Tangan kiri, Tangan kanan, Paha kiri, Paha kanan, Lutut kiri, Lutut kanan, Betis kiri, Betis kanan, Pergelangan kaki kiri, dan Pergelangan kaki kanan. Semua operator pemindahan tiang listrik ke kolam perendaman mengalami keluhan pada bagian ini. 2. Keluhan yang sering terjadi Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan keluhan yang sering terjadi, bagian tubuh ini meliputi: Bahu kiri. Terdapat 3 operator yang mengalami keluhan pada bagian ini. Universitas Sumatera Utara 3. Keluhan yang sesekali terjadi Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan keluhan yang sering terjadi, bagian tubuh ini meliputi: Lengan atas kiri dan Lengan bawah kiri. Terdapat 2 operator yang mengalami keluhan pada bagian ini. 4. Keluhan yang tidak pernah terjadi Keluhan pada anggota tubuh ini dikategorikan keluhan yang tidak pernah terjadi, bagian tubuh ini meliputi: Pinggang, Bokong, Pantat, Kaki kiri dan Kaki kanan. Tidak ada operator yang mengalami keluhan pada bagian ini. Keluhan yang selalu terjadi adalah anggota tubuh yang berhubungan langsung dengan kegiatan memindahkan tiang yaitu bagian bahu, tangan, punggung dan kaki. Keluhan ini terjadi karena kegiatan menyorong beban yang berat sehingga operator memaksakan tubuhnya dalam bekerja. Hasil penilaian postur kerja QEC, menunjukkan bahwa penyebab keluhan musculoskeletal operator berada pada elemen kegiatan I: mengambil pole carrier, elemen kegiatan II: mengungkit tiang, elemen kegiatan III: menyorong tiang ke kolam perendaman, dan elemen kegiatan V: mengembalikan pole carrier, massa tiang listrik yang sangat berat dan pole carrier yang tidak ergonomis mengakibatkan operator melakukan postur kerja membungkuk kedepan 155 dalam melakukan aktivitasnya. Hasil penilaian postur kerja QEC dapat dilihat pada Tabel 6.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Level Tindakan Postur Kerja QEC No Elemen Kegiatan Presentase skor Tindakan 1 Operator mengambil pole carrier 78, 40 Tindakan sekarang juga 2 Operator mengungkit tiang 49,38 Diperlukan beberapa waktu ke depan 3 Operator menyorong tiang ke kolam perendaman 86,93 Tindakan sekarang juga 4 Operator memindahkan tiang dengan crane ke kolam perendaman 36,36 Aman 5 Operator mengembalikan pole carrier 78, 40 Tindakan sekarang juga Sumber : Hasil Pengolahan data Level tindakan perbaikan sekarang juga pada elemen kegiatan I, III dan V, diakibatkan karena postur kerja membungkuk 155 sambil berjalan menyorong beban yang sangat berat yang mengakibatkan operator harus memaksa otot untuk menghasilkan gaya yang sangat besar, hal ini berpotensi mangakibatkan cidera musculoskeletal bagi pada operator bila tidak segera dilakukan perbaikan. Level tindakan diperlukan beberapa waktu ke depan pada elemen kegiatan II diakibatkan operator masih menggunakan sistem ungkit manual untuk menaikkan tiang ke pole carrier sementara massa tiang sangat berat, sehingga operator membungkuk untuk mengungkit sambil memaksa tubuh untuk mengeluarkan gaya ungkit yang besar, hal ini dalam jangka waktu yang lama berpotensi mengakibatkan cidera pada operator. Penilaian biomekanika dilakukan untuk mengetahui besar gaya otot yang dikeluarkan operator saat melakukan aktivitas. Penilaian biomekanika aktual pada seluruh elemen kegiatan merupakan penilaian biomekanika dinamis. Penilaian Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan menghitung gaya paksaan otot yang dikeluarkan operator saat bekerja. Gaya yang dikeluarkan operator dapat dilihat pada Tabel 6.2. berikut: Tabel 6.2. Besar Gaya Paksaan pada Setiap Elemen Kegiatan Elemen Kegiatan ke- Gaya Normal OperatorN Gaya yang dikeluarkan N Sifat Kegiatan I 177,23 291,68 Memaksa II 176,20 154,32 Agak Memaksa III 123,42 4960 Memaksa IV 30,623 13,67 Tidak memaksa V 177,23 282,71 Memaksa Sumber: Pengolahan data Operator memaksa otot untuk menghasilkan gaya yang sangat besar untuk memberi percepatan pole carrier dan pole carrier yang berisi 2 unit sehingga dapat bergerak pada landasan rel dan hal ini merupakan penyebab postur kerja berada pada level tindakan sekarang juga sedangkan operator juga agak memaksa otot untuk menghasilkan gaya untuk mengungkit tiang karena meskipun sudah menggunakan metode pengungkit namun massa tiang yang sangat besar semakin mempersulit kerja operator. Gaya paksa otot juga merupakan penyebab keluhan musculoskeletal pada 23 bagian tubuh operator. Kondisi ini sangat perlu untuk diperbaiki karena bila operator tetap bekerja pada kondisi aktual maka operator akan mengalami cidera musculoskeletal yang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan bekerja 51-70 bahkan resiko cidera menetap. Universitas Sumatera Utara

6.2. Analisa Perancangan Metode Kerja Baru