membeberkan kliennya
sering mendapatkan
ancaman yang diduga dilakukan
oleh pihak
Habib Hasan.
LPSK memutuskan melindungi
korban dugaan
pencabulan Habib Hasan korban pelecehan seksual
Habib Hasan,
Lili Pintauli
Siregar Komisioner
LPSK Bidang
Bantuan, Kompensasi,
dan Restitusi LPSK
3. Analisis Framing Robert Entman Pemberitaan Detik.com
a. Detik.com Tanggal 6 Maret 2012
Judul : Polisi Harus Segera Selamatkan Bukti Digital Kasus Habib Hasan
Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia BRTI, Heru sutadi di kantor KPAI mengatakan polisi harus bergerak cepat karena bukti-bukti digital
dugaan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Habib Hasan mudah dihilangkan. Heru datang ke kantor KPAI untuk mendiskusikan bukti-bukti digital
yang diserahkan korban pencabulan Habib Hasan ke KPAI, yaitu dua akun Facebook
dengan nama “Assegaf Beda Cara” dan “Mengemis Doa Kalian” yang diduga digunakan sang Habib untuk memanggil korbannya.
Selain menggunakan akun Facebook, Habib Hasan juga menggunakan BBM untuk memanggil korban-korbannya. Menurut Heru bukti-bukti digital
tersebut sangat mudah untuk dihilangkan. Habib Hasan dilaporkan 11 pemuda ke Polda Metro Jaya terkait tuduhan pencabulan selama melakukan pengobatan
alternatif.
Tabel 18 Perangkat Framing Entman
Problem Identification
Polisi dituntut menjaga keberadaan bukti digital kasus Habib Hasan
Causal Interpretation
Habib Hasan
Moral Evaluation
Tindakan pelecehan
yang diduga
dilakukan Habib Hasan
Treatment Recommendation
Polisi harus menjaga barang bukti digital
Problem Identification. Frame yang dikembangkan Detik.com dalam
berita ini yaitu polisi harus selamatkan bukti digital kasus Habib Hasan. Pernyataan ini diperkuat dengan mengangkat masalah mudahnya bukti-bukti
digital tersebut untuk dihilangkan. Sebagaimana disebutkan dalam berita ini:
“Perlu suatu gerakan cepat dari aparat penegak hukum. Bukti-bukti digital ini kan gampang sekali dihilangka
n,” kata Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia BRTI, Heru Sutadi, di kantor KPAI, Jl Teuku
Umar, Menteng, Jakarta, Selasa 632012. Dalam berita tersebut Detik.com mengutip pernyataan Heru Sutadi bahwa
aparat penegak hukum harus cepat menyelamatkan bukti-bukti digital kasus Habib Hasan ini karena bukti-bukti tersebut mudah dihilangkan. Bukti-bukti
tersebut telah
diserahkan ke
kepolisian dan
polisi harus
segera menindaklanjutinya.
Causal Interpretation. Detik.com
dalam berita ini menonjolkan bahwa peristiwa itu terjadi karena Habib Hasan diduga melakukan pelecehan seksual.
Habib Hasan ditempatkan sebagai sebab yang mengakibatkan kasus pencabulan ini. Dalam berita itu memang dikembangkan berita mengenai bukti-bukti digital
yang berisi kata-kata rayuan Habib Hasan terhadap korbannya.
Moral Evaluation.
Adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Habib Hasan semakin diperkuat dengan ditemukannya bukti-bukti digital yang
diterima kepolisian. Bukti-bukti digital tersebut diduga digunakan Habib untuk memanggil korbannya. Dengan ditemukannya bukti digital yang digunakan sang
Habib untuk berkomunikasi dengan para korbannya semakin menguatkan indikasi
pencabulan Habib Hasan selama melakukan pengobatan alternatif. Treatment Recommendation.
Secara tidak langsung Detik.com pada berita ini merekomendasikan agar polisi menjaga barang bukti digital kasus pencabulan
ini. Bukti-bukti digital ini mudah sekali dihilangkan. Detik.com mengutip pernyataan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia BRTI, Heru
Sutadi . “Katakanlah ada akun Facebook si A hari ini dibuat, besok dihapus kan
bisa,” jelas Heru. Untuk itu perlu gerakan cepat dari aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti bukti digital yang sangat mudah dihilangkan. Bukti digital
tersebut yaitu dua akun Facebook dengan nama “Assegaf Beda Cara” dan
“Mengemis Doa Kalian” serta pesan BlackBerry Messengger BBM.
b. Detik.com Tanggal 6 Maret 2012
Judul : Korban Dugaan Pencabulan Habib Hasan Alami Perubahan Fisik Mental
Tujuh orang korban dugaan pencabulan Habib menjalani pemeriksaan psikologis, kini mereka mengalami perubahan dari segi fisik dan mentalnya
pascakejadian tersebut. Konselor Korban, Edhi Wahidi mengatakan mereka menjadi pendiam, minder, males dan perubahan fisik setelah kejadian tersebut.