Analisis Proses Produksi Teks pada Republika.co.id dan Detik.com
yang menimpa Habib Hasan saja. Jadi, Republika.co.id hanya menyoroti permasalah utamanya saja berupa kasus hukum karena adanya laporan sejumlah
remaja putra ke polisi terhadap Habib Hasan. Ini dikarenakan visi misi Republika.co.id
untuk menjadi online yang bermuatan Islam serta lebih mengedepankan komunitas muslim sebagai basis pengunjungnya, Republika.co.id
akan menghindari masuk ke dalam konteks pencabulan Habib Hasan. Seperti yang dikatakan Redaktur Pelaksana Republika.co.id saat di wawancarai penulis:
Kami menghindari masuk ke dalam ranah pribadi, yang kami tawarkan dalam online adalah lebih kepada kasus-kasusnya saja tidak
masuk ke konteks beritanya karena bagi kami itu sudah masuk ke ranah pribadi.
8
Dalam melihat kasus dugaan pencabulan Habib Hasan, Republika.co.id dalam pemberitaannya hanya ingin mencontohkan saja kepada masyarakat bahwa
ada suatu kasus pencabulan yang menimpa seorang tokoh agama dan adanya laporan terkait kasus tersebut. Redaktur Pelaksana Republika.co.id, M. Irwan
Ariefyanto yang penulis wawancarai juga mengatakan agar informasi ini bisa menjadi pelajaran atau gambaran bagi pembaca.
Pertimbangan Detik.com konsisten memberitakan kasus ini dikarenakan kasus dugaan pencabulan oleh Habib Hasan ini dibaca banyak orang sehingga
menjadi pertimbangan Detik.com untuk memberitakannya.
9
Menurut Detik.com kasus ini sangat menarik dan mempunyai nilai berita yang tinggi. Hal ini
diungkapkan oleh Redaktur Pelaksana Detik.com sebagai berikut: Salah satu kasus yang menarik, kasus habib ini. Dulu kita menunda
penerbitan Habib, tapi ini menjadi perhatian banyak orang karena tidak
8
Ibid.
9
Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Detik.com, Irwan Nugroho, Jakarta, 26 November 2012.
ada yang menyangka, apalagi Habib diikuti banyak orang, seorang pemimpin agama ternyata ada kasus ini, bagi kita sangat menarik, nilai-
nilai beritanya sangat tinggi.
10
Nilai-nilai berita menentukan bukan hanya peristiwa apa saja yang akan diberitakan, melainkan juga bagaimana peristiwa tersebut dikemas. Ketika
seorang wartawan mengatakan sebagai berita, peristiwa diseleksi menurut aturan- aturan tertentu. Hanya peristiwa yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu saja
yang layak dan bisa disebut sebagai berita. Ini adalah prosedur pertama dari bagaimana peristiwa dikonstruksi. Tidak semua aspek dari peristiwa juga
dilaporkan, ia juga harus dinilai terlebih dahulu, bagian mana dari peristiwa yang mempunyai nilai berita tinggi, bagian itulah yang ditekankan untuk terus-menerus
dilaporkan.
11
Dengan melihat bagaimana kasus dugaan pencabulan Habib Hasan ini dinilai oleh Detik.com sebagai suatu berita yang mempunyai nila berita, Detik.com
melihat kasus ini menarik karena status label tokoh agama yang ada pada Habib dan banyaknya pengikut Habib. Berdasarkan analisis penulis, Detik.com
mengidentifikasi kasus ini sebagai masalah hukum dan juga masalah moral. Ini dikarenakan Detik.com berupaya menyodorkan fakta ke masyarakat bahwa ada
pemimpin agama yang berbuat pencabulan, Detik.com berusaha untuk menampilkan bahwa ada sisi-sisi pemimpin agama seperti ini. Detik.com hanya
ingin memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa pemimpin agama juga bisa melakukan tindakan tidak terpuji seperti ini, yang melanggar aturan agama.
12
10
Ibid.
11
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: LkiS, 2011, h. 120-121.
12
Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Detik.com, Irwan Nugroho, Jakarta, 26 November 2012.
Sehingga Detik.com dalam setiap pemberitaannya berupaya memberitakan kasus hukum Habib serta norma-norma agama yang dilanggar sendiri oleh Habib Hasan.
Sesuai dengan visinya menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan content berita, Detik.com berupaya memberitakan kasus ini
dikarenakan banyaknya jumlah pembaca yang tertarik pada kasus ini. Hal ini berimbas pada pemasukan Iklan di Detik.com, Karena misi Detik.com
memberikan kepuasan kepada pelanggan, mensejahterakan karyawan serta memberikan hasil yang optimal bagi pemegang saham sehingga bisa menjadi
bisnis untuk Detik.com.
13
Sedangkan Republika.co.id sesuai dengan visi misinya sebagai online yang bermuatan Islami tidak akan mencoba masuk ke konteks
pencabulan Habib Hasan, Republika.co.id hanya akan memberitakan persoalan dia dilaporkan ke kepolisian.
13
Dokumentasi Resmi Detik.com
98