Republikco.id Tanggal 7 Maret 2012

masalah. Adanya laporan dugaan pencabulan ini ditempatkan sebagai sebab yang mengakibatkan berbagai masalah tersebut. Laporan sejumlah pemuda terkait dugaan pencabulan ini dianggap sebagai penyebab sehingga Habib Hasan dipanggil dan diperiksa oleh Polda Metro Jaya. Moral Evaluation. Penilaian atas laporan sejumlah pemuda kepada Habib Hasan sebagai sumber masalah ini datang dari pelecehan seksual yang diduga dilakukan Habib Hasan. Penilaian moral yang dikenakan ini menekankan bahwa tindakan dugaan pelecehan seksual itu tidak sepantasnya dilakukan. Dalam berita ini Habib Hasan akan dipanggil dan diperiksa oleh Polda Metro Jaya guna mengkonfirmasinya dugaan pencabulan yang menjeratnya. Setelah sebelumnya psikologi tujuh orang korban yang diduga mengalami pelecehan seksual Habib diperiksa, Habib akan diminta penjelasannya terkait laporan dugaan pencabulannya. Treatment Recommendation. Republika.co.id dalam kasus ini menilai bahwa isu dugaan pencabulan Habib Hasan itu belum diketahui kebenarannya. Jadi perlu dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan guna mengetahui kebenaran tuduhan pencabulan yang dilayangkan ke Habib Hasan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan pada paragraf kelima sebagai berikut: Saat ditanya ihwal materi pemeriksaan yang akan disampaikan, Rikwanto menjawab, materi pemeriksaan meliputi permintaan konfirmasi dari keterangan saksi yang diperiksa dan hubungan Habib H dengan sejumlah saksi itu. Dua hal tersebut, menurut Rikwanto sangat penting diajukan untuk mengetahui kebenaran dari dugaan tindak pelecehan seksual itu.

b. Republika.co.id Tanggal 15 Maret 2012

Judul : Ada Acara, ‘Habib H Cabul’ Minta Pemeriksaannya Ditunda Pimpinan Majelis Taklim Nurul Mustofha, Habib Hasan melalui pengacaranya meminta penundaan pemeriksaan kepada penyidik Polda Metro Jaya, terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadap 11 orang remaja pria karena, ada acara. Tim pengacara Habib Hasan meminta jadwal pemeriksaan diundur pada jumat 163. Kabid Humas Metro Jaya menyebutkan penyidik masih menanyakan hal dasar tentang Habib Hasan dan belum masuk materi pelecehan. Habib Hasan dilaporkan beberapa remaja pria dengan dugaan pencabulan berdasarkan laporan polisi Nomor: TDL4432122011PMJDit.Reskim 2011. Penyidik sudah menyita beberapa telepon genggam milik korban, guna mencari data hubungan antara pelapor dengan Habib Hasan. Penyidik akan menyelidiki percakapan maupun pesan singkat dari data telepom selular milik korban dan menelusuri jejaring sosial yang dijadikan media komunikasi antara korban dengan terlapor. Tabel 11 Tabel Perangkat Robert Entman Problem Identification Penundaan pemeriksaan Habib Hasan Causal Interpretation Adanya laporan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Habib Hasan Moral Evalution Dugaan pencabulan Treatment Recommendation Polisi berjanji melakukan pemeriksaan Problem Identification . Dalam berita ini, Republika.co.id mengidentifikasi adanya penundaan pemeriksaan terhadap Habib Hasan. Frame Republika.co.id adalah mengenai penundaan pemeriksaan Habib Hasan karena tim pengacaranya tidak bisa hadir kemudian dikembangkan dengan penyidik yang belum menanyakan Habib Hasan dengan pertanyaan terkait dugaan pelecahan yang menjeratnya. Hal tersebut disajikan oleh Republika.co.id di paragraph keempat: Tim pengacara Habib Hasan meminta jadwal pemeriksaan diundur pada Jumat 163 pagi. Kabid Humas Polda Metro Jaya menyebutkan kemungkinan penyidik masih akan menanyakan hal dasar tentang Habib Hasan dan belum masuk materi pelecehan. Causal Interpretation . Dalam berita ini Republika.co.id lebih menonjolkan bahwa penyebab masalah adalah adanya laporan 11 remaja terkait dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Habib Hasan. Hal ini terdapat di dalam berita ini pada paragraf lima sebagai berikut: Habib Hasan sempat menjalani pemeriksaan pertama di Polda Metro Jaya, Senin 123, setelah sebelumnya sempat diundur. Sebelumnya, beberapa remaja pria melaporkan Habib Hasan dugaan pencabulan berdasarkan Laporan Polisi Nomor : TDL4432122011PMJDit.Reskrim 2011. Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa Pimpinan Majelis Taklim Nurul Mustofha, Habib Hasan diperiksa Polda Metro Jaya karena dilaporkan beberapa remaja terkait dugaan pencabulan yang menjeratnya. Pelapor kasus Habib Hasan merupakan jamaah Habib sendiri. Dari hasil wawancara penulis dengan Redaktur Pelaksana Republika.co.id, Irwan Ariefyanto menyatakan “tersangka Habib Hasan ini ada karena adanya laporan. Jadi penyebabnya dari segi laporan,” 1 penulis menduga dengan pernyataan Redpel Republika.co.id semakin mempertegas bahwa yang menjadi penyebab masalah dalam berita ini adalah 1 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Republika.co.id, Irwan Ariefyanto, Jakarta, 24 Oktober 2012. adanya laporan sejumlah pemuda terkait pencabulan yang diduga dilakukan Habib Hasan. Moral Evaluation. Frame laporan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Habib Hasan terhadap beberapa remaja putra sebagai aktor penyebab masalah didukung dengan bukti-bukti telepon genggam milik korban dan jejaring sosial bahwa sang Habib melakukan pencabulan tersebut. Sebelumnya Habib Hasan menjalani pemeriksaan pertamanya terkait dugaan pencabulannya dan akan dipanggil untuk pemeriksaan selanjutnya setelah dilaporkan ke kepolisian terkait dugaan pencabulan yang dilakukannya. Treatment Recommendation. Dalam berita tersebut Republika.co.id melihat polisi harus merealisasikan janjinya untuk melakukan pemeriksaan terhadap Habib Hasan. Polisi berjanji mengagendakan penyelidikan lanjutan. Penyidik juga menyita telepon genggam milik korban dan menyelidiki pesan singkat korban dengan terlapor, polisi juga akan menelusuri jejaring sosial yang dijadikan media komunikasi antara korban dengan terlapor.

c. Republika.co.id Tanggal 16 Maret 2012

Judul : Habib Hasan Mengaku tak Miliki Akun Facebook, Imel dan BBM Habib Hasan bin Ja‟far Assegaf membantah memiliki akun Facebook, alamat email dan BBM saat menjalani pemeriksaan kepolisian di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Tim kuasa hukum Habib Hasan, Arman Hanis, menuturkan penyidik mengajukan 12 pertanyaan kepada Habib Hasan dan masih bersifat standar. Penyidik menanyakan kepemilikan akun FB, alamat email dan