PENDAHULUAN LANDASAN TEORITIS GAMBARAN UMUM

15

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Konseptualisasi Berita 1. Pengertian Berita

Berita dalam bahasa Inggris yakni “News”. Menurut Mitchel V. Charnley dan James M. Neal berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru harus secepatnya disampaikan. 1 Istilah “berita” berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Vrit yang kemudian masuk dalam bahasa Inggris menjadi Write, yang memiliki arti “ada” atau “terjadi”. Sebagian ada yang menyebutnya Vritta masuk dalam Bahasa Indonesia menjadi “berita” atau “warta”. 2 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. 3 Ada beberapa definisi tentang berita, diantaranya: 4 a. Dean M. Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. b. Dr. Williard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu yang termassa baru yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena 1 AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006, h. 64 2 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2004, Cet. III, h. 46 3 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 40 4 Totok DJuroto, Manajemen Penerbitan Pers, h. 47 itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat tersebut. c. William S. Maulsby menyebut berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut. d. Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum. e. Dja‟far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termassa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa; karena penting atau akibatnya; karena mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan. f. J. B. Wahyudi mendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan media massa secara periodik. g. Amak Syarifuddin mengartikan berita adalah suatu kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik mass media. Merujuk dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, dan