Detik.com Tanggal 9 Maret 2012

Hasan dilaporkan oleh 11 pemuda ke Polda Metro Jaya pada 16 Desember 2011 silam. Mereka melaporkan Hasan atas tuduhan pencabulan selama melakukan pengobatan alternatif. Penulis melihat pada berita ini Detik.com berupaya menonjolkan Habib Hasan adalah penyebab masalah kasus tersebut. Habib sudah dilaporkan dengan tuduhan melakukan pencabulan dengan motif melakukan pengobatan alternatif, bahkan saat korban masih berusia belasan tahun. Dengan menuliskannya seperti itu, seperti ada upaya Detik.com menggiring pembaca melihat Habib Hasan melakukan pelanggaran hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Moral Evaluation. Detik.com menilai bahwa semua orang sama di hadapan hukum walaupun Habib Hasan adalah tokoh agama dan Pemimpin Majelis Nurul Musthofa yang jamaahnya terbesar di Indonesia. Sebagaimana disebutkan Detik.com pada berita ini sebagai berikut: Menag Suryadharma Ali berpendapat semua orang, termasuk tokoh agama, bila melanggar hukum harus diproses. Hal ini terkait tudingan sejumlah pemuda bahwa Habib Hasan pernah mencabuli mereka. Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa semua orang sama di mata hukum, walaupun Habib Hasan adalah seorang ulama atau pemimpin agama. Apabila semua tuduhan dugaan pencabulan yang di alamatkan ke Habib Hasan terbukti kebenarannya maka dia telah melanggar hukum dan harus mempertanggung jawabkannya dan diproses secara hukum. Treatment Recommendation . Dalam berita tersebut Detik.com melihat isu pencabulan Habib Hasan harus dibuktikan. Kalau pun Habib Hasan terbukti melakukannya maka dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Walaupun Habib adalah seorang tokoh agama apabila terbukti bersalah maka harus diproses secara hukum. Detik.com mempertegasnya dengan mengutip pernyataan Menteri Agama, Suryadharma Ali pada berita ini. “Harus dibuktikan bahwa pelanggaran itu ada dan kalau memang terbukti ya dia harus mempertangungjawabkan perbuatannya,” kata Menag.

d. Detik.com Tanggal 21 Maret 2012

Judul : Pengacara Korban: Akun FB Habib Hasan Dikelola Muridnya Tim pengacara korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh Habib Hasan, Guntur menanggapi bantahan soal aku Facebook yang dipakai untuk berkomunikasi, ia mengatakan akun tersebut dikelola oleh para murid Habib. Guntur menuturkan banyak saksi yang sudah diperiksa bisa membuktikkan bahwa akun “mengemis doa kalian” itu akun milik Habib Hasan yang dikelola muridnya, pihak kepolisian pun bisa melacaknya. Guntur menambahkan pihaknya hanya ingin membuktikan kasus ini merupakan masalah individu yang sudah tidak baik dan melenceng dari norma- norma yang berlaku. Habib Hasan diduga memanggil para korbannya menggunakan akun Facebook dan Blackberry Messenger BBM. Beberapa istilah yang sering muncul dalam percakapan Habib dan korbannya yaitu “dicolein”, “SPG”, “ditelen”, “yg hot ok”. Tabel 21 Perangkat Framing Entman Problem Identification Akun Facebook milik Habib Hasan dikelola muridnya Causal Interpretation Bantahan Habib Hasan Moral Evaluation Pemuka agama tidak pantas melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat agama. Treatment Recommendation Kebenaran harus dibuktikan Problem Identification. Frame yang dikembangkan Detik.com dalam kasus ini adalah pernyataan kuasa hukum korban dari Tim Pengacara Muslim TPM bahwa akun Facebook Habib Hasan dikelola oleh murid Habib sendiri. Pernyataan ini merupakan tanggapan pihak korban terkait bantahan Habib Hasan atas bukti-bukti dugaan pencabulan yang menimpanya. Sebagaimana terdapat dalam berita pada paragraf kedua: “Beliau sah-sah saja untuk membantah tidak punya akun Facebook atau Blackberry. Namun, dari sekian banyak saksi yang sudah diperiksa kan bisa membuktikan. Pihak kepolisian juga bisa melacak, bahwa benar akun „mengemis doa kalian‟ itu akun milik Habib yang dikelola muridnya,” terang kuasa hukum para korban dari Tim Pengacara Muslim TPM, Guntur kepada detik.com, Rabu 2132012. Dua akun Facebook milik Habib Hasan yaitu “Assegaf Beda Cara” dan “Mengemis Doa Kalian”. Dua akun inilah yang digunakan Habib Hasan untuk berkomunikasi dengan para korban. Causal Interpretation. Dalam berita ini yang dianggap sebagai penyebab masalah adalah bantahan Habib Hasan. Sejak awal berita menceritakan bagaimana kesaksian Habib Hasan yang membantah bukti-bukti digital yang diduga selama ini digunakan untuk berkomunikasi dengan korbannya sehingga menimbulkan tanggapan dari pihak korban. Dalam berita ini Detik.com memberikan informasi mengenai keberadaan dua akun Facebook dan BBM milik Habib Hasan. Detik.com juga membeberkan istilah percakapan yang sering muncul dalam percakapan Habib dengan korbannya via BBM, istilah tersebut yaitu “dicolein”, “SPG”, “ditelen”, “yg hot ok”. Pesan BBM dan keberadaan dua akun Facebook tersebut kemudian dibantah Habib Hasan. Moral Evaluation. Dalam berita ini, nilai moral yang dikembangkan adalah mengenai perbuatan amoral yang diduga dilakukan oleh Habib Hasan terhadap beberapa muridnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh kuasa hukum korban dari Tim Pengacara Muslim TPM, Guntur di dalam berita ini: “Tugas orang yang lebih tua adalah mengajarkan hal yang positif dan tidak bertentangan dengan norma kepatutan. Tidak melawan hukum dan tidak bertentangan dengan syariat,” jelasnya. Dijelaskan bahwa Habib Hasan selaku seorang tokoh agama atau pemimpin sebuah majelis taklim, kasus dugaan perbuatan cabulnya terhadap sejumlah muridnya sudah bertentangan dengan syariat dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sebagai seorang pendakwah patutnya Habib mengajarkan dan mencontohkan perbuatan yang baik-baik. Treatment Recommendation. Dalam kasus ini direkomendasikan agar kasus ini dibuktikan kebenarannya mengenai dugaan pelecehan yang dilakukan Habib Hasan, apalagi Habib Hasan menyangkal bukti-bukti yang dibeberkan oleh para korban walaupun kepolisian bisa melacak keberadaan akun Facebook dan sejumlah pesan Blackberry yang digunakan Habib untuk berkomunikasi dengan korban-korbannya. Detik.com menyarankan agar keabsahan bukti-bukti digital ini segera dibuktikan dengan dimuatnya pernyataan Kuasa Hukum Korban, Guntur dalam berita ini pada paragraf 3 sebagai berikut : Guntur menambahkan pihaknya tidak ingin menambah berpolemik mengenai kesaksian Hasan. Mereka hanya ingin membuktikan ini merupakan masalah individu yang sudah tidak baik dan melenceng dari norma-norma yang berlaku.