6
masalah kesehatan yang banyak dialami oleh anak-anak yaitu sekitar 71,64 kategori tinggi dan 28,36 kategori rendah.
SDN 01 Ciangsana merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah Desa Ciangsana Kabupaten Bogor yang mempunyai siswa kelas dua
sebanyak 89 orang. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan bahwa 80 siswa kelas dua di sekolah tersebut menderita
karies gigi susu. Sedangkan untuk pengukuran status gizi didapatkan hasil bahwa 80 siswa kategori kurus dan 20 siswa kategori normal.
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2007, provinsi Jawa Barat mempunyai prevalensi anak usia sekolah kategori kurus pada anak
laki-laki sebesar 10,9 dan pada anak perempuan sebesar 8,3. Prevalensi kategori kurus tersebut lebih rendah dari angka nasional yaitu 13,3 pada
anak laki-laki dan 10,9 pada anak perempuan. Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain penyakit yang diderita. Karies gigi merupakan
salah satu penyakit yang sekitar 90 diderita oleh anak-anak. Karies gigi dapat menimbulkan gangguan fungsi kunyah yang dapat menyebabkan
7
terganggunya penyerapan dan pencernaan makanan. Kondisi tersebut dapat menggangu kondisi gizi anak sehingga terjadi keadaan kurang gizi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan bahwa 80 siswa kelas dua di sekolah tersebut menderita karies
gigi susu. Sedangkan untuk pengukuran status gizi didapatkan hasil bahwa 80 siswa kategori kurus dan 20 siswa kategori normal.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan
tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2010.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1.3.1 Bagaimana gambaran karakteristik responden SDN 01 Ciangsana
Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.2 Bagaimana gambaran status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana
Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.3 Bagaimana gambaran tingkat keparahan karies gigi siswa kelas dua
SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.4 Bagaimana gambaran tingkat konsumsi karbohidrat, protein dan lemak
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.5 Apakah ada hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
8
1.3.6 Apakah ada hubungan tingkat konsumsi karbohidrat dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.7 Apakah ada hubungan tingkat konsumsi protein dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.8 Apakah ada hubungan tingkat konsumsi lemak dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 ?
1.3.9 Apakah ada hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 setelah dikontrol dengan tingkat konsumsi karbohidrat,
protein dan lemak ?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana
Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2 Tujuan Khusus 1.4.2.1 Diketahuinya gambaran karakteristik responden SDN 01
Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
9
1.4.2.2 Diketahuinya gambaran status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2.3 Diketahuinya gambaran tingkat keparahan karies gigi siswa
kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2.4 Diketahuinya gambaran tingkat konsumsi karbohidrat,
protein dan lemak siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2.5 Diketahuinya hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan
status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2.6 Diketahuinya hubungan tingkat konsumsi karbohidrat dengan
status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2.7 Diketahuinya hubungan tingkat konsumsi protein dengan
status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.4.2.8 Diketahuinya hubungan tingkat konsumsi lemak dengan
status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
10
1.4.2.9 Diketahuinya hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan
status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010 setelah dikontrol
dengan tingkat konsumsi karbohidrat, protein dan lemak.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah meliputi manfaat bagi pihak sekolah, manfaat bagi pemerintah, manfaat bagi institusi
pendidikan serta manfaat bagi peneliti.
1.5.1 Manfaat Bagi Pihak Sekolah
Pihak sekolah dapat mengetahui tingkat keparahan karies gigi, proporsi status gizi, hubungan antara tingkat keparahan karies gigi
dengan status gizi dan dapat melakukan upaya preventif terhadap penyakit karies gigi dan status gizi siswa kelas dua.
1.5.2 Manfaat Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah khususnya Dinas Kesehatan, laporan hasil penelitian ini memiliki manfaat yaitu dapat dijadikan sebagai bahan
kajian dalam rangka menentukan kebijakan dan langkah-langkah yang berkaitan dengan upaya penanggulangan masalah gizi dan upaya
perbaikan gizi di kelompok anak usia sekolah.
11
1.5.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat bagi institusi pendidikan adalah dapat memberikan masukan ilmu yang berguna serta keadaan gizi di masyarakat sebagai
bahan pembelajaran agar dapat mempersiapkan peneliti yang mampu menyeimbangkan antara aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.
1.5.4 Manfaat Bagi Peneliti
Manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah peneliti dapat mengetahui hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi
siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor tahun 2010.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian mengenai hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi dilakukan di SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor.
Penelitian ini dilakukan pada bulan mei sampai desember tahun 2010. Objek dalam penelitian tersebut adalah ibu dan siswa kelas dua sekolah dasar.
Subjek pada penelitan tersebut adalah mahasiswa peminatan gizi program studi kesehatan masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini
dilakukan karena peneliti ingin mengetahui hubungan antara tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi pada siswa kelas dua sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross
12
sectional. Pengambilan
data menggunakan
penilaian antropometri,
pemeriksaan karies gigi, formulir recall 2x24 jam dan data sekunder.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
2.1.1 Pengertian
Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang sebagai akibat dari konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat-
zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama. Makanan yang memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh umumnya membawa ke arah
status gizi yang baik Suhardjo, 1985. Menurut Supariasa 2001, status gizi adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, merupakan indeks yang statis dan agregatif sifatnya kurang peka untuk melihat
terjadinya perubahan dalam waktu pendek misalnya bulanan. Sedangkan menurut Almatsier 2002, status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Status gizi seseorang dipengaruhi oleh tingkat konsumsi atau asupan
makanan dan status kesehatan. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
memproleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak, kemampuan