76
kategori kurus. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,396. Hal ini menunjukkan Pvalue 0,05 maka dapat dijelaskan
bahwa tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi lemak dengan status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana.
5.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk melihat kemungkinan terjadinya pengaruh tingkat konsumsi karbohidrat, protein dan lemak, selain tingkat
keparahan karies gigi terhadap status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana Desa Ciangsana Kabupaten Bogor menggunakan analisis regresi logistik
berganda dengan model faktor risiko. Tahapan dalam melakukan analisis tersebut adalah sebagai berikut :
5.4.1 Tahap Pemilihan Variabel Kandidat Model
Sebelum melakukan analisis multivariat, terlebih dahulu dilakukan analisis bivariat antara tingkat keparahan karies gigi, tingkat
konsumsi karbohidrat, tingkat konsumsi protein dan tingkat konsumsi lemak dengan variabel status gizi. Setelah dilakukan analisis bivariat
maka selanjutnya dilakukan analisis multivariat. Tahapan analisis ini adalah dengan terlebih dahulu melakukan pemilihan kandidat yang
akan masuk model. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diuji sebagai kandidat yang akan masuk model yaitu tingkat
77
keparahan karies gigi dan tingkat konsumsi karbohidrat. Untuk memilih kandidat model, hanya variabel yang memiliki Pvalue 0,25
yang akan dimasukkan dalam model multivariat. Hasil pemilihan kandidat model dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut ini.
Tabel 5.9 Pemilihan Kandidat Variabel Untuk Tahap Pemodelan
Multivariat No
Variabel Pvalue
1 Tingkat Keparahan Karies Gigi
0,000 2
Tingkat Konsumsi Karbohidrat 0,040
3 Tingkat Konsumsi Protein
1,000 4
Tingkat Konsumsi Lemak 0,396
: variabel yang masuk model
Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa dari empat variabel, terdapat dua variabel yang memiliki Pvalue 0,25. Dengan demikian
variabel yang akan masuk ke dalam model adalah variabel tingkat keparahan karies gigi dan tingkat konsumsi karbohidrat.
5.4.2 Tahap Pembuatan Model Faktor Risiko
Pada tahapan ini, dilakukan dengan cara memasukkan semua variabel yang ada yaitu status gizi, tingkat keparahan karies gigi,
tingkat konsumsi karbohidrat, serta variabel interaksi antara tingkat
78
konsumsi karbohidrat dengan tingkat keparahan karies gigi. Hasil dari tahap ini dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini.
Tabel 5.10 Hasil Pembuatan Model Faktor Risiko
Berdasarkan tabel 5.10, didapatkan hasil bahwa pada penelitian ini mempunyai satu model yang terdiri dari variabel independen yaitu
tingkat keparahan karies gigi dengan Pvalue 0,05. Sedangkan variabel confounding yaitu tingkat konsumsi karbohidrat serta variabel
interaksi mempunyai nilai Pvalue 0,05. Selanjutnya, model tersebut akan dilakukan uji interaksi.
5.4.3 Tahap Uji Interaksi