Sebelum Variabel Confounding Dikeluarkan Variabel Sesudah Variabel Confounding Dikeluarkan Variabel

80 dikeluarkan. Confounder dikeluarkan dari model jika perubahan nilai OR kurang dari 10, dengan asumsi dikeluarkannya confounder tidak memberikan pengaruh berarti terhadap hubungan variabel independen dan dependen. Pengeluaran confounder satu per satu dimulai dengan nilai Pvalue paling tinggi dan dinilai perubahan ORnya. Eliminasi tetap dilakukan meskipun nilai Pvalue sudah signifikan p 0,05. Hasil dari uji confounding dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini. Tabel 5.12 Hasil Uji Confounding

a. Sebelum Variabel Confounding Dikeluarkan Variabel

Sig. Exp B 95 CI Lower Upper Tingkat Keparahan karies Gigi 0,001 23,381 3,869 141,284 Tingkat Konsumsi Karbohidrat 0,523 2,580 0,141 47,124

b. Sesudah Variabel Confounding Dikeluarkan Variabel

Sig. Exp B 95 CI Lower Upper Tingkat Keparahan karies Gigi 0,000 28,417 4,978 162,203 Berdasarkan tabel 5.12, setelah variabel tingkat konsumsi karbohidrat dikeluarkan terlihat perubahan OR pada variabel tingkat keparahan karies gigi yaitu 28,417 – 23,381 23,381 = 21,54. Dengan demikian variabel tingkat konsumsi karbohidrat merupakan confounding maka variabel tersebut harus tetap masuk ke dalam model. Dari hasil analisis multivariat dapat diketahui bahwa tingkat 81 konsumsi karbohidrat merupakan variabel confounding atau variabel pengganggu antara hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi siswa kelas dua. 82

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

6.1.1 Desain Studi

Desain studi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional, faktor risiko dan efek diteliti dalam waktu yang bersamaan. Selain itu faktor risiko dan efek diukur hanya dilakukan satu kali saja yaitu menurut keadaan waktu diobservasi. Dengan demikian, desain studi ini tidak dapat menggambarkan perkembangan masalah dan faktor risiko secara lebih akurat. Disamping itu, desain studi ini juga tidak dapat menjelaskan secara pasti faktor risiko mendahului efek karena hal tersebut menuntut sekuensi waktu yang jelas antara faktor risiko dan efek. Sehingga penggunaan desain studi ini untuk menganalisis hubungan faktor risiko dan efek terbatas.

6.1.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data mengenai tingkat konsumsi karbohidrat, protein dan lemak dilakukan dengan menggunakan recall 24 jam yang memerlukan daya ingat yang baik dan kejujuran dari responden. Sehingga kecenderungan responden memberikan informasi yang kurang tepat dapat terjadi dan dapat mempengaruhi hasil penelitian.