33
Tabel 2.2 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BBU,TBU, BBTB Standar
Baku Antropometri WHO-NCHS
Sumber : Depkes 2004
2.2 Karies Gigi
2.2.1 Definisi Karies Gigi
Karies gigi berasal dari bahasa latin yang artinya lubang gigi dan ditandai oleh rusaknya email dan dentin secara progresif yang
disebabkan oleh aktivitas metabolisme plak bakteri. Karies gigi timbul karena empat faktor yaitu host yang meliputi gigi dan saliva,
mikroorganisme, substrat serta waktu atau lamanya proses interaksi antar faktor tersebut Junaidi, 2004.
Selanjutnya, menurut Suwargiani 2008, karies gigi adalah suatu proses kronis regresif, dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke
bagian yang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses
penyembuhan, pada proses ini terjadi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman, karbohidrat yang sesuai pada permukaan
gigi dan waktu.
No Indeks
Simpangan Baku Status Gizi
3 BBTB
-3 SD Sangat Kurus
-3 SD sd -2 SD Kurus
- 2 sd +2 SD Normal
+2 SD Gemuk
34
Karies gigi merupakan penyakit yang banyak menyerang anak- anak maupun dewasa baik pada gigi susu maupun gigi permanen.
Anak usia 6 sampai 14 tahun merupakan kelompok usia yang kritis dan mempunyai sifat khusus yaitu transisi pergantian gigi susu ke gigi
permanen. Suatu hasil survei status karies gigi Pelita III dan IV di Indonesia, menyatakan bahwa kelompok usia 6 sampai 14 tahun
mempunyai prevalensi karies gigi yang cukup tinggi yaitu 60 sampai 80 Ilyas, 2000.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gigi
Terjadinya karies gigi memerlukan host yang rentan untuk berkembangnya lesi karies, mikroorganisme kariogenik yang terdapat
dalam rongga mulut dan lingkungan substrat makanan serta jangka waktu yang pendek. Sedangkan, faktor individu manusia umur, jenis
kelamin, ras dan keturunan dan faktor di luar lingkungan mulut fisik, sosial dan biologis merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya
karies gigi dalam mulut Ilyas, 2000.
a. Faktor Di Dalam Mulut