Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

f Diberikan interpretasi terhadap t dan mencari harga t dari tabel “t”, dengan  = 0,05 dan df = n 1 +n 2 -2 Keterangan: n 1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen n 2 = Jumlah sampel kelompok kontrol g Ditarik kesimpulan 4. Setelah didapat hasil dari pengaruh penggunaan model advance organizer terhadap hasil belajar siswa yang telah terbukti dengan uji-t, kemudian dapat dilanjutkan dengan melakukan uji n-gain. Gain merupakan selisih antara nilai pretest dan posttest. Uji n-gain dilakukan untuk memperkuat hasil kesimpulan dan untuk mengukur signifikansi peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Rumus untuk mencari normal gain adalah sebagai berikut: 40 N-Gain = Skor posttest – Skor pretest Skor ideal – Skor pretest Dengan kategorisasi sebagai berikut: 41 g-tinggi : nilai g 0,70 g-sedang : nilai 0,70 g 0,30 g-rendah : nilai g 0,30 40 David E. Meltzer, The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores, 2014, h. 3, http:physicseducation.netdocsAddendum_on_normalized_gain.pdf. 41 Richard R. Hake, Analyzing ChangeGain Scores, Dept. of Physics Indiana University, 2014, h. 1. http:www.physics.indiana.edu~sdiAnalyzingChange-Gain.pdf.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik untuk penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H : μ 1 ≤ μ 2 Ha : μ 1 μ 2 Keterangan : H = Hipotesis nol atau nihil Ha = Hipotesis alternatif μ 1 = Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen advance organizer μ 2 = Rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini difokuskan pada hasil belajar aspek kognitif siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Kota Tangerang dengan menggunakan kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen terdiri dari 40 siswa dengan perlakuan pembelajaran model advance organizer, sedangkan kelas kontrol terdiri dari 40 siswa dengan pembelajaran konvensional tanpa perlakuan pembelajaran model advance organizer. Penelitian dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dengan materi pelajaran protista. Materi protista tersebut mencakup sub konsep berupa protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip jamur. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa tes pilihan ganda PG dengan 25 butir soal yang sebelumnya telah diuji validitas dan realibilitasnya. Tes tersebut diberikan kepada siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada awal pembelajaran sebagai pretest dan pada akhir pembelajaran sebagai posttest. Pretest bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum adanya perlakuan, sedangkan posttest bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa setelah adanya perlakuan. Selain instrumen tes, digunakan instrumen lain berupa angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran model advance organizer. Angket tersebut hanya diberikan kepada kelas eksperimen setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. 49

1. Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Deskripsi data hasil pretest dari masing-masing kelompok pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut: 1 Tabel 4.1. Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest No Deskripsi Eksperimen Kontrol 1 X min 12 12 2 X max 60 68 3 Rata-rata Mean 36,68 35,80 4 Median 35,23 34,50 5 Modus 33 28 6 Varians 133,15 183,60 7 Standar Deviasi 11,54 13,55 Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata maupun nilai tertinggi dari hasil pretest masing-masing kelompok tersebut belum mencapai skor 76 yang merupakan skor kriteria ketuntasan minimal KKM pada sekolah dilakukannya penelitian. Perbandingan skor pretest tersebut menujukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih unggul 0,88 poin dibanding dengan nilai rata-rata kelompok kontrol. Perolehan skor pretest terbanyak di kelas eksperimen adalah skor pada interval 30 – 36 dengan persentase sebesar 27,5 siswa dan perolehan skor terendah adalah skor pada interval 58 – 64 dengan persentase 2,5 siswa. Sedangkan skor pretest terbanyak yang diperoleh di kelas kontrol adalah skor pada interval 21 – 29 dengan persentase sebesar 25 siswa dan yang terendah adalah skor pada interval 57 – 65 dan 66 – 74 dengan persentase masing-masing sebesar 2,5 siswa.

2. Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Deskripsi data hasil posttest dari masing-masing kelompok pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: 2 1 Lampiran 2, h. 74-77 dan h. 81-83. 2 Ibid., h. 78-80 dan h. 84-86. Tabel 4.2. Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest No Deskripsi Eksperimen Kontrol 1 X min 44 24 2 X max 92 84 3 Rata-rata Mean 70,70 62 4 Median 71,76 62,07 5 Modus 72,50 50,34 6 Varians 127,34 182,31 7 Standar Deviasi 11,29 13,50 Perbandingan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan sekolah. Tetapi, terdapat beberapa siswa yang telah mencapai nilai KKM, di antaranya 13 siswa pada kelas eksperimen dan 10 siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, dapat dilihat bahwa hasil posttest kelompok eksperimen lebih baik dari hasil posttest kelompok kontrol. Siswa-siswa yang belum mencapai nilai KKM pada kedua kelompok diinstruksikan untuk mengerjakan kembali soal posttest mengenai materi protista sebagai tes remedial sehingga nilai KKM dapat tercapai. Perolehan skor posttest terbanyak di kelas eksperimen adalah skor pada interval 68 – 75 dengan persentase sebesar 37,5 siswa dan perolehan skor terendah adalah skor pada interval 92 – 99 dengan persentase sebesar 2,5 siswa. Sedangkan skor posttest terbanyak yang diperoleh di kelas kontrol adalah skor pada interval 44 – 53 dengan persentase sebesar 32,5 siswa dan yang terendah adalah pada interval 24 – 33 dan 84 – 93 dengan persentase masing-masing sebesar 2,5 siswa.

3. Deskripsi Normal Gain

Uji normal gain n-gain dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan antara guru dan siswa. Uji n-gain dilakukan dengan cara menghitung nilai gain yaitu selisih antara nilai pretest dan nilai posttest yang dinormalisasikan. Hasil perhitungan n-gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3. 3 Tabel 4.3. Rekapitulasi hasil perhitungan n-gain Normal Gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Terendah 0,18 0,07 Tertinggi 0,89 0,71 Rata-Rata 0,51 0,40 Kategori sedang sedang Hasil uji n-gain kelompok eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata n-gain yang diperoleh sebesar 0,51 sehingga dikategorikan sedang. Secara rinci, siswa dengan kategori tinggi sebanyak 4 orang, kategori sedang sebanyak 30 orang, dan kategori rendah sebanyak 6 orang. Sedangkan pada hasil uji n-gain kelompok kontrol menunjukkan bahwa rata-rata n-gain yang diperoleh sebesar 0,40 sehingga dikategorikan sedang. Secara rinci, siswa dengan kategori tinggi sebanyak 2 orang, kategori sedang sebanyak 24 orang, dan kategori rendah sebanyak 14 orang. Perbandingan pengkategorian n-gain dari masing-masing kelompok tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini Gambar 4.1. 4 Gambar 4.1. Grafik kategori n-gain kelompok eksperimen dan kontrol 3 Lampiran 1, h. 73. 4 Ibid., h. 71 dan h. 72 5 10 15 20 25 30 35 Tinggi Sedang Rendah Ju m lah Si swa Kategori N-Gain Eksperimen Kontrol

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista

1 16 7

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 25

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 8 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN MINAT BELAJAR BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA.

0 1 32

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145