Persentase tertinggi diperoleh pada indikator relevansi sedangkan persentase terendah diperoleh pada kategori percaya diri.
Gambar 4.3. Grafik persentase indikator pemahaman dan keaktifan
Hasil persentase rata-rata dari indikator pemahaman dan keaktifan tersebut menunjukkan persentase pada interval yang sama dengan indikarot ARCS, yaitu
63 - 81 sehingga kedua indikator tersebut juga dapat dikategorikan baik. Persentase tertinggi diperoleh pada indikator keaktifan yang berselisih sebesar
2,29 dengan indikator pemahaman. Berdasarkan hasil analisis data pada indikator ARCS maupun indikator
pemahaman dan keaktifan dapat dilihat bahwa semua indikator memiliki persentase pada interval 63
– 81, sehingga semua indikator dikategorikan baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran model advance organizer
mendapatkan respon yang baik dan memberikan dampak positif bagi para siswa yang telah melaksanakannya.
74.88 77.17
73.50 74.00
74.50 75.00
75.50 76.00
76.50 77.00
77.50
Pemahaman Keaktifan
Indikator
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Deskripsi Aktivitas Pembelajaran
Peneliti bertindak sebagai guru dalam pembelajaran di sekolah, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Kelas eksperimen di sini
menggunakan pembelajaran advance organizer dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan
dengan konsep protista. Kelas yang digunakan merupakan kelas X MIA 1 eksperimen dan kelas X MIA 3 kontrol yang masing-masing kelas terdiri dari
40 siswa. Pembelajaran konvensional yang digunakan pada kelas kontrol dilakukan
dengan metode seperti ceramah dan diskusi. Pembelajaran diawali dengan pemaparan materi dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan pengerjaan
LKS protista secara berkelompok. Dengan jumlah sampel 40 siswa yang heterogen, diskusi kelompok dianggap baik untuk pembelajaran yang lebih
efektif. Pembelajaran konvensional tersebut dilakukan selama tiga kali pertemuan termasuk dengan praktikum protista.
Pembelajaran dengan model advance organizer dilakukan selama tiga kali pertemuan yang di dalamnya termasuk praktikum protista. Advance organizer
pengatur awal merupakan materi pengenalan yang disajikan pertama kali dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menghubungkan materi baru dengan materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
9
Penelitian dengan advance organizer tersebut dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu presentasi advance organizer, presentasi
tugas atau materi pembelajaran, dan penguatan struktur kognitif.
10
Pada penelitian ini, advance organizer yang digunakan berupa peta konsep yang mencakup materi
protista secara umum. Pembelajaran advance organizer pada pertemuan pertama membahas
tentang materi protista secara umum dan dilakukan praktikum protista. Pembelajaran diawali dengan penyajian peta konsep sebagai advance organizer.
Peta konsep tersebut disajikan dengan media OHP yang ditayangkan di depan
9
Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun, Models of Teaching, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 286.
10
Ibid., h. 289-291.