Belajar merupakan proses yang terjadi dengan adanya perubahan atau penambahan informasi maupun keterampilan yang telah dimiliki. Unsur yang
penting dalam belajar meliputi perubahan-perubahan dalam diri individu seperti perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman dan relatif menetap
pada diri individu tersebut. Belajar merupakan proses yang berkesinambungan sehingga memerlukan waktu agar tujuan dari belajar tersebut dapat tercapai.
Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang mendapat dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini
meliputi: mendengar, melihat, mengucapkan.
12
Belajar yang dimaksud merupakan koordinasi dari beberapa fungsi yang ada dalam diri manusia seperti pada ranah
kognitif, psikomotor dan afektif, sehingga fungsi-fungsi tersebut saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam melakukan proses belajar dalam diri
seseorang. Belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri
seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu.
13
Hakikat belajar sangat penting diketahui untuk dijadikan pegangan dalam memahami secara mendalam masalah
belajar. Seseorang dikatakan belajar jika melakukan aktivitas belajar dan di akhir aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memiliki
pengalaman baru.
14
Hal terpenting dalam belajar adalah proses belajar, bukan hasil yang diperolehnya.
15
Perubahan yang terjadi akibat aktivitas belajar adalah perubahan yang berhubungan dengan aspek kejiwaan psikis dan mempengaruhi tingkah
laku, bukan sebagai hasil dari kematangan atau pertumbuhan seseorang.
12
Syah, op. cit., h. 92.
13
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h. 6.
14
Djamarah, op. cit., h. 14.
15
Fathurrohman, loc. cit.
b. Ciri-Ciri Belajar
Belajar dapat dicirikan dengan beberapa perubahan tertentu yang diuraikan sebagai berikut:
1 Perubahan yang terjadi secara sadar, di mana individu yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan pada dirinya. 2
Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, yaitu perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak
statis. Perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan-perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan dan proses belajar berikutnya.
3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Perbuatan belajar akan
mengakibatkan perubahan-perubahan yang
selalu bertambah untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Karena itu, makin aktif
usaha belajar yang dilakukan akan menghasilkan perubahan-perubahan yang makin baik positif.
4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan-perubahan
yang bersifat sementara temporer hanya terjadi beberapa saat saja, seperti menangis, berkeringat, lelah, jenuh, dan sebaginya tidak dapat dikategorikan
sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan dalam belajar adalah perubahan yang relatif menetap pada individu, seperti kecakapan individu
dalam memainkan piano setelah belajar. Hal tersebut akan terus dimiliki individu tersebut bahkan makin berkembang dengan adanya latihan secara
terus menerus. 5
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, di mana terjadinya perubahan tingkah laku disebabkan adanya tujuan yang ingin dicapai, seperti individu
yang bertujuan ingin mahir bermain piano, maka dilakukannya latihan piano sebagai proses belajar menuju kemahirannya.
6 Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jika individu belajar
tentang sesuatu maka individu tersebut akan mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasilnya. Perubahan tingkah laku tersebut dapat terjadi secara
menyeluruh seperti dalam kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
16
Belajar dicirikan dengan adanya perubahan-perubahan dalam diri individu. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku yang berkelanjutan, terarah, dan
tidak bersifat sementara. Perubahan tingkah laku tersebut dapat bersifat positif maupun negatif akibat pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal dari
individu yang bersangkutan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Perubahan yang terjadi akibat kegiatan belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu proses belajar. Hasil belajar tersebut diperoleh dengan adanya pengaruh-
pengaruh dari dalam individu maupun dari luar individu. Proses belajar yang terjadi secara psikis pada individu hanya dapat disimpulkan dari hasilnya,
misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan
atau pembaharuan dalam tingkah laku danatau kecakapannya. Berhasil tidaknya belajar dapat tergantung kepada bermacam-macam faktor, yaitu: 1 faktor yang
ada pada diri organisme itu sendiri faktor individu, yaitu kematangan atau pertumbuhan, kecerdasaninteligensi, latihan dan ulangan, motivasi, dan sifat
pribadi seseorang, dan 2 faktor yang berasal dari luar individu faktor sosial, yaitu keadaan keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat pelajaran, motivasi
sosial, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia.
17
Belajar terjadi akibat adanya unsur-unsur lain yang terlibat langsung di dalamnya. Masukan mentah raw input merupakan bahan pengalaman tertentu
yang dimiliki seseorang sebagai bekal dalam proses belajar mengajar learning teaching process. Proses tersebut diharapkan dapat berubah menjadi keluaran
output dengan perubahan-perubahan yang diinginkan atau kualifikasi tertentu. Di dalam proses belajar mengajar tersebut ikut berpengaruh beberapa masukan,
16
Djamarah, op. cit., h. 15-17.
17
Purwanto, op. cit., h. 102-105.
yaitu dari faktor lingkungan environmental input dan faktor instrumental instrumental input yang sengaja dirancang dan dimanipulasi guna menunjang
tercapainya hasil belajar mengajar yang dikehendaki
18
Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Proses belajar mengajar dan unsur-unsurnya
Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Karena itu, suksesnya belajar tergantung pada banyak faktor.
19
Faktor yang mempengaruhi belajar terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor jasmaniah
kesehatan, cacat tubuh, faktor psikologis inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal
yaitu faktor keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan, faktor sekolah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah, dan faktor masyarakat keadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
20
Pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi belajar dikemukakan oleh Syah yang membagi faktor-faktor tersebut menjadi tiga macam, yaitu:
1 Faktor internal faktor dari dalam siswa, yaitu keadaan jasmani dan
18
Djamarah, op. cit., h. 175-176.
19
Thonthowi, op. cit., h. 103.
20
Slameto , Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 54-71.
rohani siswa. 2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3 Faktor pendekatan belajar approach to
learning, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
21
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi menjadi faktor internal aspek fisiologis dan aspek psikologis, faktor eksternal lingkungan sosial dan
nonsosial, dan faktor pendekatan belajar dapat diuraikan sebagai berikut: 1
Aspek Fisiologis Faktor fisiologis yang dimaksud bersifat jasmiah seperti kondisi tonus atau
tegangan otot dan organ-organ khusus seperti indera pendengar dan indera penglihat. Kemungkinan timbulnya masalah pada kondisi jasmani tersebut
perlu diatasi dengan langkah bijaksana guru dan pihak terkait untuk mempertahankan self-esteem dan self confidence siswa. Kemerosotan self-
esteem dan self confidence seorang siswa akan menimbulkan frustasi yang cepat atau lambat mengakibatkan siswa tersebut menjadi underachiever atau
mungkin gagal, walaupun kapasitas kognitifnya normal atau lebih tinggi dari pada siswa yang lain.
2 Aspek Psikologis
Faktor psikologis bersifat rohaniah yang umumnya dipandang lebih esensial di antaranya tingkat kecerdasan atau inteligensi, sikap, bakat, minat, dan
motivasi. 3
Lingkungan Sosial Lingkungan sosial dapat mencakup guru, tenaga kependidikan kepala
sekolah dan wakil-wakilnya, teman sekelas siswa, masyarakat, tetangga, teman sepermainan di sekitar lingkungan tempat tinggal, orang tua, dan
keluarga siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah
orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Dampak negatif yang dipengaruhi oleh faktor orang tua dan keluarga dapat menimbulkan dampak tidak mau
21
Syah, op. cit., h. 129.