Staphylococcus aureus Bacillus subtilis

18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 2.1 Ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Pelczar et al., 2008 Ciri Perbedaan Relatif Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal 15-80 mm, berlapis tunggal Tipis 10-15 mm, berlapis tiga multi Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah 1-4. Peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggak, komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri. Terdapat asam teikoat Kandungan lipid tinggi 11-22. Peptidoglikan ada didalam lapisan kaku sebelah dalam; jumlahnya sedikit, merupakan sekitar 10 berat kering. Tidak terdapat asam teikoat Kerentanan terhadap penisilin Lebih rentan Kurang rentan Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies Relatif sederhana Resistensi terhadap gangguan fisik Lebih resisten Kurang resisten

2.7 Bakteri Uji

Bakteri uji yang digunakan adalah Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Bacillus subtilis ATCC 6633 yang merupakan bakteri Gram positif dan Escherichia coli ATCC 8739 dan Shigella dysenteriae ATCC 13313 yang merupakan bakteri Gram negatif.

a. Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif dengan klasifikasi sebagai berikut Depkes RI, 1989 dan Syahrurahman et al., 1992 : Kingdom : Prokaryota Divisi : Bacteria Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Famili : Micrococaceae Genus : Staphylococcus Spesies : Staphylococcus aureus Morfologi bakteri ini selnya berbentuk bulat kokus dengan diameter antara 0,8-1,0 µm tunggal atau bepasangan, tidak bergerak dan tidak berspora. Suhu pertumbuhan optimumnya adalah 35°C dengan pH optimum 7,4. Pertumbuhan terbaik pada suasana aerob fakultatif. Bakteri ini sering ditemukan di tanah, air tawar, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk manusia Sleigh et al., 1994 dan Gibson JM, 1996. Beberapa Staphylococcus tergolong flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Staphylococcus aureus dapat ditemukan pada kulit, saluran pencernaan, udara, makanan, air, dan pakaian yang terkontaminasi. Bakteri ini mudah tumbuh pada kulit yang mengalami peradangan, kulit yang mengalami luka yang mengarah pada infeksi kulit dan proses-proses bernanah lainnya. Pada saluran pernafasan dapat menyebabkan infeksi intra abdomen yang dapat timbul karena komplikasi pasca bedah. Selain itu, Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi traktus urinarius dan infeksi traktus genetali pada wanita Salle, 1961.

b. Bacillus subtilis

Bacillus subtilis adalah bakteri aerobik Gram positif berbentuk batang dan memproduksi endospora dengan klasifikasi sebagai berikut Singelton et al., 1981 : Kingdom : Prokaryota Divisi : Bacteria Kelas : Shizomycetes Ordo : Eubacteriales Familia : Bacillaceae Genus : Bacillus Spesies : Bacillus subtilis Bakteri ini merupakan spesies basili yang dapat bergerak, menghasilkan enzim katalase, koloni pada media agar setelah 24 jam pada 37°C berbentuk 20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lingkaran tidak rata, kekuningan, tidak mengkilap, berdiameter sampai 5 mm. Bakteri ini dapat tumbuh pada agar darah membentuk zona hemolisis. Dapat juga tumbuh pada larutan kaldu dan media lain. Bakteri ini tidak membuat toksin apapun namun kadang dapat membuat hemolisis yang dapat larut. Bakteri ini bersifat patogen, menyebabkan infeksi pada telur dan dapat mencemari botol transfusi darah sehingga melisiskan sel darah Singelton et al., 1981.

c. Escherichia coli

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

1 9 13

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

0 4 16

I. PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

1 4 8

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

0 8 24

V. SIMPULAN DAN SARAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

0 6 25