Data Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji

59 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.7 Data Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji

Bakteri uji yang telah murni diinokulasi ke dalam media NB untuk mendapatkan kurva pertumbuhan bakteri. Kurva pertumbuhan akan menggambarkan pola pertumbuhan bakteri yang terbagi menjadi empat fase, yaitu adaptasi, log, stasioner, dan kematian Cooper, 1991 dalam Sholikah dan Nengha, 2014. Keempat fase pertumbuhan bakteri dapat diketahui dari pengukuran turbiditas populasi bakteri pada kultur cair dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 600 nm dengan melihat nilai absorbansi yang dihasilkan Harley dan Prescott, 2002 dalam Sholikah dan Nengha, 2014. Tujuan pembuatan kurva pertumbuhan bakteri adalah untuk menentukan fase eksponensial log, dimana pada fase ini bakteri tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum Pratiwi, 2008. Kriteria nilai absorbansi yang dihasilkan berada pada rentang 0,08-0,1 yang setara dengan 10 7 CFUmL dimana bakteri uji bersifat patogen Halim et al., 2014. Bakteri Staphylococcus aureus mengalami 2 fase, yaitu fase adaptasi dan fase log. Fase adaptasi terjadi pada jam ke-0 sampai jam ke-2. Fase log mulai terjadi pada jam ke-3 sampai jam ke-9, dimana pada fase ini bakteri uji dapat digunakan untuk uji aktivitas antibakteri. Bakteri Bacillus subtilis mengalami 3 fase, yaitu fase adaptasi, fase log dan fase stasioner. Fase adaptasi terjadi pada jam ke-0 sampai jam ke-12. Fase log mulai terjadi pada jam ke-13 sampai jam ke-16, 60 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimana pada fase ini bakteri uji dapat digunakan untuk uji aktivitas antibakteri. Fase stasioner mulai terjadi pada jam ke-18 sampai jam ke-23. Bakteri Escherichia coli mengalami 3 fase, yaitu fase adaptasi, fase log, dan fase stasioner. Fase adaptasi terjadi pada jam ke-0 sampai jam ke-2. Fase log mulai terjadi pada jam ke-4 sampai jam ke-15, dimana pada fase ini bakteri uji dapat digunakan untuk uji aktivitas antibakteri. Fase stasioner mulai terjadi pada jam ke-17 sampai jam ke-22. Bakteri Shigella dysenteriae mengalami 2 fase, yaitu fase adaptasi dan fase log. Fase adaptasi terjadi pada jam ke-0 sampai jam ke-4. Fase log mulai terjadi pada jam ke-5 sampai jam ke-10, dimana pada fase ini bakteri uji dapat digunakan untuk uji aktivitas antibakteri.

4.1.8 Data Uji Aktivitas Antibakteri

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

1 9 13

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

0 4 16

I. PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

1 4 8

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

0 8 24

V. SIMPULAN DAN SARAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

0 6 25