44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.8 Hasil Skrining Kapang Endofit terhadap Escherichia coli dan Shigella dysenteriae
4.1.4 Karakterisasi Kapang Endofit
Karakterisasi kapang endofit yang memiliki aktivitas antibakteri dilakukan secara makroskopik dan mikroksopik terhadap 10 isolat yang diperoleh.
Karakterisasi makroskopik dilakukan dengan mengamati, bentuk dan pertumbuhan koloni meliputi warna dan permukaan koloni granular, seperti
tepung, menggunung, licin, tekstur, lingkaran-lingkaran konsentris konsentris atau tidak konsentris, warna balik koloni reverse color, tetes eksudat, dan
diameter pertumbuhan koloni kapang cmhari Ilyas, 2007 dan Ariyono et al., 2014. Sedangkan karakterisasi secara mikroskopik dilakukan dengan mengamati
sekat hifa bersekat atau tidak bersekat, pertumbuhan hifa bercabang atau tidak bercabang, bentuk dan ornamentasi spora Ilyas, 2007 dan Ariyono et al., 2014.
DTE 3 DTE 4
DTU 3 DTE 5
DTU 1
DTU 4 DTU 2
DTU 5
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut adalah hasil karakterisasi isolat-isolat kapang yang aktif sebagai antibakteri :
a Isolat DPU 1 Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih
kehijauan tua, warna sebalik putih kehijauan tua, tekstur hifa seperti bulu dan bagian tepi hifa tipis, memiliki spora berwarna hijau tua dan terdapat bintik
putih, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 4,8 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan
koloni memiliki spora dengan bentuk bulat lonjong yang menempel pada hifa koloni.
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.9 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DPU 1
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b Isolat DPU 3 Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih
oranye, warna sebalik putih oranye, tekstur hifa tipis, memiliki spora berwarna oranye, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 2 cm pada hari ke-5.
Karakterisasi mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan koloni memiliki spora dengan bentuk lonjong seperti batang.
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.10 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DPU 3 c Isolat DPU 4
Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih kehijauan tua, warna sebalik kuning kehijauan, tekstur hifa tebal, memiliki
spora berwarna hijau tua yang menyebar pada media. Karakterisasi mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan koloni memiliki
spora dengan bentuk bulat berantai yang menempel pada hifa koloni.
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.11 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DPU 4 d Isolat DTE 1
Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih kecoklatan, warna sebalik putih hijau kecoklatan, tekstur hifa tebal berserabut,
memiliki spora cokat kehijauan, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 6,9 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan
bercabang, dan koloni memiliki spora berbentuk bulat bergerombol berwarna hitam yang menempel pada hifa koloni.
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.12 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTE 1 e Isolat DTE 3
Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih kuning kecoklatan, warna sebalik kuning kecoklatan, membentuk lingkaran
konsentris, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 8,1 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan
koloni tidak memiliki spora.
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.13 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTE 3 f Isolat DTU 1
Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih kecoklatan, warna sebalik putih kuning kecoklatan, tekstur hifa tipis
berserabut, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 2,5 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan
koloni tidak memiliki spora.
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.14 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTU 1 g Isolat DTU 4
Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih, warna sebalik putih kekuningan, tekstur hifa tebal seperti kapas, memiliki
spora berwarna oranye dengan bagian tengah membentuk lingkaran hijau, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 7,4 cm pada hari ke-5. Karakterisasi
mikroskopis meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan koloni memiliki
spora dengan bentuk lonjong seperti batang.
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan Tampak Sebalik
Perbesaran 400 x
Gambar 4.15 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTU 4 h Isolat DTU 6
Karakterisasi makroskopis meliputi, permukaan koloni berwarna putih, warna sebalik putih kekuningan dengan bintik hitam pada bagian tengah,
tekstur hifa tebal seperti kapas, memiliki spora berwarna oranye, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 7,1 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopis
meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan koloni memiliki spora berbentuk lonjong seperti batang.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.16 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTU 6 i Isolat DTU 7
Karakterisasi makroskopik meliputi, permukaan koloni berwarna putih, warna sebalik putih kekuningan dengan bagian tengah berwarna hijau tua,
tekstur hifa tebal seperti kapas, memiliki spora berwarna hitam, dan diameter pertumbuhan koloni 6,9 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopik
meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan koloni memiliki spora
berbentuk lonjong seperti batang.
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.17 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTU 7 j Isolat DTU 9
Karakterisasi makroskopik meliputi, permukaan koloni berwarna putih kehijauan, warna sebalik putih kekuningan dengan bagian tengah berwarna
hijau tua, tekstur hifa seperti kelopak bunga dan bergelombang, dan diameter pertumbuhan koloni fungi 6,8 cm pada hari ke-5. Karakterisasi mikroskopik
meliputi, hifa koloni bersekat dan bercabang, dan koloni tidak memiliki spora.
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Makroskopik Mikroskopik
Tampak Depan
Tampak Sebalik Perbesaran 400 x
Gambar 4.18 Karakterisasi Makroskopik dan Mikroskopik Isolat DTU 9 Dari 10 isolat kapang endofit yang telah diseleksi secara makroskopis,
sebagian besar berwarna putih dan hijau, tekstur berserabut dan seperti kapas, memiliki spora berwarna hijau tua dan oranye. Sedangkan, dari 10 isolat kapang
endofit yang telah diseleksi secara mikroskopik, sebagian besar memiliki hifa bersekat dan bercabang, dan spora berbentuk lonjong seperti batang.
4.1.5 Fermentasi Kapang Endofit