20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
lingkaran tidak rata, kekuningan, tidak mengkilap, berdiameter sampai 5 mm. Bakteri ini dapat tumbuh pada agar darah membentuk zona hemolisis. Dapat juga
tumbuh pada larutan kaldu dan media lain. Bakteri ini tidak membuat toksin apapun namun kadang dapat membuat hemolisis yang dapat larut. Bakteri ini
bersifat patogen, menyebabkan infeksi pada telur dan dapat mencemari botol transfusi darah sehingga melisiskan sel darah Singelton et al., 1981.
c. Escherichia coli
Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif dengan klasifikasi sebagai berikut Singelton et al., 1981 :
Kingdom : Prokaryota
Divisi : Bacteria
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Escherichia coli biasanya tumbuh berpasang-pasangan atau menyendiri. Mikroba ini kebanyakan dapat bergerak dan kadang membentuk rantai-rantai
koloni. Koloni pada nutrisi agar setelah 24 jam pada temperatur 37°C biasanya berbentuk bulat, berdiameter 2 sampai 3 mm, berwarna keputihan dengan
permukaan mengkilat. Koloni Escherichia coli terlihat seperti tepung ketika diuji dengan sengkelitloop. Kebanyakan Escherichia coli dapat memfermentasi
laktosa, mannitol, dan karbohidrat lain Singelton et al., 1981. Spesies ini adalah satu-satunya anggota genus Escherichia. Escherichia
coli terdapat pada saluran pencernaan manusia dan binatang, dapat pula ditemukan di sungai, danau, tanah dan tempat lain yang telah terkontaminasi
feses. Escherichia coli dapat memproduksi endotoksin sehingga dapat menyebabkan penyakit saluran urin, gangguan pencernaan seperti diare,
pneumonia, dan meningitis. Namun sebagai bagian dari flora normal saluran penceranaan, Escherichia coli berperan penting untuk pencernaan makanan
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan memproduksi vitamin K dan materi-materi yang tidak tercernakan di usus besar Singelton et al., 1981 dan Anonim, 2014.
Escherichia coli adalah bakteri yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan
infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelers diarrhea, serta memiliki kemampuan menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh yang lain di luar
usus Gibson JM, 1996. Tempat yang paling sering terkena infeksi Escherichia coli adalah saluran kemih, saluran empedu, dan tempat-tempat lain di rongga
perut Jawetz et al., 2011. Bakteri ini juga menghasilkan enterotoksin penyebab diare. Escherichia coli memproduksi enterotoksin yang tahan panas dan dapat
menyebabkan diare yang ringan, sedangkan enterotoksin yang tidak tahan panas dapat menyebabkan sekresi air dan klorida ke dalam lumen usus dan menghambat
reabsorbsi natrium Volk dan Wheeler, 1990.
d. Shigella dysenteriae