Teks Hadis Pertama Teks Hadis Kedua

BAB III HADIS-HADIS TENTANG RUH

A. Awal Keberadaan dan Penciptaan Ruh

1. Teks Hadis Pertama

نإ ْ مدأ ْ ﺑ أ ﺑْرأ ﺎ ْﻮ ﺛ نﻮﻜ ﺔ ْ ﻚ ذ ﺛ نﻮﻜ ﺔﻐْﻀ ْ ﻚ ذ ﺛ ْﺮ ا ْ ْا ﻚ ْ حوﺮ ا Artinya : Bahwa penciptaaan anak Adam dengan dihimpun didalam perut ibunya selama empat puluh hari yang berupa air mani, kemudian air mani ini berubah menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging yang seperti itu, kemudian Dia mengutus malaikat kepadanya yang meniupkan ruhnya di dalamnya.” 1 a Penelitian hadis Setelah ditelusuri hadis di atas melalui kitab al-Mujam al-Mufahraz, 2 penulis menemukan hadis ini dari berbagai riwayat antara lain riwayat Sahîh al-Bukhârî, riwayat sunan Abu Daud no 4708, riwayat Tirmidzi no 2137 dan riwayat Sunan Ibnu Majjah no 76. Abu Musa berpendapat bahwa hadis ini adalah hasanun sahihun, diriwayatkan dari Muhammad bin Basyar, dari Yahya bin Sa’id, dari al-A’masy, dari Zaid bin Wahab, dari Abdullah bin Mas’ud. 3 1 Ibnul Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh hal 224 2 A.J Wensink, al-Mujam al-Mufahras li Alfaz al-Hadits al-Nabawî an al-Kutub al-Sittah wa an Sunan al-Dârimî wa Muwatâ Malik wa Musnad Ahmad bin Hanbal Leiden: Maktabah Brîl, 1936 j.3, h.318 3 Sunan at-Tirmidzi, j 5, hal 446. 33 b Fiqhul hadis Hadis diatas menjelaskan bahwa proses pencipataan manusia dapat disimpulkan adanya enam fase terbentuknya janin dalam rahim. Tahap pertama penciptaan janin disebut sulâlah dimulai dari saripati mani. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati air mani. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami-istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan sulâlah. Tahap kedua disebut ‘âlaqoh. Kemudian air mani itu berubah dijadikan segumpal darah . Tahap ketiga, mudghah atau segumpal daging. Tahap keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang. Dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang. Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. Tahap keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain dan ditiupkannya ruh kedalam tubuh

2. Teks Hadis Kedua

إ ن ﷲا ْ ﺔ ْ , ﻰ ْأو ْ ﻬْ ْ رْﻮ Artinya : “ Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk-Nya dalam kegelapan, dan memasukkan cahaya-Nya kepadanya.” 4 a Penelitian hadis Setelah ditelusuri hadis di atas melalui kitab Mausûah Atraf al-Hadîts, 5 Penulis menemukan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi hadis no 2642, Al- Hakim dalam kitab al-Mustadrak 130 dari Abdullah Ibnu Umar . Abu Musa berkata bahwa kualitas hadis ini hasan. 6 b Fiqhul hadis 4 Ibnul Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh hal 188 5 Abû Hâjir Muhammad al-Saîd bin Basyûnî Zaghlûl, Mausûah Atrâf al-Hadîts al-Nabawî Beirût: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah, tth. j.3, h. 159. 6 Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Juz 5 hal 26 34 Hadis diatas menjelaskan bahwa roh itu merupakan cahaya yang menjadi bagian dari cahaya Allah, merupakan kehidupan yang menjadi bagian dari kehidupan Allah, karena cahaya adalah makhluk, maka roh adalah makhluk. Begitu juga dengan hadis yang kedua “ Roh-roh itu serupa dengan pasukan perang yang dikerahkan. Selagi saling mengenal, maka ia akan bersatu, dan selagi mengingkari, maka ia akan berselisih.” Pasukan perang yang dikerahkan adalah makhluk, sudah dipastikan bahwa roh itu adalah makhluk. Ini merupakan pendapat Ahlul-Jama’ah Wal-Atsar.

3. Teks hadis Ketiga