Teks hadis Kelima Ruh di ketika berada di dunia

3. Teks hadis Kelima

نإ حْوﺮ ا ﻰ ْ حْوﺮ ا Artinya : Sesungguhnya Ruh itu dapat bertemu dengan ruh yang lain. 16 Pada realiatas dunia bahwa kegiatan fisik manusia dahulu melibatkan ruh, tetapi kegiatan Ruh ada kalanya berjalan sendiri tanpa melibatkan fisik. Mimpi merupakan kegiatan Ruh yang sama sekali tidak melibatkan fisik, karena biasanya mimpi itu terjadi di saat sedang Istirahat total, yaitu tidur. Ilmu pengetahuan meskipun telah melakukan peng kajian terhadap terhadap fenomena mimpi dan mengetahiu sedikit pusat-pusat syaraf mimpi yang ada dalam otak, terutama dalam batang otak, tetap saja tidak berdaya untuk memahami mekanisme dan penyebabnya serta memahami mengapa kebanyakan orang tidur lupa ketika terbangun sewaktu ia bermipi kira-kira seperempat bagian dari tidurnya. 17 Sebaliknya, jika kita menerima kenyataan bahwa Ruh ketika tidur sebagian meninggalkan tubuh dan naik kepangkuan pencipta-Nya, sehinggga senang menemuinya, maka kita akan melihat apa yang diberikan Allah melalui mimpi dan ingatannya, sebagaimana Allah memberikan kesempatan tubuh beristirahat untuk sementara waktu dari beban ruh yang merasuk ke dalam tubuhnya. Allah berfirman : 16 Ibnul Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh hal 231. 17 Sudirman Teba, Ruh Misteri Mahadahsyatnya, Pustaka Irvan : Ciputat, 2008 , hal 101 63 ﷲا ﻰ ﻮ ﻷْا ْ ﺣ ﺎﻬ ْﻮ او ْ ْ ﺎﻬ ﺎ ﻚ ْ ا ﻰﻀ ﺎﻬْ تْﻮ ْا ْﺮ و ىﺮْ ﺄْا ﻰ إ ﺟأ ﻰً نإ ﻚ ذ تﺎ مْﻮ نوﺮﻜ Artinya : “Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; Maka dia tahanlah jiwa orang yang telah dia tetapkan kematiannya dan dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” QS. Az Zumar : 42 Ibnul Qayyim menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, dia,”Telah sampai kepadaku bahwa ruh orang-orang yang masih hidup dan ruh orang-orang yang sudah mati bisa bertemu didalam mimpi. Mereka saling bertanya lalu Allah swt menahan ruh orang-orang yang sudah mati dan melepaskan ruh orang-orang yang masih hidup menemui jasadnya.” 18 Ibnu Abi Hatim didalam tafsirnya menyebutkan riwayat dari as Suddiy tentang makna firman Allah swt “dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya” adalah mematikannya saat tidurnya lalu ruh orang yang masih hidup bertemu dengan ruh orang yang sudah mati dan mereka saling berbincang, berkenalan. Dia mengatakan, ”lalu ruh orang yang masih hidup dikembalikan kepada jasadnya di dunia hingga sisa waktu yang telah ditentukan sementara itu ruh orang yang sudah mati menginginkan kembali ke jasadnya namun dia tertahan.” Bukti pertemuan antara ruh orang-orang yang masih hidup dengan ruh orang-orang yang sudah mati adalah bahwa orang yang masih hidup dapat 18 Ibnul Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh hal 45. 64 melihat orang yang sudah mati didalam tidurnya. Orang yang masih hidup itu meminta informasi darinya lalu orang yang sudah mati itu memberitahukan kepadanya tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh orang yang masih hidup sehingga menjadi sebuah informasi seperti tentang masa lalu dan yang akan datang. Terkadang dia memberitahukan kepadanya tentang harta yang dikuburnya di suatu tempat mati yang tidak diketahui kecuali oleh dirinya atau barangkali dia memberitahu kepadanya tentang utangnya dan menyebutkan bukti-buktinya. Yang lebih jelas lagi misalnya berupa pemberitahuan tentang amal yang telah dikerjakannya yang tidak dilihat oleh seorang pun di alam atau pemberitahuan bahwa anda akan mendatangi kami pada waktu ini dan itu dan akan terjadi seperti apa yang diberitahukannya atau pemberitahuan tentang perkara-perkara yang tidak diketahui kecuali dirinya orang yang sudah meninggal Said bin al Musayyib mengatakan bahwa Abdullah bin Salam telah bertemu dengan Salman al Farisiy. Salah seorang dari mereka berdua mengatakan kepada yang lainnya,”Jika kamu meninggal sebelumku maka temuilah aku dan beritahukan kepadaku tentang apa yang kamu dapati dari Tuhanmu dan jika aku meninggal sebelum dirimu maka aku akan menemuimu dan memberitahukanmu tentangnya.” Sementara itu yang lainnya mengatakan, ”Apakah orang-orang yang sudah mati dapat bertemu dengan orang-orang yang masih hidup?” dia berkata,”Ya. Ruh-ruh mereka di surga bepergian sekehendaknya.” 65

D. Ruh sesudah kematian