dengan jiwa, ruh merupakan anugerah Allah yang menularkan sebagian sifat- sifat Allah. Dengan ditiupkannya ruh, saat itulah manusia dapat bernafas.
12
Intinya, ruh berfungsi sebagai ‘sesuatu’ yang menjadikan manusia itu hidup dan jiwa merupakan ‘sosok’ penentu setiap pilihan dalam kehidupan. Perbedaan
makna jiwa dengan ruh dapat kita lihat dalam kegiatan sehari-hari. Tatkala seseorang terlelap dalam tidur, hembusan nafas dan detak jantungnya masih
terdengar karena yang ditahan oleh Allah adalah jiwanya, bukan ruhnya.
2. Teks Hadis Keempat
ﻷْا حاوْر
دﻮ ﺟ ةﺪ
ﺎ فرﺎ
ﺎﻬْ ْا
ﺎ و ﺮآﺎ
ﺎﻬْ ْ ا
Artinya : “Ruh itu laksana Prajurit yang dikerahkan, terhadap ruh yang dikenal baik ia bersatu, terhadap ruh lain yang dianggapnya jahat, ia
Bercerai”
13
Ibnul Qayyim menjelaskan pemahaman dari hadis tersebut dari kelompok Muslimin berpendapat bahwa pemahaman hadis ini tentang ruh tercipta sebelum
badan, diantara mereka : Muhammad bin Naser al-Maruzi, dan Abu Muhamad bin Hazem adz-Dzahiri. Mereka beragumentasi dengan memakai riwayat Aisyah
yang terdapat dalam As-Shahihaini, yaitu :
ﻷْا حاوْر
دﻮ ﺟ ةﺪ
Artinya :” Ruh adalah pasukan yang bersenjata.”
12
Imam Fakhruddin ar-Razi, Ruh Itu Misterius, Cendikia Sentra Muslim : Jakarta, 2001, hal 30
13
Ibnul Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh hal 236
61
Abu Sulaiman Al-Khatibi berkata : Makna hadis ini adalah pemberitahuan akan keberadaan ruh yang tercipta sebelum badan. Sementara itu
Ibnu Hazm menduga bahwa itu terjadi di Barzakh di mana saat itu Unsur- unsur terputus.
14
Apabila tubuh telah siap untuk menerima sesuatu darinya maka ia akan turun kepadanya, dan bahwa ia akan kembali ke barzakh setelah kematian.
Dalam A-Qur’an Surat al-A’raf : 11 : Telah kami ciptakan kamu. Kemudian kami beri kamu bentuk, kemudian
kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam, Lalu mereka sujud, kecuali Iblis.
Keadaan ketika kita dikeluarkan dari perut ibu merupakan keadaan yang asli. Ilmu, akal, ma’rifat dari kekuatan yang terjadi, yang sebelumnya tidak ada
dan tidak mengetahui sesuatu apapun, karena kita tidak mempunyai wujud, sehingga bisa tahu dan memikirkannya.
Kalau sudah ada ketetapan takdir sebelum ia ciptakan, kemudian ia keluar ke dunia ini menurut ketetapan takdir itu, maka tidak mampu melawan ketetapan
takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
15
Tetapi para ulama sependapat bahwa penciptaan manusia ditandai dengan peniupan ruh ke dalam diri manusia
ketika masih berupa janin dalam rahim ibunya, walaupun mereka berbeda pandang tentang penciptaan apakah ruh itu diciptakan dahulu sebelum badan atau
sebaliknya.
14
Imam Fakhruddin ar-Razi, Ruh Itu Misterius, Cendikia Sentra Muslim : Jakarta, 2001, hal 116.
15
Sudirman Teba, Ruh Misteri Mahadahsyatnya, Pustaka Irvan : Ciputat, 2008 , hal 89
62
3. Teks hadis Kelima