Teks Hadis Keempat Ruh di ketika berada di dunia

dengan jiwa, ruh merupakan anugerah Allah yang menularkan sebagian sifat- sifat Allah. Dengan ditiupkannya ruh, saat itulah manusia dapat bernafas. 12 Intinya, ruh berfungsi sebagai ‘sesuatu’ yang menjadikan manusia itu hidup dan jiwa merupakan ‘sosok’ penentu setiap pilihan dalam kehidupan. Perbedaan makna jiwa dengan ruh dapat kita lihat dalam kegiatan sehari-hari. Tatkala seseorang terlelap dalam tidur, hembusan nafas dan detak jantungnya masih terdengar karena yang ditahan oleh Allah adalah jiwanya, bukan ruhnya.

2. Teks Hadis Keempat

ﻷْا حاوْر دﻮ ﺟ ةﺪ ﺎ فرﺎ ﺎﻬْ ْا ﺎ و ﺮآﺎ ﺎﻬْ ْ ا Artinya : “Ruh itu laksana Prajurit yang dikerahkan, terhadap ruh yang dikenal baik ia bersatu, terhadap ruh lain yang dianggapnya jahat, ia Bercerai” 13 Ibnul Qayyim menjelaskan pemahaman dari hadis tersebut dari kelompok Muslimin berpendapat bahwa pemahaman hadis ini tentang ruh tercipta sebelum badan, diantara mereka : Muhammad bin Naser al-Maruzi, dan Abu Muhamad bin Hazem adz-Dzahiri. Mereka beragumentasi dengan memakai riwayat Aisyah yang terdapat dalam As-Shahihaini, yaitu : ﻷْا حاوْر دﻮ ﺟ ةﺪ Artinya :” Ruh adalah pasukan yang bersenjata.” 12 Imam Fakhruddin ar-Razi, Ruh Itu Misterius, Cendikia Sentra Muslim : Jakarta, 2001, hal 30 13 Ibnul Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh hal 236 61 Abu Sulaiman Al-Khatibi berkata : Makna hadis ini adalah pemberitahuan akan keberadaan ruh yang tercipta sebelum badan. Sementara itu Ibnu Hazm menduga bahwa itu terjadi di Barzakh di mana saat itu Unsur- unsur terputus. 14 Apabila tubuh telah siap untuk menerima sesuatu darinya maka ia akan turun kepadanya, dan bahwa ia akan kembali ke barzakh setelah kematian. Dalam A-Qur’an Surat al-A’raf : 11 : Telah kami ciptakan kamu. Kemudian kami beri kamu bentuk, kemudian kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam, Lalu mereka sujud, kecuali Iblis. Keadaan ketika kita dikeluarkan dari perut ibu merupakan keadaan yang asli. Ilmu, akal, ma’rifat dari kekuatan yang terjadi, yang sebelumnya tidak ada dan tidak mengetahui sesuatu apapun, karena kita tidak mempunyai wujud, sehingga bisa tahu dan memikirkannya. Kalau sudah ada ketetapan takdir sebelum ia ciptakan, kemudian ia keluar ke dunia ini menurut ketetapan takdir itu, maka tidak mampu melawan ketetapan takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. 15 Tetapi para ulama sependapat bahwa penciptaan manusia ditandai dengan peniupan ruh ke dalam diri manusia ketika masih berupa janin dalam rahim ibunya, walaupun mereka berbeda pandang tentang penciptaan apakah ruh itu diciptakan dahulu sebelum badan atau sebaliknya. 14 Imam Fakhruddin ar-Razi, Ruh Itu Misterius, Cendikia Sentra Muslim : Jakarta, 2001, hal 116. 15 Sudirman Teba, Ruh Misteri Mahadahsyatnya, Pustaka Irvan : Ciputat, 2008 , hal 89 62

3. Teks hadis Kelima