kedua  orangtuanya  untuk  aktif  dalam  berbagai  kegiatan  dan  organisasi.
5
Orangtua Anies rasyid Baswedan percaya bahwa organisasi melatih berbagai aspek  karakter  dalam  diri  seseorang.  Diantaranya  adalah  manajemen  waktu
dan  perencanaan,  sosialisasi  dan  demokrasi.  Banyak  hal  yang  menarik  bagi Anies  Rasyid  Baswedan,  diantaranya  adalah  kegembiraannya  jika
menyaksikan  HUT  kemerdekaan  serta  acara  Sekaten  di  alun-alun  Utara Keraton  Yogyakarta.  Anies  juga  sangat  menyukai  drum  band.  Ia  bahkan
mengajak  teman-temannya  untuk  bermain  drum  band  menggunakan  kaleng- kaleng kosong yang ditabuh dengan kayu.
6
Sejak  kecil,  Anies  Rasyid  Baswedan  terbiasa  dengan  lingkungan yang  beragam.  Kakeknya  Romo  Mangunwijaya  sendiri  bersahabat  dengan
Romo  Dick  Hartoko.  Romo  adalah  sahabat  diskusi  kakeknya  sehari-hari. Lingkungan  Anies  baik  kakek  dan  orangtuanya  mengajarkan  nilai-nilai
keagamaan yang kuat serta menghargai perbedaan.
7
B. Masa Sekolah dan Kuliah Anies Rasyid Baswedan
Semasa SMP dan SMA Anies Rasyid  Baswedan aktif berorganisasi baik  intra  maupun  ekstra  sekolah.  Kepemimpinan  Anies  terlihat  ketika  ia
menjabat  sebagai  wakil  Osis  SMA  Negeri  2  pada  tahun  1985.  Ketika  itu Anies  mewakili  sekolahnya  untuk    mengikuti  pelatihan  kepemimpinan  di
Jakarta.  Acara  tersebut  diikuti  oleh  para  ketua  OSIS  SMA  se-Indonesia. Delegasi  dari  Yogyakarta  sendiri  ada  10  siswa  sedangkan  keseluruhannya
ada 300 siswa dari seluruh Indonesia. Anies yang saat itu masih wakil ketua
5
Adhe Riyanto, ... Hal: 11
6
Adhe Riyanto, ... Hal: 10
7
Adhe Riyanto, ... Hal: 15
OSIS  dan  kelas  satu  terpilih  untuk  memimpin  para  peserta  yang  rata-rata merupakan siswa kelas dua atau tiga.
8
Selanjutnya  pada  tahun  1987,  kegemarannya  memepelajari  bahasa Inggris  membuatnya  terpilih  menjadi  peserta  AFS  Intercultural  Program,
Program  Pertukaran  Pelajar  Indonesia-Amerika  yang  diselenggarakan  oleh Bina Antarbudaya selama satu tahun di Amerika Serikat. Pemilihan tersebut
sangat  ketat  karena  harus  mengikuti  berbagai  tes.  Anies  dan  Rina,  siswi SMA  Muhammadiyah  1  yang  terpilih  mewakili  daerah  Yogyakarta.  Di
Amerika  Anies  tinggal  bersama  salah  satu  keluarga  di  Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
9
Sekembalinya  dari  AS  pada  tahun  1988  Anies  Rasyid  Baswedan mengalami  pergolakan  batin.  Ia  mulai  menemukan  banyak  ketidakadilan,
hal  yang  tidak  masuk  akal,  dan  ketidakpuasan  terhadap  lingkungan  baik sekolah  maupun  lingkungannya.  Anies  kala  itu  menjadi  pribadi  yang
memberontak.  Namun  berkat  kesabaran  ibunya  yang  mendengarkan  keluh kesahnya  dan  memberinya  pengertian-pengertian  tentang  realitas  di
lingkungannya  yang  harus  diperjuangkan  bukan  untuk  dimusuhi.
10
Anies akhirnya  menyadari  pentingnya  memperjuangkan  lingkungannya  bukan
justru mengacuhkan atau memusuhinya. Sikap  pemberontakan  dan  kritis  Anies  terlihat  saat  Anies  Rasyid
Baswedan  membuat  Surat  Izin  Mengemudi  SIM  di  kantor  polisi.  Proses pembuatan  SIM  mensyaratkan  Surat  Keterengan  Dokter,  formulir
8
Adhe Riyanto, ... Hal: 17-18
9
Adhe Riyanto, ... Hal: 19
10
Adhe Riyanto, ... Hal: 20
pendaftaran dan sebagainya disertai pembayaran dan formulir. Hal tersebut bukanlah masalah bagi Anies. Ia memberontak ketika mengambil SIM yang
sudah jadi petugas menyodorkan sebuah kotak agar membayar tanpa disertai kwitansi.  Perbuatan  petugas  tersebut  Anies  laporkan  kepada  komandan
bagian  pembuatan  SIM.  Mengetahui  hal  tersebut  komandannya  tidak  saja menerima pengaduan Anies namun justru turun tangan mengambilkan SIM
Anies.
11
Keberanian  Anies  ini  makin  mematangkan  pribadinya  untuk bertindak  “tidak”  pada  ketidakadilan.  Kesabaran  pengajaran  ibunya
membuahkan  hasil  karena  Anies  Rasyid  Baswedan  berkembang  menjadi pribadi yang mampu mengatasi berbagai persoalannya.
Pengalaman  demi  pengalaman  yang  Anies  dapatkan  dari lingkungannya  semakin  meningkat  tatkala  ia  melatih  kemampuan
jurnalistiknya.  Pada  tahun  1989  TVRI  Stasiun  Yogyakarta  yang  dipimpin oleh Ishadi SK merekrut anak-anak muda untuk mewawancarai tokoh-tokoh
nasional  untuk  acara  yang  bertajuk  Tanah  Merdeka.  Anies  Rasyid Baswedan  muda  sangat  bersemangat  karena  ia  selalu  mengagumi  orang-
orang  besar.  Diantara  tokoh-tokoh  nasional  yang  berhasil  ia  wawancarai adalah Sultan Hamengku Buwono IX, Tien Soeharto, Sudomo, WS Rendra,
Emil  Salim,  Taufiq  ismail  dan  tokoh-tokoh  lainnya.  Bahkan  wawancara Anies  Rasyid  Baswedan  dengan  Ibu  Negara  Tien  Soeharto  merupakan
rekaman  wawancara  dengan  durasi  terlama  dan  terus  menerus  diputar  di TVRI  saat  Ia  wafat.  Kekagumannya  dengan  tokoh-tokoh  besar  bahkan
11
Adhe Riyanto, ... Hal: 20-21