Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran serta
                                                                                1. Komunikasi  pikiran  dengan  kata-kata,  ekspresi  ide-ide  atau  gagasan-
gagasan konverasi atau percakapan. 2.
Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu objek studi atau pokok telaah.
3. Risalat tulis, disertasi formal, kuliah, ceramah, khotbah.
5
Sementara  ituEriyanto  mendefinisikan  wacana,  di  antara  lain  sebagai berikut:
1. Wacana adalah komunikasi verbal, ucapan, percakapan, sebuah perlakuan
formal,  dari  subjek  dalam  ucapan  atau  tulisan,  sebuah  unit  teks  yang digunakan  oleh  linguis  untuk  menganalisis  satuan  lebih  dari  kalimat.
Collins Concise English Dictionary, 1998 2.
Wacana  adalah  komunikasi  kebahasaan  yang  terlihat  sebagai  sebuah pertukaraan  di  antara  pembicara  dan  pendengar,  sebagai  sebuah  aktivitas
persoalan dimana bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya. Hawthorn, 1992
3. Wacana  adalah  komunikasi  lisan  atau  tulisan  yang  dilihat  dari  titik
pandang  kepercayaan,  nilai,  dan  kategori  yang  masuk  di  dalamnya; kepercayaan  disini  mewakili  pandangan  dunia,  sebuah  organisasi  atau
representasi dari pengalaman. Roger Fowler 1997.
6
Dari  apa  yang  dituliskan  oleh  Alex  Sobur  dan  Eriyanto,  peneliti melihat  tidak  ada  perbedaan  yang  bertentangan  dari  keduanya.  Hanya  saja
definisi  tentang  wacana  Eriyanto  lebih  spesifik  dibandingkan  Alex
5
Alex Sobur, Analisis teks Media, Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2001
6
Eriyanto, Analisis Wacana; PengantarAnalisisTeks Media, Yogyakarta: LkiS, 2001
Sobur.Sekilas  dari  definisi  keduanya,  Alex  mendefinisikan  wacana  langsung pada  esensi  wacana  itu  sendiri,  dan  Eriyanto  menjelaskan  proses  dari
munculnya suatu wacana tadi. Secara  etimologi,  analisis  wacana  sebagaimana  dikutip  Mulyana
berasal  dari  bahasa  sanskerta  wacwakvac yang  memiliki  arti  „berkata‟,
„berucap‟.  Kata  tersebut  kemudian  mengalami  perubahan  menjadi  wacana, kata „ana‟ yang berada setelah kata wa adalah bentuk sufiks akhiran  yang
bermakna  „membedakan‟.  Dengan  demikian  kata  wacana  dapat  diartikan sebagai perkataan atau tuturan.
7
Dari segi terminologi, istilah wacana memiliki arti yang luas, luasnya makna  wacana  ini  dikarenakan  perbedaan  ruang  lingkup  dan  disiplin  ilmu
dalam  memaknai  istilah  wacana  tersebut.sudut  pandang  tersebut  bisa  dilihat dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, dan sastra.
8
Karena luasnya arti wacana ini, Alex Sobur merangkum pengertian wacana tersebut.
Ia  memandang  wacana  sebagai  suatu  rangkaian  ujar  atau  rangkaian  tindak tutur  yang  mengungkap  sesuatu  hal  subjek  yang  disajikan  secara  teratur,
sistematis, dalam satu kesatuan koheren  yang dibentuk oleh unsur segmentet atau unsur non segmentet bahasa.
9
Bagaimanapun juga, pengertian wacana yang paling mendekati adalah apa  yang  dikemukakan  oleh  James  Lull.  Lull  mendefinisikan  wacana  secara
7
Dedi  Mulyna.  Kajian  Wacana,  Teori,  Metode,  dan  Aplikasi,  prinsip-prinsip  Analisis Wacana. Yogyakarta : Tiara Wacana 2005, hal.3
8
Peter  Salim  dan  Yenni  Salim,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  Kontemporer.  Jakarta  : Modern English Press, 2002, edisi ke-3, hal 1709 Ibnu Khamdan 2009
9
Alex Sobur, Analisis teks Media, Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2001, hal.11
                                            
                