Analisis Kognisi Sosial HASIL PENELITIAN
dari Fraksi Partai Demokrat; 9 Marzuki Alie Ketua Dewan Perwakilan Rakyat; 10 Pramono Edhie Wibowo mantan Kepala Staf Angkatan Darat;
11 Sinyo Harry Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara.
11
Peneliti menggunakan metode wawancara dengan sumber utama yakni Anies Rasyid baswedan untuk menelaah dari segi kognisi sosial. Pada tahap ini
peneliti menelaah dari segi skema person terkait pidato Konvensi Partai Demokrat. Dari hasil wawancara peneliti dengan Anies Rasyid Baswedan ia
menyebutkan hal yang membuat Anies memberi judul pidatonya dengan Indonesia Kita Semua adalah sebagai berikut:
“Kenapa saya pilih istilah Indonesia Kita Semua, Indonesia ini adalah negeri yang kita bangun, Republik ini kita dirikan dan
tanggungjawab atas negeri ini ada pada kita semua. Sekarang ini ada kesan bahwa republik ini hanya diurus oleh sebagian orang, hanya
dinikmati sebagian orang, dan kalau ada masalah hanya menjadi tanggungjawab sebagian orang. Saya ingin menawarkan prespektif lain
bahwa ini negeri milik kita karena ini negeri bukan hanya milik mereka, ini milik kita Kalau memang negeri ini milik kita, mari kita miliki
masalah yang ada di negeri ini.”
12
Dari uraian di atas, bisa dijabarkan bahwa teks pidato Anies Rasyid Baswedan berangkat dari sebuah kesadaran dimana ia berpandangan sudah
saatnya rakyat Indonesia kembali pada rasa kepemilikan yang tinggi pada bangsa ini. Rasa kepemilikan tersebut menurutnya akan mendorong manusia
Indonesia untuk tidak saling menyalahkan keadaan, situasi ataupun pemerintah. Karena dengan rasa kepemilikan dari seluruh lapisan masyarakat terhadap
bangsanya, akan terbangun usaha untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa bersama.
11
http:nasional.kompas.comread201309150901003Hari.Ini.11.Peserta.Konvensi.Dem okrat.Perkenalkan.Diri diakses pada tanggal 14 Februari 2014, pukul 11.39
12
Lihat Lampiran transkip hasil wawancara Peneliti dengan Anies Rasyid Baswedan
Selanjutnya adalah telaah kritis dari segi skema peran Role Schemas. Peneliti mendapati hal ini ketika Anies mengungkapkan,
“saya ingin mengembalikan agar manusia menjadi sentral pambicaraan. Nomor satu manusianya. Kalau manusianya itu
berkualitas, republik ini akan hebat. Tapi kalau manusianya tak berkualitas bagaimana republik ini akan hebat?Kualitas manusia nomor
satu itu sehat. Anda juga tidak bisa wawancara seperti ini kalau sakit. Yang kedua, berintegritas, lalu berkompetensi, dan ini didapat lewat
pengembangan kualitas manusia. Perhatikan, saya tidak sebut kata sumber daya manusia, saya selalu mengatakan kualitas manusia. Karena
saya mau menempatkan manusia lebih dari sekedar sumber daya. Kita selalu mengatakan SDM, dan SDM itu kental dengan alat produksi.
Dalam fungsi produksi itu ada namanya, tanah, modal, manusia tenaga
dan teknologi, itu factor produksi.” Dari apa yang komunikator sampaikan ia menyatakan bahwa manusia
merupakan titik setral dari perubahan. Manusia adalah pusat utama bagi bangsa untuk ditingkatkan kualitasnya. Bagi komunikator manusia berkualitas
memegang peran terpenting dalam mengupayakan perubahan dan kemajuan bangsa. Manusia bukan suatu kelengkapan dalam persyaratan roda produksi
ekonomi. Lebiih dari itu, manusia memiliki \dimensi pengubah dan pengontrol keadaan. Peneliti menyimpulkan, bahwa alasan wacana pentingnya pendidikan
yang komunikator sampaikan sejalan dengan cita-cita kemajuan bangsa. Skema yang ketiga adalah skema peristiwa event Schemas, skema
yang terakhir ini yang banyak digunakan karena hal ini terkait peristiwa dari segala sesuatu yang memungkinkan untuk dimaknai dan ditafsirkan dalam
skema tertentu. Sebelum lebih jauh membahas skema peristiwa, peneliti akan memaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi Anies Rasyid Baswedan
turut serta dalam event Konvensi Partai Demokrat. Salah satu yang
memotivasinya adalah dari sepak terjang tentang tokoh-tokoh yang menginspirasinya.
Dari hasil wawancara peneliti, Anies Rasyid Baswedan menyebutkan beberapa tokoh yang turut mempengaruhi dan menginspirasinya diantara lain
adalah Agus salim, Muhammad hatta, Cokroaminoto, Sutomo, Wahidin, Mahatma Gandhi, Nehru, Tito, Nabi Muhammad, Lincoln, George Washington
serta masih banyak lainnya. Anies menyadari bahwa para tokohpun tidak ada yang tidak membuat kesalahan, namun mereka selalu berani dalam membuat
keputusan. Mengenai tokoh-tokoh tersebut, Anies tidak mengikuti satu tokoh habis-habisan atau keseluruhan. Hal ini ia paparkan sebagai berikut,
“Tidak ada satu orang tokoh yang saya rujuk habis-habisan. Saya belajar dari teladan negatif dan teladan positif. Nama-nama itu
saya kutip karena mereka teladan positif, dan teladan negatif saya tidak ungkapkan. Tapi tetap saya belajar dari mereka, yang berarti
jangan seperti mereka. Teladan itu teladan positif dan teladan negatif, dari keduanya kita bias belajar tapi tidak diambil total. Labih mudah
membuat daftar tidak boleh dari pada daftar seharusnya. Buat saja, jangan mencuri, jangan berbohong, jangan selingkuh. Jadi kita harus
belajar dari kedua teladan itu, kita belajar dari banyak orang, dan kemudian dari situ kita meniti langkah. Dan akhirnya kita bisa
mengambil keputusan dalam perjalanan hidup kita. Salah satu dalam pengalaman, penting. Jangan takut ambil keputusan. Anda baca
sejarah orang-orang yang disebut tadi, berani dalam mengambil keputusan. Bayangkan jadi Moh Hatta itu seperti apa menjalani 1942-
1945? Dipenjara itu mudah, tapi dicap sebagai penghianat itu yang berat. 42-45 dia bekerjasama dengan Jepang. Kalau sebelumnya dia
ditangkap belanda ya biasa saja, dia pejuang, ditangkap. Tapi dianggap penghianat? Berat itu. Ini kalau kita mambaca biografi itu,
42-45 terasa 5 menit. Tapi bagi yang menjalani? 3 tahun lho, itu berat tapi membuat ringan
dikemudian.” Dalam pandangan Anies Rasyid Baswedan, keputusannya untuk
mengikuti event konvensi Partai Demokrat tidak semata-mata didasarkan pada keinginannya terjun dalam dunia politik. Sebagai orang yang berlatar belakang
pendidikan, ia menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci utama untuk kemajuan republik Indonesia. Peningkatan kualitas manusia Indonesia
merupakan tema besar yang ia tawarkan dalam Konvensi ini. Konvensi bagi Anies Rasyid Baswedan merupakan salah satu cara untuk turut
bertanggungjawab terhadap nasib republik ini kedepan. Berikut salah satu jawaban Anies ketika memaknai pemimpin,
“Mengapa seseorang dianggap sebagai pemimpin? Karena ada orang yang dipimpin dan diakui oleh orang yang dipimpin.
Seorang yang sholat sendiri kemudian diikuti oleh orang lain, seketika itu namanya berubah menjadi imam. Kenapa? Karena orang lain
yang mengikutinya mempercayakan. Dan makmumnyalah yang membuat dia menjadi imam
”. Bagi Anies partisipasinya dalam konvensi Partai Demokrat
merupakan suatu tahap yang telah ia pertimbangkan matang setelah banyak pihak terutama sekitarnya mendorong dan mendukung dirinya. Berikut
pandangannya terkait Konvensi Partai Demokrat: “Jadi bukan karena saya diminta demokrat, lalu saya ajukan.
Tapi saya Tanya kepada semuanya dan semuanya bersama-sama mengatakan, saya berada dibelakang anda. Dan itulah sebabnya saya
yakin.” Selain pernyataan komunikator baik dalam pidato maupun
wawancara, ada beberapa pernyataan yang ia sampaikan melalui media sosial yang telah dibukukan yaitu tentang pernyataan komukator berikut:
“Republik ini didirikan ewat iuran kolosal. Ada yang iuran
nyawa, badan, pikiran, tenaga, uang dan lain-lain. Semua iuran untuk negri.”
13
13
Twitter tanggal 10 November 12 16:22, Lihat karya Syafiq Basri, Melampaui Mimpi Anies Baswedan twitterland, Bandung: PT. Mizan Pustaka, h. 137
Pilihannya mudah: lipat tangan atau turun tangan. Tak usah
pikir stempel-stempel pahlawan, yang penting turun tangan sekarang”
14
Dari segi kognisi sosial, wacana ke-Indonesia-an atau kebangsaan sudah lama komunikator suarakan. Media memang merupakan salah satu penyampai
wacana dan isu yang cepat. Media sosial sebagai salah satu alat untuk melakukan dialog tidak langsung. Komunikator menggunakan berbagai media
salah satunya media sosial sebagaimana yang peneliti paparkan.