d. Pra Anggapan
Elemen  selanjutnya  dalam  teori  Van  Dijk  adalah  wacana  pra- anggapan,  yaitu  presupposition  merupakan  pernyataan  yang
digunakan  untuk  mendukung  makna  suatu  teks.  Jika  dalam  latar berarti upaya mendukung dengan jalan memberi latar belakang, maka
pra-anggapan  adalah  upaya  mendukung  pendapat  yang  disampaikan pembicara  dengan  memberikan  premis  yang  dipercaya  kebenarannya
oleh  sebagian  besar  orang.  Pra-anggapan  hadir  dengan  pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan.
21
Berikut  bagian  pra-anggapan  yang  ada  dalam  pidato  Anies Rasyid Baswedan adalah
“Republik ini merdeka bukan sekadar untuk menggulung  kolonialisme.  Republik  ini  hadir  untuk  menggelar
kesejahteraan,  kemakmuran  dan  keadilan  sosial  bagi  seluruh  rakyat Indonesia...”  pada  teks  tersebut,  terdapat  pra-anggapan  bahwa
kemerdekaan Indonesia
sudah seharusnya
bertujuan untuk
menyejahterakan,  memakmurkan  dan  memberi  keadilan  sosial  bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bagian lain ialah terdapat dalam pernyataan berikut, “...Begitu
manusianya terkembangkan, manusianya tercerdaskan, maka seluruh potensi  ini  bisa  diubah  menjadi  potensi  yang  membuat  kita  meraih
kesejahteraan....”.  Didalam  statement  tersebut  anggapan  bahwa
21
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 256.
dengan  tercerdaskannya  manusia,  hal  tersebut  akan  mampu menyelesaikan upaya penyejahteraan bangsa.
Bagian dari pra- anggapan lain adalah “...bila kita lihat hari ini,
yang  berada  di  ruangan  ini,  yang  bisa  berdiri  di  sini,  yang  bisa mengelola,  yang  bisa  merasakan  kemajuan,  adalah  mereka  yang
terdidik,  mereka  yang  merasakan  manfaat  ketercerdasan ”.  Dalam
pernyataan  tersebut  terdapat  suatu  pra-anggapan  bahwa  memang hanya  manusia  yang  merasakan  pendidikan  yang  akan  mampu
mengelola dan merasakan kemajuan. Ungkapan  pernyataan  yang  mengandung  pra-anggapan  adalah
pada  kalimat “...yang  paling  krusial  hari  ini  di  Indonesia,  kita
sekarang,  berapa  waktu  ini,  dihantam  tsunami  korupsi.  Korupsi  di segala  level.  Tapi  kita  harus  perhatikan,  korupsi  adalah  gejala.
Penyakitnya  adalah  defisit  integritas. Tiadanya integritas...”. Dalam
teks  tersebut  disimpulkan  pembicara  menyimpulkan  bahwa  sebab orang  bisa  korupsi  adalah  kurangnya  integritas  yang  dimilikinya
sehingga tidak lagi bisa dipercaya dan jujur dalam memangku jabatan atau  tanggungjawab  dengan  menyelewengkan  atau  menggelapkan
dana-dana yang bukan miliknya. Pernyataan tersebut merupakan suatu fakta  yang  belum  tentu  terbukti  kebenarannya.  Karena  korupsi  bisa
disebabkan berbagai hal, namun dipercayai hampir semua orang.
4. Struktur Mikro Sintaksis
a. Koherensi
Koherensi  merupakan  pertalian  atau  jalinan  antarkata,  atau kalimat  dalam  suatu  teks.  Dalam  koherensi  akan  digabungkan  atau
disambungkan dua kalimat  yang menggambarkan fakta  yang berbeda hingga  tampak  koheren  atau  bertalian.  Hasilnya,  fakta  yang  tidak
berhubungan  sekalipun  bisa  menjadi  berhubungan  ketika  seseorang menghubungkannya.  Koherensi  sendiri  merupakan  elemen  wacana
untuk melihat bagaimana seseorang dapat menjelaskan suatu fakta dan atau  peristiwa  dengan  lebih  strategis.  Dalam  konteks  ini  ada  banyak
kemungkinan  pertalian,  apakah  peristiwa  tersebut  dipandang  sebagai sesuatu  yang  saling  terpisah,  berhubungan,  atau  malah  sebab  akibat.
Pilihan-pilihan  yang  diambil  tentu  ditentukan  oleh  sejauh  mana kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut.
22
Bentuk koherensi yang terkandung dalam pidato Anies Rasyid
Baswedan selaku komunikator adalah sebagai berikut :
-
Kunci  memajukan  Indonesia,  pada  manusianya,  tapi  kita  sering
merasa kekayaan terbesar kita adalah minyak, gas, tambang, laut, hutan.  Kalimat  pertama,  secara  umum  bisa  diartikan  dengan
“kualitas  manusia  merupakan  faktor  penting  dalam  kemajuan bangsa” di kalimat kedua, adalah hal yang berbeda jika diartikan
secara  umum  yaitu  “kekayaan  alam  suatu  negara  adalah  faktor
22
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 242.