Konsep Utama Analisis Wacana Kritis

secara keseluruhan. Sebagaimana pernyataan Guy Cook bahwa ada tiga hal yang penting dalam pengertian wacana: teks, konteks, dan wacana. Selain itu semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek suara, citra dan sebagainya. Konteks mengandung segala situasi serta hal lain yang berpengaruh diantaranya bahasa, situasi-situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi yang dimaksudkan, dan lainnya. 16 Meskipun perlu teks dan konteks dalam analisis wacana, tidak semua konteks dimasukkan dalam analisis, hanya yang relevan dan dalam banyak hal mempengaruhi produksi dan penafsiran teks yang dimasukkan dalam analisis. Ada beberapa konteks yang penting karena berpengaruh terhadap produksi wacana. Pertama, partisipan wacana, latar siapa yang memproduksi wacana. Kedua, setting sosial tertentu, seperti tempat, waktu, posisi pembicara, dan pendengar atau lingkungan fisik adalah konteks yang berguna untuk mengerti suatu wacana. 3. Historis Sejarah atau historis ialah menempatkan wacana dalam konteks sosial tertentu.Wacana sebagai sesuatu yang diproduksi dalam konteks tertentu tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks yang menyertainya. Menempatkan wacana dalam konteks historis tertentu merupakan aspekpenting untuk bisa mengerti teks. 17 Dengan begitu maka suatu wacana dapat dianalisa dan diesuaikan dengan kondisi dan situasi saat itu. 17 Eriyanto, AnalisisWacana; PengantarAnalisisTeks Media, Yogyakarta: LkiS, 2001, h. 10. 4. Kekuasaan Selain beberapa karakteristik diatas, analisis wacana kritis juga sangat mempertimbangkan elemen kekuasaan power. Dalam hal ini wacana tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan. Konsep kekuasaan sebagai salah satu kunci hubungan antara wacana dengan masyarakat disebabkan pengaruh dari pertarungan kekuasaan yang sangat besar. 18 Kekuasaan itu dalam hubungannya dengan wacana, penting untuk melihat apa yang disebut sebagai kontrol. Satu orang atau kelompok mengontrol orang atau kelompok lain lewat wacana. Kelompok yang dominan mungkin membuat kelompok lain bertindak seperti yang diinginkan olehnya, berbicara, dan bertindak sesuai yang diinginkan. 5. Ideologi Ideologi merupakan konsep yang sentral dalam analisis wacana kritis. Hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi tertentu. Dalam kerangka ideologi, peranan wacana seperti yang dikatakan oleh Teun A. van Dijk, ideologi bertujuan untuk mengatur tindakan dan praktik individu atau anggota suatu kelompok. Disini ideologi memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak individual; ia membutuhkan sharediantara anggota kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-sharekan tersebut bagi anggota kelompok 18 Eriyanto, AnalisisWacana; PengantarAnalisisTeks Media, Yogyakarta: LkiS, 2001, h. 11. digunakan untuk membentuk solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan bersikap.Yang kedua, ideologi meskipun bersifat sosial, ia secara internal digunakan diantara anggota kelompok atau komunitas. Karenanya, ideologi tidak hanya membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain namun juga menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi. 8

C. Analisis Wacana Teun A. van Dijk

Analisis wacana van Dijk melihat penelitian analisis wacana tidak hanya didasarkan pada analisis atas teks semata. Selain daripada teks, perlu dilihat pula bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga dapat diketahui bagaimana teks bisa seperti itu. Model yang sering digunakan dalam penelitian adalahmodel analisis wacana van Dijk. Hal ini dikarenakan model van Dijk adalah model paling lengkap karena mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga dapat digunakan secara praktis. Model van Dijk ini sering disebut sebagai kognisi sosial. 9 Dalam buku Aims of Critical Discourse Analysis,van Dijk memaparkan pengertian mengenai analisis wacana yakni; Critical Discourse analysis has become the general label for a study of text and talk,emerging from critical lingustics, critical semiotics, and in general from socio-politically conscious and oppositional way of investigating language, discourse, and communication. As in the case many fields, approaches, and subdisciplines in language and discourse studies, however, it is not easy precisely delimit the special principles, practices,aims, theories or methods of CDA. 10 8 Eriyanto, AnalisisWacana; PengantarAnalisisTeks Media, h. 7-14. 9 Eriyanto, AnalisisWacana; PengantarAnalisisTeks Media, h. 221. 10 Teun Van Dijk, Aims of Critical Discourse Analysis, Japan Discourse, 1995 Vol. 1, h. 17. Konteks Sosial Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari model ini adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Analisis model van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisipikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Dimensi teks meneliti bagaimana struktur teks serta strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan tema tertentu. Sedangkan tahap kognisi sosial diteliti terkait proses produksi teks yang melibatkan kognisi individu dari penyampai pesan. Sedangkan aspek ketiga yakni mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu persoalan. Model dari analisis van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut: 11 Gambar 2. Model Analisis Wacana van Dijk Strukturelemen wacana yang dikemukakan Van Dijk dapat digambarkan sebagai berikut. 19 11 Eriyanto, AnalisisWacana; PengantarAnalisisTeks Media, h. 225. Kognisi sosial Teks 1. Teks Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna globalumum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang ditonjolkan dalam suatu teks pidato. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun kedalam pidato secara utuh. Ketiga, struktur mikro. Adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar. Berikut adalah gambaran struktur analisis van Djik: Tabel. 2.1 Struktur Analisis van Dijk Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik tema yang diangkat oleh suatu teks. Superstruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan. Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Sedangkan strukturelemen wacana yang dikemukakan Van Dijk dapat digambarkan sebagai berikut. 12 19 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosda Karya , cet. Keempat April 2006 h. 74. 12 Alex Sobur, AnalisisTeks Media, h. 74.