atau sebesar persentase 141. Pada tahun 2009 modal sebesar Rp. 220,000,000,000. Dan pada tahun 2009 modal mengalami kenaikan sebesar Rp.
100,000,000,000 atau sebesar persentase 183. Serta saldo laba mengalami naik turun pada tahun 2005 saldo laba sebesar Rp. 62,499,000,000. Sedangkan pada
tahun 2006 saldo laba senilai Rp. 81,777,000,000, mengalami kenaiakn sebesar Rp. 19,278,000,000 atau sebesar persentase 130. Dan pada tahun 2008 saldo
laba sebesar Rp. 45,340,000,000 dimana pada tahun 2008 saldo laba mengalami penurunan sebesar Rp. 17,159,000,000 atau sebesar persentase 72. Dan pada
tahun 2009 saldo laba ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 2,493,000,000 atau senilai persentase 103, peningkatan ini disebabkan karena adanya pos-pos
tertentu uyang mengalami kenaikan terutama pada pos modal dan saldo laba yang mengalami kenaikan.
c. Laporan Rugi Laba
Untuk laporan keuangan rugi laba pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life tahun 2005 - 2009 terihat adanya pos-pos yang mengalami perubahan-perubahan
sebagai berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life meningkat dari tahun ke tahun dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 dimana pendapatan
sebesar Rp. 710,356,000,000, atau sebesar persentase 100 karena pada tahun
2005 ini dianggap tahun dasar. Pada tahun 2006 pendapatan sebesar Rp. 807,336,000,000, dan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebesar Rp.
96,980,000,000 taua sebesar persentase 113. Pada tahun 2007 pendapatan sebesar
Rp. 930.930.000.000
dan mengalami
kenaikan sebesar
Rp. 220.574.000.000 atau sebesar persentase 131. Dan pada tahun 2008 total
pendapatan sebesar Rp. 1,207,161,000,000, dan pada tahun 2008 ini pendapatan meningkat sebesar persentase 169. Dan pada tahun berikutnya yaitu pada tahun
2009 pendapatan sebesar Rp. 705,150,000,000 mengalami penurunan sebesar persentase 99 atau senilai Rp. 5,206,000,000.
2. Beban atau Biaya Operasional.
Biaya operasional mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Dibandingkan pada tahun dasar yaitu tahun 2005 sebesar Rp. 681,684,000,000. Pada tahun 2006
biaya oprasional sebesar Rp. 763,450,000,000, dimana pada tahun 2006 biaya oprasioanl mengalami kenaikan sebesar Rp. 81,766,000,000 atau seniali persentase
112. Pada tahun 2007 biaya operasional sebesar Rp. 927.375.000.000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 245.691.000.000 atau persentase kenaiakn
sebesar 136. Pada tahun 2008 beban atau biaya opresional sebesar Rp. 1,373,669,000,000, dimana pada tahun 2008 ini beban atau biaya operasional
mengalami kenaikan sebesar persentase 201. Dan pada tahun 2009 beban atau biaya operasional sebesar Rp. 683,998,000,000 pada tahun 2009 mengalami
kenaikan sebesar persentase 100.
3. Laba usaha
Laba pada tahun 2005 sebesar Rp. 23,170,000,000, laba mengalami kenaikan pada tahun 2006 yang awalnya pada tahun 2005 sebesar Rp.
23,170,000,000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 40,250,000,000 dimana kenaikan ini sebesar Rp. 17,080,000,000 atau seniali persentase 173. Dan pada tahun
2007 laba usaha sebesar Rp. 3.815.000.000, pada tahun 2007 ini laba usaha mengalami penurunan sebesar Rp. 19.355.000.000, atau persentase penurunan
sebesar 183. Pada tahun 2008 laba usaha sebesar Rp. 2,835,000,000 dimana pada tahun 2008 laba usaha mengalami penurunan sebesar rp. 20,335,000,000 atau
senilai persentase 12. Pada tahun 2009 laba mengalami penurunan yang pada tahun 2009 laba hanya sebesar Rp. 21,152,000,000 mengalami penurunan ini
sebesar Rp. 2,018,000,000 atau sebesar peresntase 91. Turun naiknya laba usaha dipengaruhi oleh pendapatan dan beban-beban perusahaan.
2. Analisis Common Size
Analisis common size ini dilakukan untuk melihat struktur keuangan baik dari daftar Neraca, LabaRugi. Utuk melihat sturktur keuangan ini maka
laporan keungan dikonversikan ke bentuk persentase dengan menentukan nilai dasarnya terlebih dahulu. Sedangkan untuk menentukan nilai dasar neraca maka
yang di jadikan nilai