Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
diharapkan. Sumber daya yang dibutuhkan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas dan profesional yang mampu menjalankan kegitan perusahaan.
2
SDM atau manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal dan canggih tanpa peran aktif
SDM, tidak berarti apa-apa. Sifat fundamental itu terletak pada kegitan pengelolaan sumber daya
manusia yang lama, yang tidak terarah pada usaha mendayagunakan manusia untuk mewujudkan eksistensi organisasiperusahaan yang kompetitif. Titik
beratnya lebih ditekankan pada aspek-aspek administrasi dalam arti sempit, berupa kegiatan pelayanan ketatausahaan yang tertib dan sistematik. Pada giliran
berikut memang terlihat beberapa perkembangan yang lebih maju, namun harus diterima kenyataan bahwa bobotnya lebih ditekankan pada kepentingan
organisasiperusahaan dan pemiliknya, yang kurang memperhatikan kepentingan SDM atau keseimbangan antara kepentingan kedua belah pihak.
3
Apabila dikatakan bahwa SDM merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi, salah satu implikasinya ialah bahwa investasi
terpenting yang mungkin dilakukan oleh suatu organisasi adalah SDM. Pertanyaan yang dihadapi dan harus dijawab oleh organisasi bukan lagi apakah
akan melakukan investasi dalam rangka pengembangan SDM yang dimilikinya,
2
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, Edisi kedua, h.125
3
Hadari, Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang kompetitif, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2003, Cet Kelima, h.38
melainkan berapa besar investasi yang harus dibuat. Artinya, pilihan yang teresdia bukan antara pengembangan SDM atau tidak, melainkan dalam bidang apa
pengembangan itu dilakukan dengan intensitas yang bagaimana dan melalui Dalam kebijakan perusahaan yang baik, maka masalah SDM harus selalu
menjadi perhatian. SDM sangat unik yang berbeda dari sifat asset-assetnya. SDM ini bekerja dengan sifat-sifatnya yang khas yang memiliki perasaan, pikiran,
emosi, harapan, dan lain sebagainya. Ia berbeda dari asset lainnya yang tidak mempunyai perasaan. Produktivitas SDM sangat tergantung pada situasi
lingkungannya. Ia akan berprestasi jika atas prestasinya itu dia dihargai. Sebaliknya jika upaya atau efforts yang dilakukannya tidak dihargai maka dia
tidak akan berupaya untuk berprestasi.
4
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri asuransi syariah bersumber pada dua hal utama yaitu Permodalan dan Sumber Daya Manusia.
Tantangan-tantangan lain seperti masalah Teknologi Informasi, Image dan lain sebagainya merupakan akibat dari dua masalah utama tersebut.
5
Sejalan dengan berkembangnya industri asuransi syariah, maka hal yang seharusnya dilakukan adalah industri asuransi syariah memiliki tenaga unggul
dibidangnya masing-masing. Hanya dengan tenaga-tenaga unggul inilah asuransi syariah dapat bersaing di era global saat ini.
4
Sofyan, Syafri Harahap, Manajemen Komtemporer, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, cet,1, h.200
5
Artikel dikases pada 3 September 2010 http:Vibiznews.com articles_financial.php?id
Keahlian yang sangat dibutuhkan meliputi keahlian manajemen risiko yang mampu memahami dan mengelola risiko-risiko yang terus berkembang
secara dinamis. Keahlian manajemen islami yang mampu menggali nilai-nilai islami dan menerapkannya dalam praktik bisnis modern dan mampu memberikan
solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Keahlian ekonomi syariah untuk menggali transaksi kontrak, serta
keahlian penunjang lainnya seperti akuntansi, teknologi informasi, pemasaran dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis asuransi secara
menyeluruh, yang terakhir adalah integritas, kejujuran dan kebersihan para professional asuransi syariah harus benar-benar mencerminkan keunggulan
produknya yang syar’i. Terus bertambahnya perusahaan asuransi syariah merupakan kabar baik
bagi perkembangan industri tersebut. Namun, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia SDM asuransi syariah yang
berkualitas. Seringkali, pembukaan cabang atau divisi asuransi syariah baru hanya didukung jumlah SDM terbatas.
6
Industri asuransi syariah dalam tahun-tahun terakhir ini pertumbuhannya cukup menakjubkan. Jika industri asuransi konvensional tumbuh rata-rata antara
20 - 25 persen, maka asuransi syariah mencapai 40 persen. Asuransi syariah pun terbukti tahan banting dari krisis moneter.
6
Artikel dikases pada 10 September 2010 dari http:Vibiznews.com
artikel_finansial.php?id
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memberi judul skipsi ini
dengan judul ini“ Analisis Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life.