Pengertian SDM LANDASAN TEORITIS

B. Pandangan Islam Terhadap Kinerja SDM. 1.

Pandangan Islam tentang Manusia Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi diantara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah wakil Tuhan di muka bumi Q.S. al-Baqarah 2:30            Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” 14 Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yang tinggi dan luhur. Oleh karena itu manusia dikaruniai akal, perasaan, dan tubuh yang sempurna, Islam, melalui ayat-ayat al-Q ur’an telah mengisyaratkan tentang kesempurnaan diri manusia, seperti antara lain disebutkan dalam surat at-Tin 95:4        Artinya: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. 15 Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk mempertahankan 14 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsir, Jilid 1, 19831984, h. 80-89 15 Ibid., Jilid III, h. 766 kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu penegtahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikatkan kepada pengabdian pada pencipta. 16

2. Pandangan Islam tentang Kinerja SDM

Dalam Islam kinerja sumber daya manusia harus mempunyai etos kerja yang bagus. Menurut Didin Hafidhuddin. Seorang muslim dalam hidupnya terutama dalam bekerja harus mempunyai etos kerja muslim, yaitu: 17 1. Profesional Setiap pekerjaan yang dilakukan seorang muslim harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil terbaik, sebagaimana firman Allah:       Artinya: “dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.” QS. An-Nahl 16 :93 16 Zakia Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. III, h.3 17 Didin Hafidhuddin, Sifat Etos Kerja Muslim, artikel diakses 12 maret 2011 dari http:persis.or.idsitemodules.php?name=Newsfile=article=84,