34 dalam asam untuk mengetahui kadar senyawa anorganik yang tidak larut dalam
asam misalnya silikat WHO, 1998. Abu total terbagi dua yaitu abu fisiologis dan abu non fisiologis. Abu
fisiologis adalah abu yang berasal dari jaringan tumbuhan itu sendiri sedangkan abu non fisiologis adalah sisa setelah pembakaran yang berasal dari bahan-bahan
luar yang terdapat pada permukaan simplisia WHO, 1998. Penetapan kadar abu tidak larut Assam menyatakan jumlah silika,
khususnya pasir yang ada pada simplisia, diperoleh dengan cara melarutkan abu total dalam asam klorida WHO, 1998.
4.3 Hasil Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia dan ekstrak n-heksan,
etilasetat dan etanol daun sisik naga dapat dilihat pada tabal 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2
Hasil skrining fitokimia
No. Pemeriksaan
Hasil Serbuk
Ekstrak n-heksan
Ekstrak etilasetat
Ekstrak etanol
1 Alkaloida
- -
- -
2 Flavonoida
+ -
+ +
3 Glikosida
+ -
+ +
4 Tanin
+ -
- +
5 Saponin
- -
- -
6 Steroida
+ +
+ +
Keterangan: + Positif : mengandung golongan senyawa
− Negatif : tidak mengandung golongan senyawa Hasil yang diperoleh pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa serbuk
daun sisik naga dan ekstrak etanol daun sisik naga mengandung golongan
35 senyawa kimia yang sama yaitu flavonoid, glikosida, tanin dan steroid. Ekstrak n-
heksan daun sisik naga hanya mengandung senyawa steroid sedangkan ekstrak etilasetat daun sisik naga mengandung flavonoid, glikosida dan steroid dan
ekstrak etanol daun sisik naga mengandung flavonoid, glikosida, tanin dan steroid.
Hasil tersebut diatas menuntukkan bahwa daun sisik naga memiliki potensi sebagai antioksidan, yaitu dengan adanya senyawa-senyawa yang
mempunyai potensi sebagai antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoida Kumalaningsih, 2006.
Senyawa flavonoid mengandung cincin aromatik yang terkonjugasi, umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida
Harborne, 1987. Senyawa flavonoid tersebut bertindak sebagai penangkap radikal bebas karena gugus hidroksil yang dikandungnya mendonorkan hidrogen
kepada radikal bebas. Senyawa tersebut mampu menetralisir radikal bebas dengan memberikan elektron kepadanya sehingga atom dengan elektron yang tidak
berpasangan mendapat pasangan elektron dan tidak lagi menjadi radikal Silalahi, 2006.
4.4 Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan, ekstrak etilasetat, ekstrak etanol daun sisik naga diperoleh dari hasil pengukuran absorbansi 1,1-diphenyl-2-
picrylhidrazyl DPPH dengan adanya penambahan larutan uji ekstrak n-heksan, ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol daun sisik naga secara spektrofotometri uv-
visibel.