20 pekat, asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, benzen, besi III klorida, bismuth III
nitrat, isopropanol, kloroform, metanol, natrium hidroksida, raksa II klorida, serbuk magnesium Mg, timbal II asetat, kristal kloralhidrat, toluen, kalium
iodida, α-naftol. Bahan kimia berkualitas teknis: n-heksan, etilasetat, etanol 96, dan air suling.
3.3 Penyiapan Bahan Tumbuhan
3.3.1 Pengumpulan bahan tumbuhan
Pengumpulan bahan tumbuhan dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan bahan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Bahan
tumbuhan yang digunakan adalah daun dari tumbuhan sisik naga, diperoleh dari kampus Universitas Sumatera Utara depan perpustakaan umum USU, Medan.
3.3.2 Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Herbarium Bogoriense, Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia LIPI, Bogor dan Herbarium Medanense
MEDA, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara Jl. Perpustakaan, Medan. Hasil identifikasi
tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 48 - 49.
3.3.3 Pengolahan bahan tumbuhan
Bahan tumbuhan yang digunakan adalah daun dari tumbuhan sisik naga. Daun dibersihkan, dicuci, ditiriskan kemudian ditimbang sebagai berat basah
3,95 kg, selanjutnya dikeringkan dalam lemari pengering pada temperatur ±40°C sampai kering dan rapuh, kemudian ditimbang sebagai berat kering 0.62
kg. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk lalu disimpan dalam kantong plastik untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lain. Bagan
kerja penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 54.
21
3.4 Pembuatan Pereaksi
3.4.1 Pereaksi besi III klorida 1
Sebanyak 1 g besi III klorida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air secukupnya hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.2 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling bebas karbon dioksida sebanyak 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.3 Pereaksi natrium hidroksida 2 N
Sebanyak 8 g kristal natrium hidroksida dilarutkan dengan air suling
sebanyak 100 ml Depkes RI, 1995. 3.4.4 Pereaksi asam klorida 2 N
Sebanyak 17 ml larutan asam klorida pekat ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.5 Pereaksi asam sulfat 2 N
Sebanyak 5,5 ml larutan asam sulfat pekat ditambahkan air suling sampai 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.6 Pereaksi kloralhidrat
Sebanyak 50 g kristal kloralhidrat ditimbang lalu dilarutkan dalam 20 ml air suling Depkes RI, 1995.
3.4.7 Pereaksi Mayer
Sebanyak 1,4 g raksa II klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml pada wadah lain ditimbang sebanyak 5 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 10
ml air suling, kedua larutan dicampurkan dan ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.