28
3.7 Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak daun sisik naga dilakukan dengan cara maserasi bertahap.
Prosedur pembuatan ekstrak: sebanyak 200 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah kaca, dituangi dengan 1500 ml n-heksan, ditutup, dibiarkan
selama 5 hari terlindung dari cahaya dan sesekali diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai saring. Ampas dicuci dengan n-heksan secukupnya hingga
diperoleh 2000 ml, lalu dipindahkan dalam bejana tertutup dan dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari, kemudian dienaptuangkan lalu
disaring. Maserat dipekatkan menggunakan alat rotary evaporator pada suhu 40°C kemudian dikeringkan menggunakan freeze dryer. Ampas dikeringkan lalu
diekstraksi dengan menggunakan pelarut berturut-turut etilasetat dan etanol dengan prosedur yang samadi atas Depkes, 1979.
3.8 Pengujian Aktivitas Antioksidan
3.8.1 Prinsip metode pemerangkapan radikal bebas DPPH
Kemampuan sampel uji dalam meredam proses oksidasi radikal bebas DPPH 1,1 diphenyl-2-picryl-hidrazyl dalam larutan metanol ditandai dengan
perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning dengan nilai IC
50
konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas 50 digunakan sebagai
parameter menentukan aktivitas antioksidan sampel uji Molyneux, 2004.
29
3.8.2 Pembuatan larutan Larutan DPPH
Sebanyak 10 mg DPPH ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dicukupkan volumenya dengan metanol sampai garis tanda,
diperoleh larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm.
Larutan DPPH 0,5 mM dipipet sebanyak 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan volumenya dengan metanol sampai garis
tanda, diperoleh larutan blanko DPPH konsentrasi 40 ppm. Larutan sampel uji
Masing-masing sebanyak 25 mg ekstrak n-heksan, ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol daun sisik naga ditimbang, dimasukkan ke dalam labu 25 ml
dilarutkan dengan metanol lalu volumenya dicukupkan sampai garis tanda, diperoleh larutan induk baku sampel konsentrasi 1000 ppm.
Masing-masing larutan induk dipipet sebanyak 2,5 ml; 5 ml; 10 ml; 20 ml ke dalam masing-masing labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi
larutan uji 100 ppm, 200 ppm, 400ppm, 800ppm kemudian ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm lalu volumenya dicukupkan dengan
metanol sampai garis tanda. Diamkan di tempat gelap selama 60 menit, lalu diukur serapannya menggunakan spektrofotometer uv-visibel pada panjang
gelombang 516 nm.
Larutan vitamin C
Sebanyak 25 mg serbuk vitamin C ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dilarutkan dengan metanol sampai garis tanda, diperoleh larutan
induk baku vitamin C konsentrasi 1000 ppm.